Jokowi soal Game of Thrones: Pesan moralnya perselisihan akibatkan penderitaan
Merdeka.com - Pidato 'Game of Thrones' Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Annual Meeting IMF World Bank pekan lalu menuai kritikan pedas dari pelbagai pihak. Terutama dari partai oposisi pemerintah seperti Gerindra dan Demokrat.
Saat memberikan orasi ilmiah dalam rangka Sidang Senat Terbuka Universitas Kristen Indonesia (UKI), Senin (15/10), Jokowi menanggapi kritikan tersebut. Dia menegaskan, pidato yang disampaikan dalam agenda tahunan IMF itu untuk mengingatkan negara-negara besar di dunia yang sedang terlibat perang dagang.
"Karena ini jadi ramai. Sekali lagi, perhelatan ekonomi dan politik dunia saat ini diwarnai pertarungan antara kekuatan-kekuatan besar, antar negara-negara besar dan negara-negara elite," kata Jokowi di Kampus UKI.
-
Kenapa konflik terjadi? Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Bagaimana efek persatuan Jokowi dan Prabowo? “Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum,“ sambungnya.
-
Kata-kata lucu Jokowi apa yang menggambarkan perjuangan melawan kesulitan? “Saya hanyalah semut yang harus melawan gajah-gajah yang punya segalanya.“
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
"Sebenarnya pesan moral utama yang ingin saya sampaikan pada saat itu adalah bahwa konfrontasi dan perselisihan akan mengakibatkan penderitaan," sambungnya.
Pria kelahiran Solo, Jawa Tengah, ini menjelaskan tatkala perebutan kekuasaan ekonomi maupun politik antara negara-negara besar terjadi maka dunia terancam hancur. Sebab, dalam setiap pertarungan selalu menimbulkan kemenangan dan kekalahan.
"Bahwa kekalahan maupun kemenangan dalam perang selalu hasilnya sama yaitu dunia porak poranda. Tidak boleh melakukan kerusakan hanya untuk menghasilkan sebuah kemenangan, tidak ada artinya kemenangan yang dirayakan di tengah kehancuran. Itulah pesan moral yang ingin saya sampaikan di saat itu," paparnya.
Tak hanya berkaitan dengan perang dagang negara besar di dunia, pidato Jokowi dalam Annual Meeting IMF World Bank sangat relevan dengan kondisi Indonesia saat ini. Di mana, Indonesia akan menghadapi Pemilu serentak pada April 2019.
Dalam Pemilu, pertarungan sengit terjadi dalam memperebutkan kekuasaan. Jokowi menginginkan, kontestasi politik dalam Pemilu tidak menimbulkan kegaduhan dalam lingkungan masyarakat maupun keamanan nasional.
"Memang kontestasi diikuti kompetisi dan rivalitas. Tetapi kompetisi dan rivalitas itu dibangun di atas pondasi yang tidak saling menjatuhkan, kontestasi tidak boleh menimbulkan kegaduhan dan permusuhan, kebencian, kedengkian, tidak saling mencela. Tidak harus saling memfitnah. Kontestasi tidak boleh menimbulkan kerusakan dan kontestasi tidak boleh mengorbankan fondasi kebangsaan kita," tegasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menekankan, dalam pesta demokrasi rakyat harus diajarkan pendidikan politik yang benar. Narasi-narasi politik yang disampaikan harus memberikan dampak positif bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Rakyat kita harus merayakan kontestasi ini dengan kegembiraan. Ini sering saya sampaikan yang diwarnai oleh narasi-narasi sejuk, ide-ide kemajuan, gagasan untuk kemajuan, program-program untuk Indonesia maju. Dengan merayakan perbedaan pilihan dengan penuh kedewasaan, dengan penuh kematangan yang justru ini akan memperkokoh Bhineka Tunggal Ika kita dan persatuan kita," jelasnya.
Dalam sidang tahunan IMF, Jokowi menyampaikan pidato bertema Game of Thrones. Menurut Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon menilai pidato Jokowi tersebut justru menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia sangat lemah.
Sementara Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) Partai Demokrat, Rachland Nashidik menilai pidato Jokowi hanya bermuatan lelucon.
"Masih tentang pidato pak @jokowi. Saya yakin, disamping politik, keahlian Presiden kita itu menghibur. Buktinya, tamu-tamu AM IMF-WB yang dimintai komentar, semua sambil tertawa memuji pidato Pak Jokowi. Tak salah lagi, Pak Jokowi berhasil membuat mereka merasa terhibur," kata Rachland melalui Twitter miliknya, @RachlandNashidik, Minggu (14/10).
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seharusnya, kata Jokowi, yang disajikan dalam tahun politik adalah pertarungan gagasan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dunia akan hancur jika konflik di suatu negara diseret-seret ke tempat lain.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kepada GAMKI untuk ikut mendinginkan situasi di lapangan jika melihat situasi politik yang memanas.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaMulai dari ancaman perubahan iklim, pelemahan ekonomi global, hingga konflik Rusia-Ukraina dan konflik Israel dan Hamas.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi singgung kondisi negara di dunia yang sedang memanas
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi bicara mengenai solidaritas internasional yang menurun di tengah ketegangan geopolitik.
Baca SelengkapnyaIndonesia dan negara Asia Tenggara mengambil peran dalam menjaga stabilitas tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi: Ekonomi Global Belum Pulih, Tapi ASEAN Mampu Asalkan Bersatu
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menilai banyak drama di tahun politik jelang pemilihan presiden 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut Indonesia saat ini membutuhkan sosok pemimpin yang kuat
Baca Selengkapnya"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca Selengkapnya