JS Takanami, kapal anti-kapal selam andalan Jepang
Merdeka.com - Dua kapal perang Jepang turut serta dalam pencarian dan evakuasi korban AirAsia QZ8501, antara lain JS Onami dan JS Takanami yang dibuat galangan kapal Mitsubishi Heavy Industries. Dua kapal ini bagian dari program Takanami Class Destroyer dan mulai dirakit pada medio 2000-2004, yang merupakan proyek lanjutan generasi sebelumnya, Murasame.
Kapal perang kebanggaan Jepang, JS Takanami dan JS Onami berada di bawah komando Divisi Keenam Pasukan Bela Diri Laut Jepang (JMSDF) itu telah berada di Selat Karimata sejak Sabtu (3/1). Sebelum tancap gas menuju perairan Indonesia untuk membantu pencarian AirAsia QZ8501, kedua kapal ini sedang berpatroli di perairan Afrika.
Kedua kapal penghancur ini dioperasikan untuk memerangi pembajakan di perairan Somalia. Selama membantu pencarian AirAsia, kapal ini berhasil menemukan sebuah jaket penyelamat dan satu jenazah AirAsia QA8501.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagian pesawat apa yang lepas? Ketika pesawat berada di ketinggian 17.300 kaki, panel kaca depan pesawat tiba-tiba meledak dengan hebatnya.
-
Siapa yang menyelamatkan pilot? Pramugari Nigel Ogden segera merespons dengan melompat ke kokpit dan mengamankan Lancaster dengan memegang pinggangnya agar tidak terlepas sepenuhnya dari pesawat.
Pembuatan JS Takanami dilakukan sejak 25 April 2000, dan mulai menjalankan bertugas di Angkatan Laut Jepang sejak 12 Maret 2003. Kapal dengan bobot 6.300 ton ini mampu menampung 175 awak kapal, dan kemampuan ngebut maksimal sampai 56 km/jam (30 knots).
Kapal ini dilengkapi sebuah landasan untuk menampung helikopter SH-60 Seahawk. Selain itu, keikutsertaan teknologi khas Jepang seperti perangkat Radar tempur (OPS-25B), Radar tipe pencarian permukaan (OPS-28D), Radar navigasi (OPS-20), Radar sonar (OQS-5), dan Radar sonar derek (UQR-2). Semua alat canggih tersebut penggunaannya dimaksimalkan oleh JMSDF Jepang, untuk membantu menemukan pesawat AirAsia QZ8501 di sekitar lokasi pencarian.
Dari segi pengalaman, JS Takanami ini pernah ditugaskan ke Samudera Hindia pada Agustus 2004, untuk membantu pasukan koalisi anti-teroris di Afghanistan dalam Operasi Enduring Freedom. Setelah melaksanakan misi tersebut, dalam perjalanan pulang ke Jepang, awak kapal dikejutkan oleh peristiwa gempa dan tsunami di Samudra Hindia pada Desember 2004, dan membuatnya ditugaskan ke Thailand untuk ikut dalam operasi penyelamatan dan pemulihan internasional.
Sejak Oktober 2009, Takanami bersama JS Hamagiri dikirim ke pantai Somalia untuk ikut operasi pengawalan anti-pembajakan. Kapal ini juga pernah dikirim JMSDF untuk berpartisipasi dalam misi bantuan bagi bencana gempa dan tsunami di Tohoku 2011, dan berhasil menyelamatkan 32 orang.
Sementara itu kapal perang Jepang yang ikut dalam misi SAR AirAsia QZ8501 adalah JS Onami, kapal sejenis yang juga seangkatan dengan JS Takanami. Samurai laut milik jepang ini memiliki spesifikasi volume, daya tampung muatan, jumlah awak, dan kecepatan maksimal yang sama persis dengan kembarannya JS Takanami.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Desain interior di dalamnya begitu apik. Tak ketinggalan, ada teknologi canggih yang digunakan.
Baca SelengkapnyaSeluruh awak dan penumpang pesawat Japan Airlines selamat. Namun, lima awak pesawat lain yang ditabrak meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTNI AU masih menyelidiki kronologi dan penyebab kecelakaan termasuk soal kemungkinan prajurit menjadi korban.
Baca SelengkapnyaPesawat Airbus A350 Japan Airlines terbakar usai menabrak pesawat penjaga pantai Jepang di landasan pacu.
Baca SelengkapnyaPesawat ini membawa 367 penumpang dan 12 kru dan semuanya selamat tanpa luka parah.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
Baca SelengkapnyaKecelakaan pesawat Super Tucono menewaskan empat prajurit TNI AU
Baca SelengkapnyaPesawat dengan 379 penumpang dan awak itu terbakar hebat setelah bertabrakan dengan pesawat lain di landasan pacu.
Baca SelengkapnyaPotret kapal perang pemburu ranjau di dasar laut milik TNI AL.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki sebuah kereta yang kehadirannya sama sekali tidak diharapkan, jika kereta tersebut keluar, berarti sedang ada hal buruk yang terjadi.
Baca SelengkapnyaPerlengkapan perang terus berkembang cepat dengan terobosan baru yang diciptakan untuk pertahanan negara.
Baca SelengkapnyaPesawat Japan Airlines terbakar usai menabrak pesawat penjaga pantai Jepang di landasan pacu.
Baca Selengkapnya