Jokowi sebut 2 imam besar jadikan Indonesia sebagai teladan soal toleransi
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia dijadikan teladan oleh negara lain mengenai toleransi. Indonesia dipandang sebagai negara yang bisa dijadikan contoh betapa rukun antar agama, suku dan adat istiadat yang berbeda beda.
"Negara-negara lain itu sekarang melihat kita, baik negara di Jazirah Arab, di Timur Tengah melihat kita," katanya di Kabupaten Rokan Hilir, Riau, Rabu (9/5).
Saat bertemu dengan Imam Besar (Grand Syeikh) Al-Azhar dan Imam Besar Masjidil Haram, dia mengungkapkan, keduanya memberikan pujian pada Indonesia. Karena Indonesia dinilai memiliki rasa toleransi yang tinggi di tengah banyaknya perbedaan yang dimiliki.
-
Apa yang Jokowi lakukan di Solo? Kini Jokowi dan Iriana kembali menjadi warga biasa di RT 07 RW 08 Kelurahan Sumber, Kecamatan, Solo.Setelah kembali menetap di Solo, pria kelahiran 21 Juni 1961 dan istrinya akan dilibatkan dalam kegiatan warga seperti pertemuan RT dan lainnya.
-
Kenapa Jokowi kembali ke Solo? Presiden Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi resmi pulang ke kampung halaman, Solo usai purna tugas, Minggu (20/10) malam.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Bagaimana Indonesia dibentuk? Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di Asia Tenggara, terdiri dari ribuan pulau yang membentang dari Sabang hingga Merauke.
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Bagaimana efek persatuan Jokowi dan Prabowo? “Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum,“ sambungnya.
"Seminggu yang lalu saya bertemu dengan Grand syeikh Al-Azhar juga dengan Grand Syeikh dari Masjidil Haram, Indonesia ini harus dijadikan contoh kehidupan yang rukun persaudaraan antar umat yang rukun dan bersatu. Ada ukhuwah islamiyah, ada ukhuwah watoniah yang terus bisa kita jaga dan harus kita rawat dan kita pelihara agar persatuan ini tetap ada di negara kita," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Jokowi mengingatkan, kerukunan tersebut jangan sampai retak karena politik.
"Gara-gara hanya urusan misalnya pilihan Presiden, pilihan Gubernur, pilihan Bupati, pilihan Wali Kota, jangan. Kita yang sudah rukun yang sudah bersaudara baik-baik seperti ini hanya karena gara-gara pilihan kita yang lima tahun sekali, rugi besar bangsa ini kalau kita retak, kalau kita pecah gara gara pilgub, pilpres. Ndak mau saya, terlalu besar ongkosnya."
Mantan Wali Kota Solo ini menegaskan, Indonesia sudah dijadikan oleh negara lain. Namun di dalamnya masih sering terjadi perselisihan terutama yang disebabkan oleh perbedaan.
"Saya titip ini, Grand Syeikh Al-Azhar, imam besar Masjidil Haram menyampaikan kita ini bisa dijadikan contoh Islam wasakiyah, Islam jalan tengah, Islam yang moderat. Mereka sudah menyampaikan seperti itu nah kita ini di dalem masih usreg, usreg itu bahasa Indonesianya ruwet sendiri, yang lain melihat kita dengan jalan yang bagus sekali di dalem kita masih seperti itu," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan, muktamar ini menjadi bukti bahwa Islam di Indonesia bukan lagi Islam pinggiran.
Baca SelengkapnyaIndonesia adalah negara dengan keragaman yang majemuk.
Baca SelengkapnyaSelama Paus di Indonesia, Grace mengungkapkan, masyarakat begitu santun, toleran dan bersahabat.
Baca SelengkapnyaUmat katolik sangat bersuka cita lantaran perayaan Misa tahun ini langsung bersama pemimpin Gereja Katolik sedunia Paus Fransiskus.
Baca SelengkapnyaDalam sambutannya, Paus menyapa Presiden Terpilih Prabowo Subianto hingga menyinggung soal konflik kekerasan.
Baca SelengkapnyaSalam lintas agama merupakan salah satu upaya berkesinambungan merawat kemajemukan dimiliki Indonesia.
Baca SelengkapnyaSelain menyampaikan khotbah, Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad bin Ali Al Hudhaify juga menjadi imam salat Jumat bersama ribuan jemaah di Masjid Istiqlal.
Baca SelengkapnyaDiselenggarakannya muktamar sufi di Indonesia bukti bahwa Islam Indonesia ini bukanlah pinggiran.
Baca SelengkapnyaTeguran ini lantaran Teddy tidak menulis lengkap masa jabatan Muhadjir Effendy sebagai Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah pada naskah pidato Prabowo.
Baca SelengkapnyaKTT ke-43 ASEAN berlangsung pada 5-7 September 2023, resmi dimulai.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan, perbedaan tak boleh menjadi suatu sekat pemisah. Sebab, perbedaan adalah sebuah kekayaan untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mengajak umat Islam menjaga persatuan dan kesatuan pascapemilihan umum (Pemilu) 2024.
Baca Selengkapnya