Jumlah Napi di Tasikmalaya Terpapar Covid-19 Bertambah 47 Orang
Merdeka.com - Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya merilis jumlah narapidana yang terpapar virus corona bertambah 47 orang. Ke-47 orang yang terpapar, merupakan hasil pengujian di tahap dua.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangkat, mengatakan dari 230 orang narapidana yang menjalani tes usap ulang pada 8 April 2021, sebagian hasilnya sudah diterima oleh pihaknya.
"Dari 230 sampel pengujian yang kita kirimkan, 47 sampel dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Namun kami belum menerima seluruhnya, masih ada 183 sampel lainnya yang hasilnya belum keluar," ujarnya, Minggu (18/4).
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang direhabilitasi? Jadi proses asesmen, dan juga rekomendasi asesmen ini tidak datang dari penyidik Polres Metro Jakarta Barat. Tetapi berdasarkan dari rekomendasi asesmen terpadu BNNP DKI Jakarta,' kata Syahduddi saat jumpa pers, Selasa (25/6/2024).
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa residivis yang ditangkap? 'Kasus narkotika home industri ekstasi ini kita ungkap pada 8 Maret 2024 di apartemen Sentraland lantai 11 Jalan Boulevard Raya, Cengkareng, Jakarta Barat,' kata Dirnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (15/3).
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
Sementara itu, Kepala Lapas kelas IIB Tasikmalaya, Davi Bartian, membenarkan adanya penambahan kasus Covid-19 di tempatnya. Saat ini, mereka yang terpapar Covid-19 sudah menempati tempat isolasi yang sudah disiapkan di dalam lapas.
Walau terjadi penambahan kasus narapidana yang terpapar Covid-19, Davi menyebut bahwa puluhan narapidana yang sebelumnya terkonfirmasi positif dinyatakan sudah sembuh.
"Jadinya tukar tempat isolasi dengan yang kemarin karena sudah sembuh," sebutnya.
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, menurut Davi, sebetulnya sudah memperbolehkan narapidana yang dinyatakan sembuh untuk bisa kembali dicampurkan dengan narapidana lainnya. Namun pihaknya belum melakukan hal itu dan memilih menempatkan para narapidana tersebut di ruang lainnya yang terpisah.
Davi mengaku bahwa walau ratusan narapidana terpapar Covid-19 di dalam Lapas, pihaknya bersyukur tidak dihadapkan dengan kendala dalam penanganan.
"Tetap terpantau oleh Dinas Kesehatan, dan Alhamdulillah tidak ada yang bergejala sehingga harus dirawat di luar lapas," tutup Davi.
Sebelumnya, 93 narapidana (napi) di lembaga pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tasikmalaya terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlah tersebut kemungkinan bisa bertambah karena saat ini masih menunggu hasil pengetesan lanjutan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, berdasarkan data sementara terdapat 93 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di dalam lapas.
"Positif 93 orang, sudah dipisahkan. Karantina mandiri di lapas," katanya di Tasikmalaya, Senin (5/4).
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan kasus tersebut tercatat pada 23 Agustus 2024 dengan dua orang diantaranya terkonfirmasi positif.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaSeluruh pasien merupakan laki-laki berusia 23-50 tahun. Semuanya tertular melalui kontak seksual.
Baca SelengkapnyaAdapun ke-5 pasien tersebut seluruhnya berasal dari Kota Tangsel.
Baca SelengkapnyaNgabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaKasus cacar monyet di DKI Jakarta kembali mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya