Jokowi: Transportasi Publik Harus Disediakan, Jangan Ada Kepadatan
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa pemerintah di tingkat pusat maupun daerah harus tetap menyediakan transportasi publik kepada masyarakat. Kendati saat ini tengah dalam situasi merebaknya penyebaran virus Covid-19.
"Transportasi publik harus disediakan pemerintah pusat dan daerah," kata Jokowi dalam konferensi pers di Istana Bogor, Senin (16/3).
Jokowi mengingatkan, moda transportasi apapun itu bentuknya harus dijaga kebersihannya. Jokowi meminta supaya tidak terjadi kerumunan dan antrean panjang dalam moda transportasi yang berakibat tidak ada jarak antar orang.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa Pemprov DKI meminta warga menjaga kebersihan? Warga diimbau menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
-
Apa target Menko Perekonomian untuk transportasi di Indonesia? Pemerintah telah memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV) dengan target 13 juta sepeda motor listrik dan 2 juta mobil listrik pada 2030.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
"Yang penting bisa mengurangi tingkat kerumunan, tingkat antrean kerumunan dan mengurangi tingkat kepadatan orang di moda transportasi tersebut sehingga kita bisa jaga jarak," ujarnya.
Pernyataan Jokowi itu berbanding terbalik dengan situasi antrean di beberapa Halte Transjakarta dan MRT pagi ini. Terjadi penumpukan penumpang hingga antrean mengular.
Penyebab penumpukan dan antrean itu akibat kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengurangi armada bus Transjakarta dan MRT. Anies juga membatasi koridor Transjakarta, termasuk waktu operasi bus dan MRT yang juga dikurangi.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi mengakui kemacetan lalu lintas kini merata di semua kota
Baca SelengkapnyaKata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca SelengkapnyaJokowi meminta pemerintah kota membuat perencanaan detail agar kondisi mencekam seperti di Eropa dan Amerika tidak terjadi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, potensi kerugian ekonomi cukup besar akibat kemacetan
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mendorong agar kepala daerah membangun transportasi umum di wilayahnya
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengingatkan jangan sampai Indonesia mengalami hal tersebut.
Baca SelengkapnyaSalah satu tantangannya untuk membangun MRT menggunakan APDB.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin jangkauan tranportasi massal ini semakin luas sehingga memudahkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan besaran tarif akan dihitung terlebih dahulu oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Baca SelengkapnyaPengguna Mass Rapid Transit (MRT) kini dibebaskan untuk tidak menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaDibutuhkan sebuah sistem agar masyarakat terdorong menggunakan transportasi publik.
Baca Selengkapnya