JPU KPK Cecar Anak Nurdin Abdullah Soal Cashback Pembelian Dua Jetski
Merdeka.com - Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi menghadirkan anak Gubernur nonaktif Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, Fathur Fauzi Nurdin dalam sidang kasus suap dan gratifikasi yang menjerat ayahnya di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Makassar.
Selain Fathur Fauzi Nurdin, JPU KPK juga menghadirkan empat saksi lainnya, yakni Wakil Ketua DPRD Makassar, Eric Horas; Koordinator Teller salah satu bank BUMN Cabang Panakkukang, Asriadi; Irham Samad dan Nurhidayah.
Saat sidang, JPU KPK mencecar Fathur Fauzi Nurdin terkait pembelian dua unit jetski dan juga tiga mesin tempel Speedboat. Selain itu, Fathur Fauzi mendapatkan cashback sebesar Rp119 juta dari CV Jetski Safari Makassar dari pembelian dua unit jetski.
-
Siapa pengusaha sukses asal Sumut itu? Marihad Simon Simbolon adalah sosok penting di balik suksesnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik, perminyakan, dan industri kelapa sawit.
-
Siapa tersangka kasus korupsi KONI Sumsel? Ketua Umum KONI Sumatra Selatan Hendri Zainuddin resmi ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus korupsi dana hibah KONI Sumsel tahun anggaran 2021 pada Senin (4/9).
-
Siapa yang terbantu dari usaha Pakdhe Nurdin? Pendapatan dari hasil jualan mampu membawa anak-anaknya melangkah hingga ke jenjang pendidikan sarjana.
-
Siapa yang sukses di percepatan keuangan Sulawesi Utara? Olly hadir dalam kegiatan itu karena dinilai sukses dalam melaksakan percepatan keuangan secara inklusi untuk pemberdayaan di wilayahnya.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
-
Siapa saja tersangka dalam kasus suap ini? Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan pihaknya juga menetapkan anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Rudi Syahputra Ritonga, serta dua pihak swasta bernama Efendy Sahputra dan Fajar Syahputra sebagai tersangka.
"Saya tidak tahu pak kenapa bisa dapat cashback dari pembelian dua unit jetski. Tidak ada kesepakatan (cashback)," kata Uji sapaan akrab Fathur Fauzi Nurdin, Kamis (12/8).
Ia menduga pemberian cashback sebesar Rp119 juta tersebut, karena dirinya membantu dalam hal penjualan jetski. Apalagi dirinya mengenal baik dengan Owner CV Jetski Safari Makassar, Yohannes Tyos.
"Kenal Yohannes Tyos sudah lama pak. Sama-sama kami pecinta olahraga jetski," bebernya.
Dalam persidangan, Uji mengaku cashback Rp119 juta ditransfer oleh pegawai Yohannes Tyos bernama Irham Samad. Kini uang tersebut sudah disita KPK bersama uang lainnya sebesar Rp48 juta.
"Yang Rp48 juta saya terima dan sudah disita KPK. Selain itu, transferan dari Irham sebesar Rp119 juta juga (disita KPK)," ungkapnya
Uji menceritakan, ayahnya, Nurdin Abdullah meminta dirinya untuk mencari dua unit jetski untuk bisa digunakan sebagai operasional saat mengunjungi pulau-pulau di Kota Makassar. Adanya perintah dari ayahnya tersebut, akhirnya dia menghubungi Irham Samad yang mengelola dan menjual jetski.
"Pada akhir 2020, ayah saya meminta mencarikan dua unit jetski. Kemudian saya cari dan menghubungi Irham dan ternyata barangnya tidak inden (pesan) karena ada stoknya di gudang," terangnya.
Dia mengaku membeli dua unit jetski tersebut seharga Rp797 juta. Pembayaran dua unit jetski tersebut dilakukan dengan cara transfer melalui Kepala Cabang salah satu bank BUMN Panakkukang bernama Ardi.
"Awalnya saya ketemu Ardi dan menyampaikan bahwa ada yang mau dibayar atas perintah bapak (Nurdin Abdullah). Akhirnya saya pertemukan Pak Ardi dan Irham (untuk pembayaran dua unit jetski)," jelasnya.
Selain pembelian jetski, JPU KPK juga mencecar Uji' terkait pembelian tiga unit mesin tempel Speedboat dari toko milik Wakil Ketua DPRD Makassar, Eri Horas. Uji mengakui dirinya melakukan pembelian tiga unit mesin tempel Speedboat pada Agustus dan Desember 2020.
"Mesin tempel itu untuk kapalnya (speedboat) bapak. Speedboat itu untuk kebutuhan operasional meninjau pulau, mengantarkan bantuan, dan mengecek pembangunan," katanya.
Ia mengungkapkan untuk membeli mesin tempel Speedboat tersebut menghabiskan Rp810 juta.
"Mesin dibeli di tokonya pak Eric Horas. Saat pembelian pertama pada Agustus harganya Rp260 juta, terus pembelian kedua harganya kurang Rp550 juta," sebutnya.
Sementara terkait uang Rp2 miliar di salah satu bank BUMN cabang Panakkukang yang diduga merupakan suap dan gratifikasi kepada Nurdin Abdullah, Uji mengaku tidak mengetahuinya. Ia mengaku berkomunikasi dengan Kepala Cabang salah satu bank BUMN Panakkukang, Ardi atas perintah ayahnya untuk pembayaran pembelian jetski dan mesin speedboat.
"Saya tidak tahu yang mulia. Tapi saya pernah beberapa kali Pak Ardi memang ketemu dengan bapak di rumah pribadi," ucapnya.
Sementara, Wakil Ketua DPRD Makassar, Eric Horas mengakui adanya pembelian mesin tempel Speedboat oleh Uji di toko miliknya, PT Marina Makmur Bahari. Ia mengaku pembelian mesin tempel speedboat tersebut dilakukan dua kali yakni pada Agustus dan Desember 2020.
"Totalnya yang dibeli tiga unit yang mulia. Pembeliannya dua kali yakni satu unit saat Agustus dan dua unit pada Desember 2020," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak SYL menyebut mobil itu diperoleh jelang akhir masa jabatan ayahnya.
Baca SelengkapnyaAnak kandung SYL menjadi saksi di persidangan perkara Gratifikasi dan Korupsi senilai Rp44,5 miliar
Baca SelengkapnyaSebagai menantu Haji Isam, Putra bukan dari keluarga sederhana. Kekayaannya tak berbeda jauh dengan sang mertua.
Baca SelengkapnyaTersangka merupakan pejabat pembuat komitmen (PPK) pada Balai teknik Perkeretaapian (BTP) kelas 1 Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAnak SYL, Kemal Redindo disebut meminta pembayaran aksesoris mobil dinas mewah senilai Rp111 juta
Baca SelengkapnyaDeretan Perusahaan Milik Haji Putra, Menantu Haji Isam yang Bantu Polisi Lakukan Aksi Kemanusiaan.
Baca SelengkapnyaKeluarga SYL mengembalikan uang hasil urunan pejabat Eselon I Kementrian Pertanian (Kementan).
Baca SelengkapnyaSimak informasi tentang Jhony Saputra, anak Haji Isam yang dekat dengan Happy Asmara.
Baca SelengkapnyaKaesang datang ke KPK melaporkan penggunaan jet pribadi sebagai anak Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaMobil Toyota Innova Venturer anak SYL saat ini berada dalam penyitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca SelengkapnyaNilai kekayaan Jhony Saputra bersama sang kakak Liana Saputri (25) sudah mencapai Rp5 triliun lebih, meski baru berusia 20-an tahun.
Baca SelengkapnyaTessa menegaskan, semua laporan yang diterima KPK akan diperlakukan sama dan pasti akan ditindaklanjuti.
Baca Selengkapnya