Jokowi: Saat ada eksekusi mati, saya ditekan atas bawah kanan kiri
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia saat ini sedang dalam kondisi darurat narkoba. Hal ini merujuk dari 50 orang meninggal setiap harinya karena narkoba. Atas hal ini pula, ia dengan tegas menolak grasi bagi terpidana mati.
Saat menolak grasi tersebut, ia mengaku dikecam dari berbagai arah. Namun, ia tak patah arang dan tetap menginstruksikan agar terpidana tetap dihukum mati.
"Waktu eksekusi kemarin ada tekanan atas, bawah, kanan, kiri ya saya biasa aja. Kalau kita beri pengampunan, lebih besar menurut saya," kata Jokowi saat memberikan sambutan Rakornas Badan Narkotika Nasional (BNN) di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (4/2).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa gugatan yang dilayangkan ke Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Apa sikap Jokowi terkait Jampidsus dikuntit? 'Sudah enggak ada masalah memang enggak ada masalah apa-apa,' imbuhnya.
Jika dikalikan dalam satu tahun, jumlah orang yang mati per tahunnya menjadi 18 ribu orang. Hal inilah yang ia sampaikan kepada kepala negara yang meminta warganya tidak dihukum mati di Indonesia. Hal tersebut ia sampaikan untuk mengingatkan dampak besar yang ditimbulkan narkoba.
"Kalikan kalau setahun, 18 ribu meninggal karena narkoba. Ini yang saya sampaikan ke kepala negara yang minta pengampunan warganya yang akan dihukum mati, dan saya jawab pada Presiden/Perdana Menteri supaya beliau tahu yang meninggal setiap hari 50 orang," ujarnya.
Atas hal ini pula, dia meminta kepada seluruh kepala daerah di Indonesia untuk satu suara tegas memerangi narkoba. Terlebih, 4,2-4,5 juta orang direhabilitasi karena narkoba.
"Ini angka yang sangat besar. Ini sudah darurat betul. Coba dicek di LP kita 70% adalah tahanan narkotika. Inilah yang harus kita sikapi. Jangan ada toleransi lagi," imbuh penggemar musik metal ini.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, dari data Badan Narkotika Nasional (BNN) ada 3,6 juta jiwa penyalahgunaan narkoba di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi memberikan arahan agar jajarannya bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menjalankan program penanggulangan narkotika secara terukur
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, saat ini korupsi semakin canggih dan kompleks, serta menggunakan teknologi mutakhir.
Baca SelengkapnyaEros Djarot menilai sikap Jokowi terkait pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo melawan hukum.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga berpamitan pada masyarakat, sebelum melepaskan jabatannya sebagai presiden
Baca SelengkapnyaKejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara menuntut pidana mati untuk 49 terdakwa kasus narkoba sejak Januari hingga Juli 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyampaikan permohonan maaf dan berpamitan, jelang masa akhir jabatannya
Baca SelengkapnyaAda sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan
Baca Selengkapnya