Jokowi Tinjau Pabrik Pengelolaan Porang: Harapan Jadi Nilai Tambah untuk Petani
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pabrik pengelolaan Porang di PT Asia Prima,Madiun, Jawa Timur. Dia menilai pengolahan di PT tersebut memberikan nilai tambah terutama bagi petani.
"Siang hari ini saya datang ke kabupaten Madiun untuk melihat pabrik pengolahan porang PT Asia Prima yang menurut saya, dari pengolahan yang ada di asia prima ini memberikan nilai tambah yang baik utamanya kepada petani," kata Jokowi usai meninjau di PT Asia Prima, Madiun, Jawa Timur, Kamis(19/8).
Dia menjelaskan per hektar nantinya PT tersebut bisa menghasilkan 15-20 ton. Dia menjelaskan hasilnya nanti dihitung permusim tanam.
-
Bagaimana Jokowi melihat hasil panen jagung? “Ini adalah jagung yang kita tanam 3 bulan yang lalu, tepatnya 107 hari yang lalu kita ke sini, kita tanam, dan hasilnya ini. Memang ada yang sudah bagus-bagus, gede-gede, tapi juga ada yang masih (kecil) karena terlalu banyak air sehingga tadi dievaluasi dari Pak Mentan, dari Pak Bupati, dari petani memang paritnya harus lebih dikecilkan jaraknya dari 12 (meter) jadi 5 atau 6 meter,“ ujar Jokowi di kawasan food estate, Kamis (6/7).
-
Apa yang dilakukan Menteri Pertanian dalam meningkatkan produksi beras? 'Pak Mentan mendorong untuk dipercepat penanaman kembali. Setelah panen langsung dilakukan olah tanah menggunakan traktor, mekanisasi pertanian modern sehingga mempercepat penanaman kembali,' tuturnya.
-
Mengapa Kementan menargetkan produksi padi satu juta hektare? Menurut Mentan, sedikitnya pertanaman satu juta hektare harus disiapkan mulai dari sekarang terutama untuk mengamankan stok beras di 3 bulan ke depan.
-
Apa yang dihasilkan dari lahan pertanian produktif? Kelompok Wanita Tani (KWT) D'Shafa mampu mendapatkan tambahan penghasilan setelah berhasil mengubah tempat penampungan sampah menjadi lahan pertanian produktif.
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
-
Mengapa presiden mengajak pemimpin dunia fokus ke petani? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para pemimpin dunia untuk memperkuat pemenuhan air bagi kebutuhan 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80 persen pangan dunia.
"Musim tanam pertama hasilnya bisa 40 juta dalam kurun 8 bulan. Ini sebuah nilai yang sangat besar. Pasarnya juga masih terbuka lebar dan kita tahu porang ini akan menjadi makanan masa depan karena low calory, low carbon, dan juga rendah kadar gula, bebas kadar gula, saya kira ini menjadi makanan sehat ke depan," ungkapnya.
Jokowi juga berharap nantinya akan menjadi pengganti beras yang lebih sehat, rendah gula.
"Saya tadi sudah menyampaikan ke Mentan agar kita betul-betul seriusi komoditas baru ini, komoditas porang, kita harap kita tidak ekspor porang dalam bentuk mentahan, tapi kita lihat di sini tadi sudah setengah jadi dalam bentuk tepung dan insya Allah tahun depan bisa barang jadi yaitu beras porang," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi melihat ada beberapa hal yang bisa dievaluasi agar hasil panennya bisa lebih maksimal, salah satunya tanaman jagung.
Baca SelengkapnyaDirencanakan, lahan food estate seluas 45 hektare akan kembali panen pada September 2023.
Baca SelengkapnyaPanen jagung di food estate keerom digelar di lahan 2 hektare dari total luas lahan 500 hektare.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, hasil panen raya di daerah tersebut mencapai 6,2 ton per hektare.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau pelaksanaan pemberian bantuan 360 unit pompa untuk pengairan sawah dan pertanian di Desa Sijaling, Bone, Kamis (4/7).
Baca SelengkapnyaMentan dampingi Jokowi tinjau Food Estate Keerom Papua
Baca SelengkapnyaJokowi juga menginginkan produksi pertanian Jawa Tengah kembali ke posisi dua
Baca Selengkapnya"Pertama harga minyak makan merah ini lebih murah dari minyak goreng di pasaran," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Plt Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi, melakukan panen raya padi di Desa Karanglayung.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan kepada petani setelah mendapatkan BLT Puso untuk segera menanam.
Baca SelengkapnyaBantuan pompa air dan irigasi perpompaan untuk Jateng mencapai 6.405 unit untuk 35 kabupaten/kota.
Baca SelengkapnyaLuas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca Selengkapnya