Jual Kosmetik Ilegal, Pasutri di Palembang Diciduk Polisi
Merdeka.com - Pasangan suami istri, Supriadi (31) dan Linda Astika (27) diciduk polisi karena menjual ribuan kosmetik tanpa izin edar dari Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM). Keduanya ditangkap dalam operasi undercover buy di Jalan Balayudha, Kelurahan Ario Kemuning, Kemuning, Palembang, Senin (20/9).
Sebelumnya, petugas tengah melakukan penyelidikan setelah mendapat informasi dari media sosial. Polisi mengamankan ribuan kosmetik ilegal dari tangan kedua tersangka seperti pembersih wajah dan masker.
Tersangka Linda mengaku sudah satu tahun menjual barang ilegal itu untuk keperluan hidup keluarga sehari-hari. Dia dapatkan barang-barang itu melalui penjualan online.
-
Produk kosmetik apa yang mengandung bahan terlarang? Sebanyak 285 produk (6 persen dari total produk yang diteliti) mengandung bahan terlarang, termasuk masker rambut, kondisioner, lip liner, dan eyeliner.
-
Apa yang dijual oleh istri polisi ini? Banyak kisah kesuksesan yang berawal dari hal tak terduga. Seperti cerita bisnis milik pasangan suami istri berikut ini. Istri sang polisi secara tak sengaja mendapat resep pempek andalan hingga memberanikan diri melakukan produksi besar.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Apa yang dijual oleh pelaku di Tasikmalaya? 'Ketiganya terlibat dalam penyalahgunaan sediaan farmasi berupa obat jenis tramadol dan eximer,' ungkap Bripka Triana Anggasari, juru bicara Mapolres Tasikmalaya, saat konferensi pers di Mapolres Tasikmalaya pada Jumat (1/11/2024).
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Bagaimana pelaku jual obat di Tasikmalaya? 'Awalnya mereka menyebarkan informasi dari mulut ke mulut, menawarkan obat ini dengan janji tidur yang nyenyak,' tambahnya.
"Saya pesan online, tidak tahu asalnya dari mana," ungkap tersangka Linda di Mapolda Sumsel, Kamis (23/9).
Tersangka kemudian memanfaatkan Facebook untuk menjualnya kembali. Barang pesanan diantar suaminya ke rumah konsumen dengan sistem bayar di tempat.
"Suami saya tadinya buka warung makan, tapi bangkrut karena corona. Jadi kami kerja bareng, dia kurirnya," kata dia.
Agar banyak pelanggan, dia mengiming-imingi konsumen dengan pemberian sepeda motor bagi yang beruntung. Namun setahun berjalan dia tidak pernah memberikannya. "Belum ada, cuma biar banyak yang beli saja," ujarnya.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumsel AKBP Ferry Harahap menjelaskan, terungkapnya peredaran kosmetik tanpa izin edar melalui media sosial Facebook. Petugas berpura-pura sebagai pembeli dan mereka benar menjual kosmetik ilegal.
"Keduanya berstatus suami istri, kosmetik ilegal sudah kami amankan. Tak hanya ilegal, kosmetik jualan mereka juga dikhawatirkan berbahaya bagi kesehatan," ungkap Fery.
Sejauh ini kosmetik itu belum beredar di pasaran. Namun masyarakat yang terlanjur menggunakan diimbau untuk menghentikannya.
"Pengakuannya hanya dari rumah ke rumah, penyidik masih lakukan pendalaman," kata dia.
Atas perbuatannya, pasutri itu dijerat Pasal 196 juncto Pasal 98 ayat (2) dan (3) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan sebagaimana diubah dengan UU Nomor 11 tlThun 2020 tentang Cipta Kerja dan Pasal 62 ayat (1), juncto Pasal 8 ayat (1), huruf D dan atau huruf i UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. Mereka juga terancam diberlakukan denda sebesar Rp1,5 miliar.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus ini terungkap setelah kepolisian mendapatkan laporan dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri ini terancam hukuman maksimal 7 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaPasutri asal Sumut, MT (30) dan RT (28) diringkus polisi di salah satu hotel, Jalan Diponegoro, Surabaya, karena membawa 1,17 kg sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaSaat digerebek dan diinterogasi keduanya mengaku tinggal bersama tanpa hubungan pernikahan.
Baca SelengkapnyaSelain obat kuat, petugas juga mendapatkan kemasan jamu kesehatan yang ilegal dan totalnya seluruhnya ada 3.799 kotak dari 44 merek.
Baca SelengkapnyaKepala BPOM Taruna Ikrar, menyebut produk kosmetik impor ilegal tersebut sebagian besar produk berasal dari China, Filipina, Thailand dan Malaysia.
Baca SelengkapnyaProduk kosmetik impor ilegal berhasil diamankan pada operasi ini di berbagai wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, NTT, Sulawesi, dan lain-lain.
Baca SelengkapnyaRatusan kosmetik ilegal ini berasal dari China, Filipina, Thailand, dan Malaysia dengan nilai mencapai Rp11,4 miliar.
Baca SelengkapnyaRata-rata produk obat yang dilakukan penarikan diketahui Tidak Memenuhi Syarat (TMS) keamanan maupun izin edar.
Baca SelengkapnyaTerungkap sejumlah fakta penculikan, penganiayaan, pemerasan dan pembunuhan terhadap Imam Masykur (25), pemuda penjual kosmetik di kawasan Sandratek.
Baca SelengkapnyaSepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu
Baca SelengkapnyaPelaku kemudian memalsukan nama barang yang dikirim.
Baca Selengkapnya