Jokowi: Siapa pun catut nama saya minta jabatan atau proyek, abaikan
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kembali agar siapapun yang mencatut namanya untuk kepentingan tertentu agar mengabaikan saja. Entah itu, keluarga, pejabat, relawan atau lainnya.
"Siapa pun catut nama saya (keluarga/relawan/pejabat/lainnya), minta jabatan/proyek abaikan saja. Pemerintahan bersih harus dipraktikkan -Jkw," ujar Jokowi dalam Twitternya, Kamis (21/1).
Belum diketahui apa maksud dan tujuan Presiden tersebut. Apakah masih berkaitan dengan kasus Freeport atau Papa Minta Saham yang diduga melibatkan Mantan Ketua DPR Setya Novanto. Ataukah ada kasus baru soal pencatutan nama Presiden Jokowi.
-
Apa yang diminta anak buah Jokowi? Ramai-Ramai Anak Buah Jokowi Minta Tambah Anggaran Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
-
Bagaimana cara keluarga Jokowi terlibat politik? Sejarah perpolitikan yang perlu kita catat bersama, sejak masa Pak Jokowi inilah anak-anak dan menantu, sama keluarga terdekatnya itu terlibat aktif di dalam politik.
-
Bagaimana cara anak buah Jokowi minta anggaran? Permintaan itu disampaikan dalam rapat kerja kementerian dan lembaga dengan DPR.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Dimana anak buah Jokowi minta anggaran? Permintaan itu disampaikan dalam rapat kerja kementerian dan lembaga dengan DPR.
Saat dikonfirmasi secara terpisah, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi SP mengatakan, apa yang disampaikan Presiden berlaku umum. Tidak mengarah pada satu kasus atau satu kejadian saja.
"Berlaku umum maksudnya, tidak mengarah pada satu kejadian. Soal ada pihak-pihak yang mengaku dekat, atau utusan atau apa pun namanya tentu bisa terjadi. Tidak hanya di lembaga kepresidenan," jelas Johan dalam pesannya.
"Karena itu Pak Presiden memberi warning, bahwa pemerintahan ini harus bersih bukan sekadar slogan belaka, tapi dilaksanakan dalam praktik pemerintahan karena itu harus zero tolerance terhadap KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme)," tambah Johan.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengamat Politik Ujang Komarudin menilai, Jokowi tidak perlu untuk cawe-cawe
Baca SelengkapnyaJokowi blak-blakan ada politikus yang memanfaatkan namanya dan mengklaim mendapat restu.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan tak mengintervensi seleksi calon pimpinan (capim) KPK.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menegaskan akan mengevaluasi perwira tinggi TNI yang menduduki jabatan sipil.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan, tidak boleh ada lagi tindakan intimidasi terhadap pelaku seni yang dilakukan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi gregetan disebut dengan julukan Lurah oleh banyak politisi.
Baca SelengkapnyaDeputi Hukum TPN Ganjar Mahfud, Todung Mulya Lubis menyatakan informasi dari Butet laporan tersebut sudah dicabut
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, presiden tidak mengurusi soal pencalonan presiden atau wakil presiden.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo sepakat dengan Menko Marves Luhut Binsar Padjaitan agar kabinet Prabowo-Gibran tak diisi oleh orang toxic.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai, pernyataan Jokowi jelas urusan pemilu merupakan kewenangan ketua umum.
Baca SelengkapnyaRespons Jokowi soal Rencana Prabowo Tambah Jumlah Kementerian Jadi 40
Baca SelengkapnyaJokowi tidak mau mengartikan lebih jauh arah perkataan Luhut.
Baca Selengkapnya