Jubir Vaksin Covid-19: Vaksinasi Tergantung Hasil Uji Klinis Tahap III, BPOM dan MUI
Merdeka.com - Jubir Vaksin, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, hingga saat ini pihaknya belum dapat menentukan vaksinasi akan diberikan kapan kepada masyarakat. Sebab pihaknya masih menunggu hasil uji klinis tahap III, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) hingga MUI.
"Kita belum sampai tahap ke sana, karena tergantung hasil uji klinis tahap III, persetujuan dari BPOM dan kehalalan dari MUI," katanya dalam diskusi virtual dengan tema 'Setelah Vaksin Datang', Sabtu (12/12).
Nadia yang juga Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Ditjen P2P, Kemenkes mengatakan, nantinya BPOM akan memberikan izin lewat emergency use authorization (EUA).
-
Siapa saja yang menjadi peserta dalam penelitian ini? Partisipan dalam studi ini adalah 115.726 orang dari studi Health Examinees (HEXA), yang bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang memengaruhi masalah kesehatan jangka panjang pada orang dewasa Korea di atas usia 40 tahun.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang ikut tes kesehatan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Siapa saja yang terlibat dalam penelitian ini? 'Pengalaman dalam kehidupan nyata, berbeda dengan urutan abstrak, sering melibatkan orang lain,' tambah dia.
-
Apa yang dilakukan oleh peneliti terhadap peserta dalam penelitian? Penelitian ini melibatkan 22 peserta dengan tingkat inflamasi rendah dalam darah mereka. Selama 50 menit, mereka menjalani pengalaman mendebarkan di sebuah rumah hantu yang menampilkan badut pembunuh, zombie membusuk, hingga penyerang bertopeng dengan gergaji mesin.
-
Apa tujuan uji klinis obat ini? Uji klinis pertama di dunia untuk obat yang dirancang untuk menumbuhkan gigi akan dimulai pada bulan September tahun ini di Rumah Sakit Universitas Kyoto, Jepang.
"Jadi kalau kita masih mengingat kepala BPOM mengestimasi akhir Januari, tapi ini tergantung dari hasil uji klinis, jika sudah tepat,nantinya akan diteruskan ke BPOM dan MUI," ujarnya.
Sebelumnya, Tim Mikrobiologi Uji Klinis Vaksin dari Universitas Padjajaran, Sunaryati Sudigdoadi menuturkan vaksinasi belum bisa dilaksanakan pada Januari 2021. Sebab menurut dia uji klinis tahap 3 baru akan dievaluasi diawal tahun 2021.
"Jadi memang sih kalau saya mendengar kabar bilang Januari awal sudah divaksin, itu belum bisa laksanakan, kalau melihat jadwalnya," kata Sunaryati dalam diskusi virtual dengan tema 'Setelah Vaksin Datang', Sabtu (12/12).
Dia menjelaskan timnya memulai uji klinis dengan 1.620 relawan pada Agustus 2020. Menurut Sunaryati hasil keseluruh dari pemberian vaksinasi terhadap para relawan tersebut akan dievaluasi total untuk melihat efikasi dan keamanan imunitas baru akan diketahui pada Mei 2021.
Tetapi kata dia, dari 540 relawan pertama nantinya sudah bisa dievaluasi pada akhir Januari. Sunaryati menuturkan hasil evaluasi bisa dilihat setelah para relawan diberikan imunisasi selama dua kali vaksinasi. Kemudian nantinya akan mulai terlihat hasil dari vaksin tersebut pada bulan keenam setelah vaksinasi utama.
"Itu akan kita evaluasi Januari, jadi tentunya dari tim uji klinis belum bisa melakukan publikasi sebelum itu seusai akhir Januari itu. Jadi memang kami mengharapkan masyarakat sabar," tutur Sunaryati.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca Selengkapnya