Jokowi tertantang sikat aktor politik kerusuhan demo 4 November

Merdeka.com - Sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai memanas terkait adanya aktor politik diduga mendalangi kerusuhan demo 4 November lalu, di depan Istana Merdeka. Seiring banyaknya desakan membuka sosok aktor tersebut, dia tertantang segera menindaklanjuti dengan menempuh jalur hukum.

Jokowi menegaskan kepolisian masih mendalami pelbagai bukti keterlibatan aktor politik itu. "Dua-duanya (diungkap ke publik dan diproses hukum), kalau nanti Polri sudah menemukan bukti-buktinya," kata Jokowi saat menyambangi di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Selasa (8/11) kemarin.

Sejauh ini Jokowi masih merahasiakan siapa sosok aktor politik diduga menunggangi aksi ricuh saat demo damai dihadiri ratusan ribu massa tersebut. Pihaknya merasa kecewa lantaran merusak jalannya demo menuntut Basuki T Purnama alias Ahok ditetapkan tersangka kasus dugaan penistaan agama.

Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul mengaku, sedikit membocorkan siapa sosok aktor politik mendalangi demo ricuh 4 November lalu. Dia menyebut bahwa sosok itu merupakan ketua partai. Sayangnya Ruhut enggan membeberkan lebih jauh sosok tersebut.

Ruhut meyakinkan bahwa sosok aktor politik diungkapkan Jokowi merupakan ketua partai. Apalagi dia mengklaim memiliki rekaman sosok aktor politik itu ketika terjadi kerusuhan demo 4 November.

"Kita ada rekamannya semua. Kita tahu dia pimpinan partai. Jangan lah ku bilang enggak enak lah bos," kata Ruhut, kemarin.

Atas dasar itu, jubir tim pemenangan Ahok- Djarot ini setuju dengan Jokowi soal keterlibatan aktor politik memicu kerusuhan demo 4 November lalu. Apalagi ketika kerusuhan terlihat jelas partai mana saja terlibat dalam kerusuhan di depan Istana Merdeka kala itu.

"Apa yang dikatakan Bapak Jokowi 100 persen betul. Begini deh, di lapangan kan terang benderang direkam semua," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti menilai tujuan aktor dimaksud Jokowi bukan dalam konteks praktik kriminal melainkan menyasar ke ranah politik. Sehingga, Ray mengatakan Jokowi tidak perlu menempuh jalur hukum, tetapi memukul balik dengan strategi politik.

"Aktor politik yang disebutkan Jokowi. Tapi pemahaman saya bukan dalam kerangka aktor dalam konteks kriminal, tapi aktor dalam konteks politik. Oleh karena itu, bagi saya memang tidak perlu ada reaksi dalam kerangka hukum yang dilakukan Jokowi," terang Ray.