Jokowi: Saya Harap Tak Panik, Tetap Produktif Agar Penyebaran COVID-19 Bisa Disetop
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo mengimbau seluruh rakyat Indonesia tidak panik menyikapi wabah virus corona atau COVID-19. Masyarakat harus tetap produktif agar penyebaran virus itu bisa dihambat dan dihentikan.
"Kepada seluruh rakyat Indonesia saya harap tenang, tidak panik, tetap produktif agar penyebaran COVID-19 ini bisa kita hambat dan kita setop," ujar Presiden dalam keterangan pers di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu.
Presiden menyampaikan sejak pengumuman adanya kasus COVID-19, di Tanah Air, awal bulan ini, dirinya telah memerintahkan kepada Menteri Kesehatan dan kementerian terkait untuk meningkatkan langkah-langkah ekstra penanganan global.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Siapa yang mengimbau masyarakat untuk waspada? Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman dalam mengenali ciri-ciri uang mutilasi untuk menghindari uang rupiah yang dirusak secara sengaja tersebut.
-
Kenapa Prabowo menekankan pentingnya kewaspadaan? Presiden Prabowo Subianto mengingatkan bahwa perkembangan teknologi tidak sepenuhnya membawa kebaikan. Maka dari itu perlu kewaspadaan dari masyarakat.
-
Kenapa masyarakat diimbau agar tidak panic buying? 'Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan panic buying BBM dan gas menjelang Pemilu 2024. Stok BBM dan gas di Inhu aman,' kata Kapolres Inhu AKBP Dody Wirawijaya.
-
Apa yang menjadi fokus Jokowi dalam masalah kesehatan di Indonesia? Jokowi tak mau peralatan kesehatan yang sudah ada seperti, MRI, USG hingga mamogram tak digunakan karena tak ada dokter spesialis.
Presiden mengatakan beberapa negara yang mengalami penyebaran COVID-19 lebih awal dari Indonesia ada yang melakukan lockdown dengan segala konsekuensi yang menyertai.
Namun ada juga negara yang tidak melakukan lockdown namun melakukan langkah dan kebijakan tepat dan cepat untuk menghambat COVID-19.
Sejauh ini, kata Presiden, pemerintah terus berkomunikasi dengan organisasi kesehatan dunia WHO dan berkonsultasi dengan ahli kesehatan untuk menangani COVID-19.
Pemerintah juga telah membentuk gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 yang dipimpin Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Menurut Presiden, gugus tugas itu efektif menyinergikan seluruh kekuatan bangsa, baik ASN, TNI, Polri, serta melibatkan dukungan swasta, lembaga sosial dan perguruan tinggi dalam menangani COVID-19.
Presiden menekankan sebagai negara besar dan negara kepulauan, tingkat penyebaran COVID-19 di Indonesia derajatnya bervariasi antara wilayah yang satu dengan yang lain.
Presiden meminta seluruh gubernur, bupati, wali kota memantau seluruh daerah masing-masing dan berkonsultasi dengan pakar untuk menanggulangi situasi yang ada serta berkonsultasi dengan BNPB untuk menetapkan status siaga darurat atau tanggap darurat non-bencana alam.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan sidang Kabinet Paripurna terakhir di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur pada Jumat, 13 September 2024.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, Indonesia yang berhasil menekan angka inflasi pada saat itu karena kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi berpesan jangan takut Pemilu, karena Indonesia sudah biasa menyelenggarakan pesta demokrasi tersebut
Baca SelengkapnyaJokowi menyadari, sebagai manusia dirinya tidak mungkin bisa menyenangkan semua pihak.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur pemerintah bisa mengelola ekonomi pasca pandemi dan kembali normal dalam waktu yang sangat cepat.
Baca SelengkapnyaJokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Jokowi kepada Pejabat TNI-Polri di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Kamis (12/9).
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi telah memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk menangani kabut asap.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca Selengkapnya