Jonru menulis dan unggah sendiri setiap postingan di Facebook
Merdeka.com - Jonru Ginting, pegiat media sosial kini ditahan di Rutan Narkoba Mapolda Metro Jaya setelah menjadi tersangka ujaran kebencian. Dalam pemeriksaan tambahan di Ditreskrimsus Mapolda Metro Jaya pada Minggu (1/10) malam, Jonru mengakui bahwa unggahan di Facebooknya yang diduga mengandung ujaran kebencian ditulis sendiri oleh dia.
"Jadi kemarin sore sampai malam pemeriksaan tambahannya. Yang intinya bahwa Jonru membenarkan menulis atau meng-upload di dalam medianya dia yang berkaitan dengan apa yang dituduhkan sama dia," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, Senin (2/10).
Argo menambahkan, Jonru berpendapat siapa pun boleh menulis atau menyampaikan sesuatu. Unggahannya di media sosial menurutnya bukan ilmu pasti. Persepsi bagi orang yang membacanya bisa berbeda.
-
Siapa yang sering update media sosial? Media sosial, yang biasanya digunakan untuk berbagi cerita, seringkali membuat banyak orang penasaran dan bertanya-tanya tentang kehidupan mereka yang jarang memperbarui status di media sosial.
-
Siapa yang sering membuat konten di Instagram? Kehidupan mereka telah menjadi sorotan sejak mereka masih muda, berasal dari keluarga selebritas yang membuat konten Instagram mereka selalu menarik perhatian.
-
Bagaimana status FB menunjukkan ragam konten? Merangkum dari beragam sumber, Kamis (6/7) berikut adalah kumpulan status FB kekinian dan menarik yang bisa dijadikan referensi.
-
Kapan pengguna media sosial membagikan triknya? Dilansir pada Selasa (19/11), seorang pengguna media sosial telah membagikan cara-cara yang efektif untuk mengolah daun pepaya sehingga tidak meninggalkan rasa pahit sama sekali.
-
Apa yang sebenarnya diunggah Jokowi di Instagram? Postingan tersebut diunggah pada 5 Oktober 2023. Sementara itu, bagian komentar juga dibanjiri dengan warganet yang meminta bantuan Jokowi untuk kembali mengangkat kasus Jessica-Mirna agar diusut tuntas.'Pak tolong angkat kasus jessica, ini kemauan rakyat,' tulis akun @scarlattinoj***.
-
Siapa yang bisa menggunakan journaling? 'Langkah kecil lebih mudah diterima oleh otak, sedangkan perubahan besar bisa terasa tidak aman, dan kita bisa menyerah.' Lebih jauh, Hoyt menyarankan satu atau dua menit sehari sesi journaling sebagai permulaan.
"Kemudian yang bersangkutan menyampaikan bahwa menulis sesuatu kan boleh ya siapapun boleh dan untuk ungkapan kemarin dia sampaikan adalah bukan ilmu pasti. Satu tambah satu bukan dua," jelasnya.
"Siapapun boleh menyampaikan atau boleh menganalisanya sesuai hati mereka masing-masing," sambung Argo.
Hingga saat ini polisi belum berencana melakukan pemeriksaan tambahan. Namun jika penyidik perlu informasi tambahan, Jonru akan diperiksa kembali.
"Seandainya penyidik masih ada kekurangan-kekurangan, kita akan lakukan pemeriksaan tambahan kembali. Kemarin sudah diperiksa sampai malam, sampai jam sepuluh lebih," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gen Z mempunyai cara sendiri dalam bermedia sosial.
Baca Selengkapnya