Jokowi tak ingin Pilkada 2018 diwarnai berita bohong dan fitnah
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan agar seluruh pihak menjaga dan memantau penyelenggaraan Pilkada Serentak yang akan berlangsung pada Juni 2018. Jokowi tak ingin Pilkada Serentak 2018 diwarnai dengan berita bohong dan fitnah.
"Jangan sampai Pilkada karena keterbukaan media sosial, banyak berita bohong, fitnah, ada dimana-mana," kata Jokowi dalam sambutannya dalam acara Rakernas II Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI) di Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat, Selasa (27/3).
Kepala Negara berpandangan, ADKASI seharusnya bisa mengambil peran dan mengedukasi serta memberi pemahaman masyarakat agar tidak termakan isu-isu negatif. Sehingga, masyarakat dapat lebih matang dalam menghadapi dinamika politik saat Pilkada Serentak mendatang.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Kenapa Jokowi minta Parmusi jaga kondusifitas Pemilu? 'Bapak presiden memberikan pesan agar supaya Parmusi juga ikut menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan dalam rangka menyambut tahun politik 2024 agar pemilu dapat dilaksanakan secara aman damai jujur adil tepat pada tanggal 14 Februari yang akan datang,'
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak di Jawa Barat? Pemerintah Provinsi Jawa Barat membocorkan maskot dua harimau yang rencananya akan dijadikan ikon pemilihan gubernur di masa Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
"Jadi tidak mempan ditembak hoaks, kabar bohong, fitnah-fitnah yang tidak baik. Itulah kematangan yang kita inginkan," ucap Jokowi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berulang kali meminta para kandidat tidak saling mencemooh dan mencela. "Saya titip seluruh kandidat, silakan sampaikan ide kepada rakyat, sampaikan gagasan-gagasan, program-program, munculkan prestasi-prestasi. Jangan sekali lagi saling mencela, saling menjelekkan, saling mencemooh, jangan sampai itu terjadi," kata Presiden.
Jokowi juga meminta agar ajang lima tahunan tersebut tidak malah mengaduk-aduk emosi masyarakat. "Jangan sampai karena beda pilihan jadi tidak rukun dengan tetangga, tidak rukun dengan saudara, ini hanya pilihan politik lima tahun sekali. Tahun depan juga ada pemilihan Presiden, hanya lima tahun sekali, jangan sampai karena pilihan politik berbeda antarsaudara, antartetangga jadi tidak bicara, jangan teraduk-aduk emosional karena itu," sambungnya.
Reporter: Hans SalimSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meminta kepada masyarakat untuk tidak lagi mengeluarkan ujaran kebencian dan menyebarkan berita bohong.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, setiap lima tahun sekali dipastikan Pemilu akan terus terjadi.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan Jokowi menjawab kabar yang menyebutkan dirinya akan ikut kampanye akbar terakhir pada 10 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mengajak masyarakat Indonesia tetap menjaga demokrasi dan moralitas jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi juga meminta agar KPU melakukan pendidikan politik secara lebih masif.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengingatkan masuki tahun politik masyarakat diminta menjaga kerukunan dan persatuan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi berpesan jangan takut Pemilu, karena Indonesia sudah biasa menyelenggarakan pesta demokrasi tersebut
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) memberi pengarahan terkait urusan anggaran dan keamanan untuk Pilkada serentak di depan seluruh kepala daerah
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kode etik jurnalistik terus dipegang teguh.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta seluruh relawan tidak melakukan provokasi dan fitnah.
Baca Selengkapnya"Sesama tetangga tidak saling sapa, tidak boleh. Sesama ibu pengajian tidak saling sapa tidak boleh," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaMasalah tersebut seperti data pemilih yang tidak akurat, distribusi logistik, hingga kerusakan alat dan surat suara.
Baca Selengkapnya