Jubir Gugus Tugas Covid-19 Gambarkan Kondisi RS Darurat Wisma Atlet
Merdeka.com - Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto berkesempatan mengunjungi Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat. Dia menceritakan pengalamannya mengunjungi rumah sakit karantina untuk pasien terjangkit virus Corona itu.
"Hari ini kami melihat langsung kondisi rumah sakit darurat Wisma Atlet, dan seluruh sistem sudah berjalan dengan baik dan sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku," katanya di Jakarta, Sabtu (23/5).
Wisma Atlet merupakan rumah sakit darurat yang dijadikan khusus untuk penanganan Covid-19, tentu saja berbeda dengan rumah sakit biasa. Di mana wilayah di lingkungan Wisma Atlet merupakan daerah karantina.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa TPU Cikadut jadi penting saat pandemi Covid-19? Hal itu menjadikan area pemakaman tersebut sebagai lokasi penunjang dari ratusan pasien yang meninggal dunia.
-
Apa yang diminta DPRD DKI Jakarta terkait Wisma Atlet? Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua meminta Pemprov memanfaatkan Wisma Atlet Kemayoran sebagai tempat rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024.
-
Kenapa Wisma Atlet dianggap cocok untuk gudang logistik Pemilu? Inggard berujar penggunaan Wisma Atlet bisa menjawab permasalahan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta yang belum memiliki tempat rekapitulasi dan gudang logistik di Kemayoran.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Bagaimana kondisi bangunan karantina di Pulau Rubiah saat ini? Dihimpun dari situs kemenag.go.id, kini hanya tersisa dua bangunan tua yang kondisinya sudah tidak terawat. Sedangkan bangunan lainnya telah lapuk oleh usia serta telah melewati berbagai fenomena.
"Oleh karena itu tidak sama dengan rumah sakit biasa, yang mana orang lebih bebas untuk keluar masuk. Wisma Atlet merupakan wilayah karantina yang dibatasi dan itu mohon untuk dimaklumi bersama," ujarnya.
Rumah sakit darurat tersebut terbagi beberapa zona. Zona pertama untuk kegiatan pendukung umum dari pelaksanaan tugas rumah sakit darurat, termasuk urusan logistik maupun bantuan dari banyak pihak, sedangkan zona kedua untuk kegiatan administrasi.
Yurianto mengakui sumber daya manusia di zona itu memiliki kemampuan yang berbeda-beda karena sebagian besar merupakan para relawan, baik dari pemerintah, perguruan tinggi dan swasta.
"Para relawan tersebut telah diberikan sosialisasi dan pelatihan sebelum ditugaskan di rumah sakit ini, sehingga mengerti prosedur atau SOP nya," ujarnya.
Para relawan tersebut akan mengikuti pemeriksaan kesehatan setelah ditugaskan selama satu atau dua bulan di Wisma Atlet. Zona berikutnya, dia menjelaskan, untuk perawatan pasien.
Yurianto mengatakan, sebagian besar pasien yang dirawat di rumah sakit itu merupakan pasien mandiri.
"Artinya mereka tidak dipasangin oksigen atau infus, namun mereka dibatasi pergerakannya pada lantai-lantai perawatannya," terangnya.
Saat ini, lanjut dia, terdapat sejumlah permasalahan psikologis pasien yang menjalani perawatan karena mereka tidak bisa bertemu dengan keluarganya menjelang Idul Fitri.
Kecemasan tidak bisa bertemu keluarga tersebut menjadi masalah psikologis tersendiri. Saat ini, sejumlah organisasi profesi telah turun tangan untuk menangani masalah tersebut.
"Oleh karena itu, kami melihat semuanya berjalan sesuai dengan prosedur. Kami juga melihat bahwa para tenaga kesehatan bekerja secara profesional sesuai profesinya, mereka mengedepankan sumpah mereka untuk bekerja melayani masyarakat dengan tulus. Mereka menyadari tidak bisa merayakan Idul Fitri bersama keluarga. Itu memang menjadi tantangan berat, bagaimana meyakinkan keluarga yang di rumah bahwa Lebaran kali ini memang tidak bisa bersama-sama," ungkapnya.
Yurianto menambahkan penanganan pandemi Covid-19 bukanlah pekerjaan yang bisa dilakukan sendiri, melainkan harus bersama-sama dengan mematuhi anjuran pemerintah.
"Mari kita patuhi semua arahan yang telah diberikan oleh pemerintah, karena kalau tidak kita lakukan ini maka beban masalah akan besar dan berkepanjangan. Kita ubah paradigma kita, menjadi normal yang baru yang selalu memperhatikan perilaku hidup bersih dan sehat, serta mencuci tangan dengan menggunakan sabun, selalu menggunakan masker mana kala keluar dari rumah, dan tidak memaksakan keluar rumah kalau tidak ada kepentingan, serta hindari tempat keramaian," tutupnya.
Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta resmi ditutup pada Jumat, 31 Maret 2023
Baca SelengkapnyaPemerintah membahas pemanfaatan Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Utara, setelah selesai digunakan sebagai rumah sakit darurat saat pandemi COVID-19.
Baca SelengkapnyaPenyusunan Inpres tersebut sedang dikaji oleh Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).
Baca SelengkapnyaDPRD Minta Pemprov DKI Gunakan Wisma Atlet Dijadikan Gudang Logistik Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaRatusan Pasien RS Unair Akhirnya Dirawat di Tenda Darurat
Baca SelengkapnyaDi Rumah Sakit Jiwa Amino Gondohutomo Semarang memiliki fasilitas 10-20 kamar tidur. Sementara untuk jumlah dokter spesialis kejiwaannya sebanyak 11 orang.
Baca SelengkapnyaRumah sakit ini memiliki kapasitas 920 tempat tidur dan menjadi hub rumah sakit untuk wilayah Indonesia bagian timur.
Baca SelengkapnyaRS Hermina Nusantara sudah beroperasional dan memiliki 3 pasien yang sedang menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi saat peninjauan beraksi menjadi resepsionis yang memanggil pasien.
Baca SelengkapnyaBos BPJS Kesehatan, menyebut masih ada oknum rumah sakit yang mendiskriminasi pasien BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaOIKN bersama Kemenkes komitmen memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi tamu dan undangan dan seluruh personel.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, ada sejumlah pasien yang sedang berada di ruang operasi, bahkan ada yang sedang menjalani tindakan operasi.
Baca Selengkapnya