Jokowi soal Tabloid Indonesia Barokah: Saya Baca Dulu Baru Komentar
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi angkat bicara tentang peredaran tabloid Indonesia Barokah saat masa kampanye Pilpres 2019. Jokowi mengaku belum bisa berkomentar soal tabloid tersebut.
"Ya enggak tahu. Saya belum pernah baca (tabloid Indonesia Barokah). Kalau (sudah) baca baru nanti ngomong, belum baca," kata Jokowi di Kota Bekasi Jawa Barat, Jumat (25/1/2019).
Jokowi mengatakan akan membaca Tabloid Indonesia Barokah itu dalam waktu dekat. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memastikan bakal memberikan tanggapan setelah membaca tabloid itu.
-
Bagaimana Jokowi meminta awak media untuk informasi lebih lanjut? 'Tanyakan langsung ke Kapolri. Kapolri ada. Kapolri? Kapolri ada. Tanyakan ke kapolri langsung,' ujar dia.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Kenapa Jokowi teken Publisher Right? Pemerintah mengatur hubungan bisnis antara perusahaan pers dan platform digital dengan semangat untuk meningkatkan jurnalisme yang berkualitas,' pungkasnya.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Gimana caranya Jokowi ikut kampanye? Pasal 281 mensyaratkan pejabat negara yang ikut berkampanye dilarang untuk menggunakan fasilitas negara atau mereka harus cuti di luar tanggungan.
-
Apa yang sebenarnya diunggah Jokowi di Instagram? Postingan tersebut diunggah pada 5 Oktober 2023. Sementara itu, bagian komentar juga dibanjiri dengan warganet yang meminta bantuan Jokowi untuk kembali mengangkat kasus Jessica-Mirna agar diusut tuntas.'Pak tolong angkat kasus jessica, ini kemauan rakyat,' tulis akun @scarlattinoj***.
"Saya belum pernah baca. Saya cari sebentar lagi. Kalau sudah cari, ketemu baru baca, baru komentar," ujarnya.
Jokowi menyatakan tak mengetahui apakah tulisan dalam tabloid tersebut berupa black campaign, negative campaign atau berupa fakta-fakta. Dia mengaku ingin membaca terlebih dahulu Tabloid Indonesia Barokah itu.
"Saya baca dulu apakah yang disampaikan sebuah black campaign, apakah yang disampaikan itu negative campaign beda-beda. Apakah yang disampaikan itu fakta-fakta," jelas dia.
Sebelumnya, warga Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, dihebohkan dengan beredarnya puluhan eksemplar tabloid bernama Indonesia Barokah (IB). Tidak bermuatan konten yang mengusung keberkahan, tabloid itu berisi konten kampanye serta ujaran kebencian terhadap salah satu calon presiden.
Tabloid Indonesia Barokah (IB) tersebut beredar di sejumlah masjid maupun pesantren di beberapa wilayah Kabupaten Majelangka. Dari informasi yang didapat, tabloid juga beredar di lingkungan sekolah.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily mengatakan kubu Prabowo Subianto tak perlu khawatir dengan muatan Tabloid Indonesia Barokah. Menurutnya, isi media itu tidak mengandung unsur kebencian dan kebohongan.
Yang jelas, Ace kembali menegaskan, Tabloid Indonesia Barokah bukan bagian kampanye mereka. Pihaknya selalu mengimbau pendukung untuk mengedepankan kampanye positif.
"Kalau dikatakan itu menyerang dan menyudutkan Pak Prabowo itu sama sekali tidak benar, karena isi tabloid yg bicarakan Prabowo cuma dua berita dari 10 berita," kata Ace dalam keterangan pers, Kamis (24/1/2019).
Ace menjelaskan, konten dalam tabloid tersebut justru mengajak masyarakat tidak menyebar hoaks. Misalnya, peringatan soal Obor Rakyat yang menyebar hoaks juga isi tabloid itu menceritakan sejarah Islam di dunia sampai mengingatkan soal tafsir.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menganggap itu sebuah kritikan yang harus didengar
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi kabar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) siap menjadi oposisi 5 tahun mendatang
Baca SelengkapnyaUsai melakukan pencoblosan, Presiden Jokowi ditanyakan soal film Dirty Vote yang sudah lama beredar.
Baca SelengkapnyaPKB yakin Jokowi akan berlaku adil dan menghormati domain partai politik.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengatakan agar kabar tersebut ditanyakan langsung oleh Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kode etik jurnalistik terus dipegang teguh.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, fotonya tidak hanya berada di baliho Prabowo.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengatakan secara rutin mendapat laporan berkaitan dengan politik, ekonomi, sosial, hingga keamanan
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan data yang dia terima setiap harinya tersebut lengkap.
Baca SelengkapnyaJokowi selalu mendapatkan data lengkap dari BIN, BAIS, TNI, Polri, dan PPATK.
Baca SelengkapnyaGerindra yakin data di intelijen yang dipunyai oleh Presiden tidak akan disalahgunakan
Baca Selengkapnya