Jokowi terjepit 4 penjuru, jangan sampai bikin Mega marah
Merdeka.com - Pengamat Politik Populi Center, Nico Harjanto melihat, karut marut penggantian Kapolri tidak lepas dari kepentingan politik.
Nico mengatakan, saat ini, tidak ada alasan obyektif untuk mengganti Kapolri. Namun, partai terbesar pendukung pemerintah, yakni PDI Perjuangan, dinilai ingin mengarahkan banyak hal agar sesuai dengan kepentingan partai berlambang banteng tersebut.
"Kita harus pahami yang bermain formal sahamnya partai politik, yang terbesar kita tahu (PDI Perjuangan), ingin men-drive banyak hal agar sesuai kepentingan mereka. PDIP, ada kepentingan subjektif partai yang bermain," ucap Nico di Jakarta, Sabtu (17/1).
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Kenapa Jokowi menaikkan pangkat Prabowo? Jokowi mengatakan Prabowo telah memberikan kontribusi luar biasa bagi kemajuan TNI dan negara.
-
Siapa yang diusulkan Jokowi jadi Panglima TNI? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
Nico melihat, masa pergantian Kapolri masih lama lantaran masa jabatan Kapolri Jenderal Sutarman baru berakhir bulan Oktober mendatang. Selain itu, kinerja Sutarman sebagai Kapolri juga dinilai baik, dilihat dari pengamanan saat pemilu berlangsung tahun 2014 lalu dimana tidak ada konflik yang berarti.
Kondisi pemilihan calon Kapolri, menurut Nico menempatkan Presiden Jokowi di posisi terjepit. "Alasan objektif sekarang ini tidak ada. Yang ada adalah alasan subjektif, kepentingan politik. Membuat posisi presiden terjepit di antara 4 penjuru: Istana, DPR, Kuningan (KPK), Teuku Umar (Megawati Sukarnoputri). Jangan sampai Mega marah atau jasmerah," ucap Nico.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Said menyebut memang sejak gelaran Pemilu 2024 ini, terjadi perbedaan haluan antara PDIP dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPernyataan Megawati tersebut digaungkan berkaitan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, Efriza menilai sulit jika Jokowi ingin mengambil alih PDIP.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi santai kabar ingin merebut kursi Ketua Umum PDIP, yang masih diemban Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaJokowi sebelumnya disebut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengirim menteri untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaReaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh politik berlomba-lomba ingin bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, termasuk Presiden Joko Widodo dan Calon Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPKB mengungkapkan hubungan Jokowi dan Megawati Soekarnoputri sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, seharusnya Presiden Jokowi berjanji di hadapan rakyat.
Baca SelengkapnyaWacana reshuffle kabinet muncul usai Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor.
Baca SelengkapnyaPernyataan Puan berbeda dengan Megawati yang menyebut ada yang mau mengambil alih PDIP.
Baca SelengkapnyaTuduhan itu, diantaranya skenario tiga periode dan ingin merebut partai politik lain.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berulang kali menyebut nama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ketika berpidato.
Baca Selengkapnya