Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jokowi silaturahmi dengan pemuka agama di Istana Bogor

Jokowi silaturahmi dengan pemuka agama di Istana Bogor Jokowi silaturahmi dengan para pemuka agama. ©2018 Merdeka.com/Renald Ghiffari

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo menggelar silaturahmi dengan para peserta Musyawarah Besar Pemuka Agama untuk Kerukunan Bangsa di Istana Bogor, Jawa Barat sore ini. Mengawali acara, Muhammad Sirajuddin Syamsuddin atau biasa disapa Din Syamsuddin selaku Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antar agama dan Peradaban hasil musyawarah besar pemuka agama yang digelar mulai tanggal 8-10 Februari di Jakarta.

Din menyampaikan 7 pokok bahan pokok kerukunan yang dibahas dalam Muyawarah Besar Pemuka Agama kepada Jokowi. 7 Pokok bahan itu diantaranya adalah pandangan dan sikap pemika agama tentang NKRI yang berdasarkan Pancasila.

Untuk poin pertama, kata Din, pemuka agama sepakat NKRI merupakan bentuk terbaik. Selain itu, pemuka agama meyakini Pancasila yang menjadi dasar NKRI merupakan kenyataan sosiologis, historis, antropologis, pengakuan teologis dan kristalisasi nilai-nilai agama. Untuk itu, mereka berjanji mempertahankan NKRI melalui pengamalan sila-sila Pancasila.

Masih soal bentuk negara, para pemuka agama juga semua upaya yang ingin mengubah NKRI merupakan ancaman serius bagi eksistensi bangsa dan negara indonesia.

"Para pemuka agama meneguhkan kesepakatan pendiri bangsa, bahwa NKRI yg berdasarkan pancasila adalah bentuk terbaik dan final. Oleh karena itu harus dipertahankan keutuhannya," kata Din.

Pembahasan kedua terkait pandangan dan sikap tentang indonesia yang bhineka tunggal ika. Ketiga, para pemuka agama membahas soal pemerintahan yang sah hasil pemilu demokratis berdasarkan konstitusi.

Din menjelaskan, para pemuka agama berpandangan bahwa Pemilu merupakan sarana melahirkan pemerintahan yang konstitusional. Untuk itu rakyat harus mendukung dan menghormati pemerintahan hasil Pemilu.

"Para pemuka agama memandang bahwa pemilu adalah sarana konstitusional yang beretika, yang jujur dan adil untuk melahirkan pemerintah yang sah sesuai kehendak rakyat," terangnya.

Menurutnya, pemuka agama berpesan agar pemerintah hasil pemilu dapat mengemban amanat rakyat dengan amanah dan bertanggungjawab demi terwujudnya kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia.

Mereka sepakat untuk mengingatkan pemerintah agar konsisten menjalankan tugas dan tanggungjawabnya seusai konstitusi yakni Pancasila dan UUD 1945.

Poin keempat yakni soal etika kerukunan. Dalam musyawarah besar itu disepakati bahwa setiap pemeluk agama perlu memandang pemeluk agama lain sebagai mahluk tuha dan saudara berbangsa.

"Setiap pemeluk agama memberlakukan pemeluk agama lain dengan niat dan sikap baik, empati, penuh kasih sayang, dan sikap saling menghormati," ujar Din.

Kemudian, setiap pemeluk agama juga harus terus berdialog untuk meningkatkan kemajuan bangsa tanpa mencampuri urusan agama lain.

"Setiap pemeluk agama tidak memandang pemeluk agama lain dari sudut pandangnya sendiri dan tidak mencampuri urusan internal agama lain," jelasnya.

Kesepakatan lain soal etika kerukunan adalah pemeluk agama menghormati keyakinan dan praktek peribadatan pemeluk agama lain. Serta tidak menghalangi penyebaran agama lain.

"Setiap peneluk agama komit bahwa kerukunan antara pemeluk agama tidak menghalangi penyiaran agama dan sebaliknya," tambah Din.

Poin bahasan selanjutnya mengenai penyiaran agama dan pendirian rumah ibadat. Poin keenam terkait solusi terhadap masalah intra agama.

Dan terakhir rekomendasi terhadap faktor non agama yang dapat mengganggu kerukunan. Seluruh pokok bahasan dan rekomendasi akan diserahkan kepada Presiden Jokowi.

Ketua Dewan Pertimbangan MUI ini menambahkan, para pemuka agama memiliki pandangan yang sama bahwa Musyawarah Besar untuk kerukunan bangsa ini digelar secara berkala.

"Silakan nanti beri persetujuan, semua pemuka agama menjadi peserta mubes ini memandang pertemuan 3 hari sangat positif. Dan menginginkan agar pertemuan serupa dapat diselenggarakan berkala, baik 5 tahunan, 3 tahunan, 2 tahunan, bila perlu tahunan," tandasnya.

Menutup laporannya, Din menginformasikan soal agenda PBB World Interfaith Harmony Week yang akan diikuti oleh sekitar 3000 pemuka agama di JCC, Senayan, Jakarta pada Minggu (11/2) besok. Acara ini diharapkan menjadi simbol kebersamaan dan kerukunan umat beragama.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
50 Ulama 'Nderek Dawuh' Habib Lutfi Dukung Prabowo-Gibran
50 Ulama 'Nderek Dawuh' Habib Lutfi Dukung Prabowo-Gibran

Ada pun 7 poin penting yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut adalah untuk kemaslahatan bangsa.

Baca Selengkapnya
Salam Lintas Agama Dinilai Upaya untuk Merawat Kemajemukan di Indonesia
Salam Lintas Agama Dinilai Upaya untuk Merawat Kemajemukan di Indonesia

Salam lintas agama merupakan salah satu upaya berkesinambungan merawat kemajemukan dimiliki Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sekjen PSI Bahas Isu Keragaman dan Kesetaraan dengan Para Pendeta di Riau
Sekjen PSI Bahas Isu Keragaman dan Kesetaraan dengan Para Pendeta di Riau

Sekjen PSI mendapat masukan sejumlah terkait isu keragaman dan kesetaraan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Suasana Hikmat Zikir dan Doa Kebangsaan di Istana Merdeka untuk Bulan Kemerdekaan 79 Tahun RI
FOTO: Suasana Hikmat Zikir dan Doa Kebangsaan di Istana Merdeka untuk Bulan Kemerdekaan 79 Tahun RI

Acara ini dihadiri berbagai tokoh lintas agama serta masyarakat dari berbagai latar belakang.

Baca Selengkapnya
Dunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo
Dunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo

Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Kiai NU Sambangi Jokowi di Solo jelang Hari Pencoblosan, Bahas Apa?
Sejumlah Kiai NU Sambangi Jokowi di Solo jelang Hari Pencoblosan, Bahas Apa?

Dua hari menjelang hari pencoblosan, sejumlah kiai Nahdlatul Ulama (NU) menyambangi rumah Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi)

Baca Selengkapnya
Misa Suci Paus Fransiskus, Jokowi Sebut Umat Katolik Berperan Jaga Persatuan Indonesia
Misa Suci Paus Fransiskus, Jokowi Sebut Umat Katolik Berperan Jaga Persatuan Indonesia

Jokowi menekankan pentingnya peran umat Katolik dalam menjaga persatuan bangsa.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Terima Kasih Muslimat NU Selalu Menjaga NKRI
Jokowi: Terima Kasih Muslimat NU Selalu Menjaga NKRI

"Muslimat NU yang selalu menjaga NKRI, merawat Pancasila yang selalu merawat persatuan," kata Jokowi

Baca Selengkapnya
Polemik Larangan Paskibraka Berhijab, Jokowi: Kita Harus Hormati Keberagaman
Polemik Larangan Paskibraka Berhijab, Jokowi: Kita Harus Hormati Keberagaman

Jokowi menyatakan, bahwa Indonesia adalah negara besar dan sukunya berbeda-beda.

Baca Selengkapnya
Momen Hangat Presiden Jokowi- Paus Fransiskus Ngobrol di Veranda Istana Merdeka
Momen Hangat Presiden Jokowi- Paus Fransiskus Ngobrol di Veranda Istana Merdeka

Jokowi dan Kepala Negara Vatikan itu tampak berbincang-bincang santai di beranda Istana Merdeka atau veranda talk

Baca Selengkapnya
Jokowi di Misa Kudus: Perbedaan Adalah Kekayaan dan Toleransi Pupuk Bagi Persatuan
Jokowi di Misa Kudus: Perbedaan Adalah Kekayaan dan Toleransi Pupuk Bagi Persatuan

Umat katolik sangat bersuka cita lantaran perayaan Misa tahun ini langsung bersama pemimpin Gereja Katolik sedunia Paus Fransiskus.

Baca Selengkapnya
Jokowi Gelar Zikir dan Doa Sambut HUT ke-79 RI di Istana Merdeka, Undang 3.163 Orang
Jokowi Gelar Zikir dan Doa Sambut HUT ke-79 RI di Istana Merdeka, Undang 3.163 Orang

Acara tersebut merupakan agenda rutin tahunan yang selalu digelar pada tanggal 1 Agustus.

Baca Selengkapnya