Jokowi soal polemik pembelian helikopter asing: Tanyakan ke Kasau
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) enggan terlalu menanggapi rencana TNI AU membeli helikopter AgustaWestland AW-101 bikinan Westland Helicopters di Inggris dan Agusta di Italia untuk kegiatan transportasinya ke daerah terpencil yang terus menuai polemik. Jokowi meminta soal rencana itu ditanyakan langsung kepada Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna.
"Tanyakan ke Kasau," kata Jokowi singkat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (2/12).
Sementara itu ditemui di tempat sama, Kadispen TNI AU Marsma Dwi Badarmanto menyayangkan adanya kritikan rencana pembelian helikopter AgustaWestland AW-101. "Kenapa MI 35 enggak dikejar-kejar, kenapa kita beli F-16 enggak dikejar-kejar, itu saja kuncinya," kata dia.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Kenapa TNI AU beli Sukhoi? Indonesia Juga menjadi Salah Satu Negara Pengguna Sukhoi Su-27 TNI AU memiliki 16 Sukhoi SU-27 SKM dan SU-30 MK2 yang memperkuat Skadron Udara 11 Wing Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin.
-
Siapa yang diusulkan Jokowi jadi Panglima TNI? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI.
-
Kenapa Jokowi prihatin dengan dominasi impor teknologi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya transformasi Indonesia dari konsumen menjadi produsen dalam industri teknologi global. Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun.
-
Siapa yang ditugasi beli jet tempur? Mabes AU menugaskan Duta Besar RI di Mesir, Mayor Boediardjo untuk melakukan pembelian senjata ke Blok Timur.
Dwi menjelaskan, pihaknya sudah mengajak PT Dirgantara Indonesia untuk mengkaji helikopter AW-101 jauh-jauh hari. Tetapi, kata dia, PT DI belum bisa membuat produksi dalam negeri alat utama sistem persenjataan untuk TNI.
"Kita semua pertimbangkan, PT DI sudah diajak bicara tapi tidak ada respon, dan tahun 2010 kita memikrikan unuk meningkatkan kekuatan TNI AU," ujarnya.
Dwi menegaskan, PT DI belum bisa membuat produksi dalam negeri alat utama sistem persenjataan untuk TNI. Hal itu dibuktikan PT Dirgantara Indonesia selalu bekerjasama dengan perusahaan militer di luar negeri. Karena itu TNI AU tak memilih helikopter EC-725 Cougar dari PT DI untuk heli VVIP Presiden Jokowi.
Dwi mengklaim bila pemilihan AW-101 sudah dikaji lantaran TNI AU membutuhkan heli angkut berat. Heli AW-101 memiliki kabin dengan ketinggian 180 cm dan kapasitas angkut 80 ton, serta mempunyai tiga mesin.
"Sudah, kita 2010 sudah mulai kaji-kaji apa yang pas, keluarkan spek itu, tinggi kita harus 180 rata-rata. Bagaimana menawarkan pesawat Ciugar yang harusnya kita terima sampai sekarang belum jadi, coba tanya ke PT DI, benar enggak pesawat itu dibikin PT DI," terang Dwi.
"Ada dua item yang sampai sekarang belum ada, itu alasannya. Harusnya Mei-Juni sudah sampai di tempat saya. Anggaran multiyears, kita beli 6 Cougar itu, tapi sampai sekarang belum. Kembali lagi bahwa produk PT DI apa yang kita pakai, kalau kita punya spek khusus jangan salahkan ke kita," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
pembicaraan itu berlangsung di sela-sela rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/8)
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengkritik pembelian alutsista bekas dan kebijakan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan saat Debat Capres.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menilai kritik PDI Perjuangan sebagai nalar yang salah dan bisa berdampak negatif kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan bilang pembelian alutsista harus berdasarkan kebutuhan terkini bukan karena selera dari Menteri Pertahanan.
Baca SelengkapnyaWaktu berjalan, kasus korupsi Helikopter AW-101 berlanjut ke persidangan. Hingga akhirnya terdakwa Irfan Kurnia Saleh dijatuhkan vonis 10 tahun.
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi kepercayaan pemerintah Filipina terhadap produk buatan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo usai peresmian juga menjawab terkait tambahan anggaran Kemenhan yang diungkap Menkeu Sri Mulanyani.
Baca SelengkapnyaPrabowo optimis industri pertahanan Indonesia bisa kuat.
Baca SelengkapnyaApabila menyangkut evaluasi pos penempatan perwira TNI pada jabatan sipil tentu harus evaluasi undang-undang.
Baca SelengkapnyaCerita itu disampaikan Kasau dalam sambutannya pada seminar bertajuk 'Perkembangan Teknologi Elektronika Modern Mengubah Pola Peperangan' di Mabes TNI AU.
Baca SelengkapnyaPrabowo usai peresmian juga menjawab terkait tambahan anggaran Kemenhan yang diungkap Menkeu Sri Mulanyani
Baca SelengkapnyaHasto menilai utang beli Alutsista TNI kurang pas saat rakyat masih susah.
Baca Selengkapnya