Jual emas palsu, 4 perempuan asal Lampung diringkus polisi
Merdeka.com - Empat perempuan asal Lampung, pelaku penipuan emas palsu bermodus nota pembelian dari beberapa toko perhiasan dari berbagai provinsi, berhasil dibekuk polisi dari Satuan Intelijen Keamanan (Intelkam) Polres Sidrap, Sulsel, Senin, (18/1) kemarin.
Kapolres Sidrap, AKBP Anggi N Siregar saat dikonfirmasi, Selasa, (19/1) menyebutkan, empat perempuan tersebut adalah penipu lintas provinsi. Keempatnya merupakan, Neneng Astriani (28), warga Kecamatan Waehalim, Kabupaten Lampung, Provinsi Lampung. Tarsiah (48), warga Kecamatan Tanjung Selatan, Kabupaten Prengsewu, Provinsi Lampung. Rusmiayati (50), warga Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung. Dan Erni Yusmiani (25), warga Kecamatan Lampung, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung.
Selain empat perempuan tersebut, polisi juga mengamankan seorang pria bernama Andrian (35), seorang sopir mobil rental warga Desa Kayu Loe Barat, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto Sulsel. Lima orang itu diringkus di Pasar Sentral Pangkajene di Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap.
-
Di mana aksi pencurian emas itu terjadi? Dalam unggahan tersebut, terlihat sebuah momen ketika gerombolan ibu-ibu yang tengah membeli emas di salah satu toko perhiasan.
-
Siapa yang mencuri emas di toko perhiasan? Viral sebuah video yang memperlihatkan aksi ibu-ibu yang mencuri emas di toko perhiasan.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Kapan kasus korupsi emas terjadi? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022. Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan pemeriksaan sejumlah saksi terkait kasus rasuah impor emas, yakni perkara dugaan tindak pidana korupsi pada pengelolaan kegiatan usaha komoditi emas tahun 2010 sampai dengan 2022.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Dimana koin emas ditemukan? Arkeolog menemukan lima koin emas yang berasal dari masa kekuasaan Justinian Agung (483-565) di Debnevo, desa terbesar di Kotamadya Troyan di Bulgaria utara.
"Modus pelaku penipuan sindikat lintas provinsi ini adalah menjual emas palsu, atau disebut juga emas semprotan dengan menggunakan nota pembelian dari berbagai toko perhiasan emas dari berbagai provinsi. Di antaranya Provinsi Banda Aceh, Kalimantan Tengah, Sulsel, Maluku, Tangerang dan Sumatera," kata Anggi.
Adapun barang bukti yang diamankan antara lain berupa uang tunai sebesar Rp 50.729.000, perhiasan emas semprotan masing-masing 5 buah gelang, 5 buah cincin, 2 buah kalung, 5 buah liontin, 1 pasang anting anak-anak, 1 unit mobil Avanza Veloz warna silver bernomor polisi DD 1200 UJ serta puluhan nota pembelian emas palsu.
Terbongkarnya sindikat ini, kata Anggi, bermula dari informasi yang diterima personel Satuan Intelkam, bahwa datang seorang perempuan di salah satu etalase tempat jual beli emas di Pasar Sentral Pangkajene, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap hendak menjual emas berupa liontin yang melekat pada kalung model bambu.
Setelah dilakukan pengecekan oleh pembeli yang berada dalam pasar tersebut, lanjut Anggi, ditemukan bukti jika emas yang hendak dijual itu adalah emas semprotan bukan asli.
"Personel satuan Intelkam yang dipimpin Kasat Intelkam Polres Sidrap AKP Fantry Taherong menindaklanjuti informasi tersebut dan langsung mengamankan terduga pelaku perempuan bernama Nenenh Astriani beserta dengan barang bukti," kata Anggi.
Neneng kemudian digelandang ke ruang satuan Intelkam untuk dilakukan interogasi guna pengembangan lebih lanjut. Dan dari hasil interogasi terhadap Neneng, terungkap jika empat kawanannya menginap di Wisma Mawar Majelling, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap. Namun ternyata empat kawanannya itu sudah meninggalkan wisma.
Pengejaran kemudian dilakukan dan berhasil diringkus di jalan poros Sengkang, Kabupaten Wajo. "Sementara ini status kelimanya masih terperiksa belum ditingkatkan jadi tersangka," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Identitas dan ciri-ciri mereka terungkap dari hasil pemeriksaan CCTV yang merekam kejahatan tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti sebanyak 995 lembar dolar USD dan 45 lembar mata uang Rupiah pecahan Rp100 ribu dari tangan pelaku.
Baca SelengkapnyaTipu Para Perajin Emas, Pasutri di Ogan Ilir Bawa Kabur Rp5,1 Miliar
Baca SelengkapnyaKepada korban, pelaku meminta agar amplop yang berisi mata uang asing itu tak dibuka sebelum turun dari mobil.
Baca SelengkapnyaEmpat pelaku yang ditangkap terdiri dari tiga pria berinisial AS, SA, RSKT dan DW.
Baca SelengkapnyaKejagung Tetapkan 6 Eks General Manager Antam jadi Tersangka Korupsi Pemalsuan 109 Ton Emas
Baca SelengkapnyaTercatat para sindikat ini berdasarkan laporan yang diterima polisi, sudah dua kali beraksi di wilayah hukum Kelapa Gading.
Baca SelengkapnyaTak hanya pecahan besar, ibu dan anak juga edarkan pecaan kecil. Waspada.
Baca SelengkapnyaMereka tampak menanyakan beberapa aksesoris perhiasan emas berupa kalung kepada penjual.
Baca SelengkapnyaDitreskrimum Polda Jateng membongkar komplotan perampok bersenpi asal Jawa Timur. Mereka diringkus setelah merampok tiga toko emas.
Baca SelengkapnyaBegini potret jemaah wanita Surabaya di Mekkah saat borong emas, sampai banyak disorot.
Baca Selengkapnya6 Mantan GM Antam ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi
Baca Selengkapnya