Jokowi soal isu makar: Tugas TNI Polri waspadai yang bahayakan NKRI
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menduga ada upaya makar dalam aksi 2 Desember 2016. Aksi tersebut menuntut penuntasan kasus Ahok hingga melengserkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi seusai makan siang bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Istana Merdeka menegaskan TNI dan Polri bertugas mengantisipasi upaya makar itu. "Ya itu tugasnya Polri dan TNI untuk waspada yang membahayakan NKRI, demokrasi kita," kata Jokowi di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/11).
Setiap aksi unjuk rasa, kata Jokowi, harus mengacu pada aturan main di Tanah Air. Misalnya tidak melakukan tindakan anarkis dan tak melewati batas waktu yang ditentukan.
-
Apa yang dilakukan warga saat Jokowi berkunjung? Padahal korban tersebut hanya membentangkan spanduk berisikan 'Selamat Datang Pak Jokowi, Kami Sudah Pindah, Kami Pilih Ganjar' pada saat Jokowi berada di pasar Agrosari, Wonosari.
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat nobar bersama Mentan Amran? Dibeberapa tangkapan kamera, Jokowi bersama Mentan Amran dan sejumlah menteri lainnya, tampak semangat dan gembira menyaksikan laga Indonesia vs Vietnam. Semuanya bahkan kompak mengangkat tangan dan berteriak mengungkapkan kebahagiannya saat Timnas Indonesia membuka keunggulan 1-0 di awal laga berjalan sembilan menit, semangat Presiden dan Para Menteri juga terus berlanjut hingga Indonesia memperbesar keunggulan di menit ke-24, dan pada paruh kedua laga tersebut.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Kenapa Jokowi hadir di acara? Acara serah terima dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto.
"Dan semuanya harus merujuk pada ketentuan-ketentuan hukum yang ada," sambung Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, aksi yang terjadi pada 4 November 2016 di depan Istana Merdeka merupakan aksi biasa. Aksi seperti itu dianggap wajar karena sudah kerap terjadi di setiap momentum pilkada.
"Ya sebetulnya dalam setiap pilkada ya. Baik pemilihan wali kota, pilgub, biasa di mana-mana pasti suhunya hangat, dinamikanya pasti lebih tinggi dari keadaan normal biasa. Sehingga ini juga dinamika biasa," ungkap Jokowi.
Kendati dianggap dinamika biasa, Jokowi menyesalkan karena aksi itu ditunggangi aktor politik. Sehingga aksi yang semula damai akhirnya ricuh kemudian menimbulkan puluhan korban luka-luka.
"Ya itu ada yang menunggangi untuk kepentingan-kepentingan yang lain, ada yang ya aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi," ujar dia.
Di tengah gejolak politik Pilgub DKI 2017, mantan Wali Kota Solo ini mengingatkan agar aktor politik aksi unjuk rasa 4 November 2016 tak membuat ulah sehingga merugikan NKRI. Setiap elemen bangsa harus tetap menjaga Bhineka Tunggal Ika.
"Buat saya seperti itu biasa saja tetapi yang penting sekali lagi, jangan merugikan NKRI. Jangan melemahkan Bhineka Tunggal Ika kita. Jangan, apalagi merongrong Pancasila. prinsipnya itu saja," tuntasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan
Baca Selengkapnya"Saya ingin menyampaikan ucapan terima masih yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran TNI dan Polri yang telah menjamin keamanan," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaAda sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta TNI memberikan pemahamam ke masyarakat bahwa beda pilihan politik dan menang kalah dalam Pemilu adalah hal yang wajar.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberi sambutan pada Apel Akbar Pasukan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) di Stadion Manahan Solo, Rabu (20/9)
Baca SelengkapnyaJokowi juga berbicara mengenai sosok pemimpin yang tetap untuk rakyat.
Baca SelengkapnyaJokowi terlihat mengepalkan tangansambil menggerakkan jempolnya atas ke bawah secara perlahan.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta TNI memberikan pemahamam ke masyarakat bahwa beda pilihan politik dan menang kalah dalam Pemilu adalah hal yang wajar.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Jokowi kepada Pejabat TNI-Polri di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Kamis (12/9).
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi berpesan jangan takut Pemilu, karena Indonesia sudah biasa menyelenggarakan pesta demokrasi tersebut
Baca SelengkapnyaJokowi memberi arahan depan jenderal TNI Polri saat Rapimnas.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan kepada penyelenggara pemilu untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan detail.
Baca Selengkapnya