Jumat, polisi pertemukan 5 anak ditelantarkan dengan orang tuanya
Merdeka.com - Penyidik Polda Metro Jaya masih melengkapi keterangan dan bukti kasus penelantaran anak yang dilakukan pasangan Utomo dan Nurindria. Rencananya, pada Jumat (22/5), polisi akan akan mempertemukan orang tua dengan para anak-anaknya yang diterlantarkan.
"Hari Jumat nanti pemeriksaan anak lanjutan dengan dipertemukan menghadirkan kedua orang tua. Pertemuannya akan dilakukan di RS Polri Kramat Jati," ujar Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Heru Pranoto, di kantornya, Jakarta, Rabu (20/5).
Pertemuan ini, lanjut Heru, untuk memenuhi permintaan dokter dan psikolog. Meski demikian, Heru mengaku belum tahu apa maksud pertemuan ini.
-
Bagaimana orang tua membantu terapi anak? 'Orangtua adalah bagian yang sangat penting dalam terapi, karena mereka bersama anak jauh lebih sering dibandingkan terapis,' ungkap Katie Sterbenz, seorang terapis wicara.
-
Kapan orang tua perlu bantuan psikolog? 'Jika tantrum sudah mulai mengganggu kehidupan sehari-hari anak dan keluarga, atau anak mulai menunjukkan perilaku agresif terhadap diri sendiri atau orang lain, sebaiknya segera konsultasikan dengan psikolog,' jelas Dr. Amira.
-
Siapa yang terlibat dalam pertemuan tersebut? Kepala Badan Perlindungan Pekerjaan Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menemui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Hadi Tjahyanto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (5/3/).
-
Mengapa konsultasi dengan psikolog anak penting untuk perkembangan anak? Perkembangan anak merupakan aspek yang kompleks dan melibatkan berbagai faktor, termasuk kognitif, emosional, sosial, dan fisik. Oleh karena itu, psikolog anak memiliki peran penting dalam membantu orang tua memahami dan menangani berbagai tantangan yang mungkin dihadapi anak-anak mereka di berbagai tahap kehidupan.
-
Siapa yang bisa bantu orangtua dengan anak psikopat? Jika Anda melihat sejumlah tanda ini pada anak Anda dan khawatir tentang kemungkinan psikopati, penting untuk berkonsultasi dengan psikolog anak.
-
Kenapa anak GTM dibawa ke dokter? 'Kapan sih kita harus khawatir? Kalau sudah 2 minggu ada masalah dan tidak bisa kita atasi, tolong segera berkonsultasi karena perlu dilihat lagi apakah masalahnya serius atau tidak,' ujar Titis.
"Saya memperkirakan kegiatan itu dilakukan guna melihat reaksi anak ketika berjumpa dengan orang tuanya. Pemeriksaannya apakah mereka melakukan proses observasi, atau ditemukan (dengan) orang tua sebagai observasi, saya belum tahu tujuannya," ujar dia.
Heru membantah jika pertemuan ini dilakukan karena kelima anak yang kini tinggal di safe house itu kangen dengan orang tuanya. "Oh enggak kangen kayaknya. Pas waktu saya temui, nggak bilang kangen anaknya ke orang tuanya," ujarnya.
Di tempat yang sama, Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Didi Hayamansyah menduga, motif penelantaran anak, Heru menduga ada pengaruh narkoba. Apalagi dari tes urine yang dilakukan, kedua pelaku positif mengonsumsi narkoba.
"Bisa jadi ada (kaitannya penggunaan narkoba dengan penelantaran anak), dan polisi telah menetapkan status tersangka atas kepemilikan dan penyalahgunaan sabu seberat 0,5 gram" ujar Didi.
Polisi bukan yang berwewenang memvonis penyebab penelantaran anaknya, lanjut Didi. Sebab pihak seperti dokter dan psikolog yang berwewenang menilai hal ini. "Nanti dokter yang katakan, dikaitkan dengan pengaruh obat kondisi kejiwaan," ujar dia.
Adapun polisi hari ini melakukan tes kejiwaan kepada orang tua anak. Tes ini dilakukan oleh tim dari bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Metro Jaya. Sebelumnya, polisi juga telah menyelesaikan pemeriksaan fisik dan psikologi anak di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
"Hasil pemeriksaan inilah polisi akan melakukan tahapan hukum selanjutnya. Dan penyidik nanti hanya menganalisa hasil dari temuan ahli, sehingga diharapkan dapat memenuhi kontruksi pasal yang dipersangkakan," tandasnya.
"Pihak kepolisian besok Jumat (22/5) berencana mempertemukan orang tua dengan anak yang ditelantarkannya. Pertemuan ini dilakukan diperkirakan untuk melihat reaksi anak terhadap momen tersebut," tutupnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka diketahui tinggal di daerah pegunungan yang cukup jauh dari area perkotaan. Mirisnya, tak ada ibu yang menemani masa kecil mereka sehari-hari.
Baca SelengkapnyaAroma anyir seperti bau bangkai mengitari kediaman keluarga tersebut setelah empat anak ditemukan tewas pada Rabu (6/12).
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, keempat korban merupakan anak dari P dan D.
Baca SelengkapnyaPenyidik yang telah mendapatkan adanya unsur pidana dalam tewasnya empat bocah inisial VN berusia 6 tahun, S 4 tahun, A 3 tahun, dan A 1 tahun.
Baca SelengkapnyaPihak Dinkes Kabupaten Bogor akan mempertemukan kedua keluarga dan mengecek dugaan kelalaian rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terhadap RML (5) dilakukan berbulan-bulan. Akibatnya, korban luka-luka di sekujur tubuh.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku pun kini dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaAyah 4 Bocah Jagakarsa Tewas Sempat Dipanggil Polisi Kasus KDRT Tapi Mangkir Alasan Jaga Anak
Baca SelengkapnyaDalam video yang beredar, anak itu memakai baju kaos berwarna merah. Sejumlah warga membantu menenangkan anak tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain proses tes kejiwaan, Ade Ary juga mengatakan saat ini Panca tengah mendapat perawatan oleh pihak RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaSetelah dipastikan tertukar di RS Sentosa Kemang, Bogor, dua bayi dikembalikan kepada keluarga kandungnya. Mereka kini menjalani proses bonding.
Baca SelengkapnyaSaat polisi melakukan olah TKP, diketahui ada dua jenazah yang ditemukan dengan tangan saling terikat
Baca Selengkapnya