JPU KPK Ungkap Uang Dolar di Brankas Nurdin Abdullah Pemberian Kontraktor
Merdeka.com - Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan sejumlah barang bukti kasus dugaan suap dan gratifikasi yang menyeret Gubernur nonaktif Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah, dan mantan Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sulsel, Edy Rahmat. Terungkap sejumlah barang bukti seperti uang dolar Amerika dan Singapura disita KPK dari brankas di rumah Nurdin Abdullah.
JPU KPK, M Asri Irwan dalam persidangan mempertanyakan sejumlah uang yang disita dari brankas di rumah Nurdin Abdullah. Nurdin Abdullah pun membenarkan uang yang disita oleh KPK tersebut.
"Uang Rp50 juta sebanyak seribu lembar dengan 10 ikatan Bank Indonesia. Uang Rp100 juta dengan sebanyak seribu lembar pecahan Rp100 ribu dengan 10 ikatan Bank Indonesia," kata Asri Irwan, Makassar, Kamis (4/11).
-
Siapa yang terbukti terlibat pungli di Rutan KPK? 90 pegawai Komisi Antirasuah yang telah terbukti terlibat dalam praktik pungli.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
-
Siapa saja tersangka dalam kasus suap ini? Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan pihaknya juga menetapkan anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Rudi Syahputra Ritonga, serta dua pihak swasta bernama Efendy Sahputra dan Fajar Syahputra sebagai tersangka.
-
Bagaimana KPK memeriksa Bupati Sidoarjo? Pemeriksaannya terjeda beberapa saat karena bertepatan salat Jumat. 'Salat dulu, salat (Jumat),' tutur Muhdlor di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (16/2). Muhdlor mengatakan, pemeriksaan masih akan berlangsung usai istirahat siang. Dia memastikan akan memberikan keterangan sebenar-benarnya.
-
Dimana KPK memeriksa Bupati Sidoarjo? 'Salat dulu, salat (Jumat),' tutur Muhdlor di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (16/2).
Uang dari dalam brankas kamar tidur sejumlah Rp62,4 juta terdiri dari 623 pecahan Rp100 ribu dan 2 lembar pecahan Rp50 ribu. Uang sejumlah Rp210 juta, terdiri dari 2100 lembar pecahan Rp100 ribu, selanjutnya uang SGD190 ribu dan USD10 ribu.
Asri mengaku dari sejumlah uang dolar yang disita dari brankas di rumah Nurdin Abdullah diduga berasal dari kontraktor. Apalagi, Nurdin Abdullah dalam persidangan membenarkan uang SGD190 ribu berasal dari kontraktor bernama Ferry Tanriadi.
"Sudah diakui oleh pak Nurdin bahwa sumbernya dari salah salah seorang kontraktor. Tadi sudah ditanyakan majelis hakim, kontraktor siapa, itu Ferry Tanriadi," bebernya.
Berdasarkan keterangan Nurdin Abdullah, uang SGD190 ribu akan disumbangkan untuk kepentingan pembangunan Masjid Ikhtiar yang berada di Perumah Dosen Universitas Hasanuddin (Unhas) Tamalanrea, Makassar. Sementara untuk uang dolar Amerika, Asri mengaku hal tersebut akan digali saat agenda sidang pemeriksaan terdakwa.
"Menurut alasan Pak Nurdin, uang yang SGD (dolar Singapura) bahwa uang itu dipakai untuk kepentingan Masjid Ikhtiar. Kalau yang dolar Amerika nanti kita perdalam saat pemeriksaan terdakwa," tegasnya.
Sementara itu, JPU KPK lainnya, Ronald Worotikan menyebutkan uang SGD190 ribu merupakan dari Ferry Tanriadi yang awal jumlahnya sebesar Rp2,2 miliar. Uang Rp2,2 miliar tersebut, kata Ronald, diduga telah ditukar menjadi dollar Singapura oleh Nurdin Abdullah.
"Setelah dia terima dia tukar langsung ke dollar Singapura. Dan yang bersangkutan (Nurdin Abdullah) berasalan itu untuk masjid," bebernya.
Keterangan dari Nurdin Abdullah tersebut sempat membuat Hakim PN Tipikor Makassar, Ibrahim Palino heran dan mempertanyakan kenapa tidak langsung diserahkan ke pengurus Masjid Ikhtiar.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kode-kode rahasia yang dipakai menggunakan foto wajah 'Paman Birin' dan ' atlas'.
Baca SelengkapnyaSelain Sahbiri, KPK juga menetapkan enam orang lainnya sebagai tersangka. Di antaranya ada pejabat di lingkungan Pemprov Kalsel.
Baca SelengkapnyaHingga pukul 14.35 WITA, terlihat penyidik KPK berkomunikasi dengan beberapa pejabat Pemprov Kalsel yang berada di ruangan tersebut.
Baca SelengkapnyaPenyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan mengendarai dua unit mobil tiba di Bandara Syamsudin Noor di Banjarbaru
Baca SelengkapnyaDalam operasi tersebut, KPK turut mengamankan barang bukti berupa uang diduga hasil suap dan korupsi sekitar Rp12 miliar.
Baca SelengkapnyaAda kode rahasia dalam transaksi korupsi Gubernur Kalsel
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka dilakukan KPK setelah sebelumnya melakukan pemeriksaan sejumlah orang ditangkap saat Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Minggu (6/10) lalu.
Baca SelengkapnyaDokumen yang diamankan penyidik KPK dari tempat penggeledahan sedang dianalisis.
Baca SelengkapnyaPenyidik KPK menggeledah rumah Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba di Jakarta. Mereka mengamankan sejumlah barang bukti berupa uang dan alat elektronik.
Baca SelengkapnyaSelain Sahbirin, ada enam orang lainnya yang ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPenyidik KPK telah menetapkan tujuh orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa terkait tiga proyek pembangunan di Kalsel.
Baca SelengkapnyaSalah satu lokasi yang digeledah tersebut adalah rumah pribadi dan rumah dinas Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor.
Baca Selengkapnya