Jokowi soal infrastruktur: Dulu semua dikerjakan tak fokus mau ke mana

Merdeka.com - Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) fokus membangun sejumlah infrastruktur. Jokowi memastikan semua proyek diawasi dengan ketat agar tak terbengkalai.

Menurut Jokowi, ada yang menyampaikan jangan hanya jadi 'panglima' infrastruktur. Justru, kata mantan wali kota Solo itu, saat ini fokus di infrastruktur biar tak belok ke yang lain.

"Dulu semua dikerjakan tidak ada fokus mau ke mana. Ada anggaran juga semua kementerian/lembaga sama, tahun depan naik 10 persen ini. Ini ya hilang," kata Jokowi di Jiexpo, Kemayoran, Senin (23/10).

Dia mengatakan, begitu turun ke lapangan mengetahui masalahnya, lalu dibahas dalam rapat terbatas. Selanjutnya, Jokowi mengeluarkan instruksi presiden (Inpres) sebagai payung hukum.

"Ini yang sebabkan kita tidak bergerak cepat. Problem besar kita ada di sini. Yang tadi berkaitan ke depannya yang harus kita siapkan," tuturnya.

Menurutnya, terkadang untuk memastikan proyek jalan tak cukup hanya datang pas groundbreaking. Bahkan, Jokowi juga kerap memerintahkan menteri dan dirjen untuk datang memantau.

"Satu proyek bisa saya datangi sampai delapan kali untuk pastikan ada progress. Yang jauh pun, misalnya di pos lintas batas Entikong, itu jauh banget loh, saya datang ke sana tiga kali. Saya perintahkan ke menteri ini kantor diruntuhkan. Saya beri waktu dua minggu," jelasnya.

Lalu, Jokowi mencontohkan soal pembangunan jalur kereta yang di groundbreaking sampai tiga kali. Dia memberi batas maksimal pembangunan rel 7 kilometer ke menteri perhubungan. Jika terpenuhi Jokowi baru mau datang.

"Tek tek tek, sudah 12 kilometer saya datang. Saya enggak mau dibohongi. Ini negara besar enggak mungkin setelah GB enggak ke situ lagi. Boleh nyoba saya," tandasnya.