Jokowi: Semua Negara Gagap Dihantam Pandemi, Tambah Pusing Ada Perang
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa dunia saat ini mengalami situasi yang sangat sulit. Hal itu diakibatkan masalah global yang datang bertubi-tubi dari pandemi hingga perang.
"Kita tahu bahwa dunia saat ini pada situasi yang tidak mudah, situasi yang tidak gampang. Semua negara merasakan, semua negara bukan hanya negara kita, sulit sangat sulit," kata Jokowi dalam acara sidang terbuka senat akademik dies natalies Universitas Sebelas Maret, Solo, Jawa Tengah, Jumat (11/3).
Jokowi menyebut, negara sebelumnya dihadapkan pada disrupsi kronis akibat revolusi industri 4.0. Berikutnya, semua negara tergagap-gagap dihantam oleh disrupsi akut karena pandemi yang tidak diduga.
-
Kenapa Jokowi prihatin dengan dominasi impor teknologi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya transformasi Indonesia dari konsumen menjadi produsen dalam industri teknologi global. Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
"Tambah pusing kita semua. Semua negara tambah pusing semuanya, pusingnya belum reda tambah lagi ada perang, udah bertubi tubi," ujar Jokowi.
Kepala negara menambakan, saat ini sangat tidak mudah mengelola keuangan negara dalam situasi yang sangat ekstraordinari. Namun, Indonesia bisa berupaya dengan baik.
"Tetapi alhamdulillah kita bisa menjalaninya, mengelola keuangan, mengendalikan Covid dengan baik kalau dibandingkan dengan negara negara lain," tandasnya.
Jokowi Ditelepon Kanselir Jerman dan PM Jepang
Jokowi menyebut masa depan global semakin penuh dengan ketidakpastian. Terlebih di tengah memanasnya situasi perang Rusia-Ukraina maupun disrupsi akut akibat pandemi.
"Masa depan global semakin penuh dengan ketidakpastian," kata Jokowi dalam sidang terbuka senat akademik dies natalies Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (11/3).
Jokowi sampai dihubungi Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida terkait situasi sekarang. Mereka berbicara suasana global yang tidak mudah untuk diprediksi.
"2 hari yang lalu kanselir Jerman telepon kepada saya berbicara banyak kira-kira yang tadi saya sampaikan, suasananya. Kemarin telepon lagi siang perdana menteri Kishida Jepang," ungkapnya.
Menurutnya, hal yang dulu tidak diperkirakan di dunia menjadi muncul. Permasalahan global pun menjadi kegelisahan pemimpin dunia.
"Menyampaikan hal yang sama pandemi yang belum rampung kemudian ada tambahan perang sehingga semua menjadi sulit diprediksi, sangat sulit diprefiksi hal hal yang dulu tidak kita perkirakan semua muncul semuanya," ujar dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, tantangan pers sekarang semakin banyak di era kemajuan digital termasuk adanya Artificial Intelligence (AI).
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, untuk menghadapi krisis global dibutuhkan kekompakan dan solidaritas antarnegara.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi bicara mengenai solidaritas internasional yang menurun di tengah ketegangan geopolitik.
Baca SelengkapnyaKekacauan dunia terjadi dipicu oleh potensi resesi Amerika Serikat hingga perang yang terjadi di Eropa dan Timur Tengah
Baca SelengkapnyaPer Agustus 2024, posisi utang Indonesia berada di angka Rp8.461,93 triliun, setara dengan 38,49 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut Indonesia saat ini membutuhkan sosok pemimpin yang kuat
Baca SelengkapnyaMulai dari ancaman perubahan iklim, pelemahan ekonomi global, hingga konflik Rusia-Ukraina dan konflik Israel dan Hamas.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.
Baca SelengkapnyaJokowi memaparkan, 77 juta ton stok gandum yang berhenti di Ukraina karena perang.
Baca Selengkapnya