Jumlah ODP Virus Corona di Sultra Membengkak Menjadi 2.289 Orang
Merdeka.com - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Provinsi Sulawesi Tenggara mencatat jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di daerah itu membengkak dari 2.051 orang per 25 Maret 2020 kini menjadi 2.289 orang.
"Ada kenaikan 238 orang hanya hitungan beberapa jam," kata jubir Gugus Tugas COVID-19 Sultra dr La Ode Rabiul Awal di Kendari dilansir Antara, Kamis (26/3).
Sedangkan persebaran ODP terbanyak dari 17 kabupaten kota di Sultra masih terdapat Kota Baubau yang mencapai 484 orang, sekarang tertinggi Kabupaten Buton Selatan capai 458 orang.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Siapa saja yang selamat? Basarnas Makassar mencatat 11 orang selamat, dua meninggal dunia, dan 24 lainnya masih dalam pencarian.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Dr Rabiul Awal mengatakan, dari total 2.289 orang yang berstatus ODP tersebut, maka sebanyak 155 orang selesai dalam pemantauan, dan sisanya sebanyak 2.134 orang masih dalam pemantauan.
"Yang status PDP belum berubah yakni 15 orang, dan orang yang dinyatakan positif tak ada penambahan, yaitu tetap 3 orang, belum ada perubahan dari hari sebelumnya," katanya.
Adapun persebaran ODP di Kabupaten/kota lainnya yakni Kabupaten Kolaka 35 orang, Konawe 69 orang, Muna 46 orang, Buton 37 orang, Kendari 108 orang, Konawe Selatan 25 orang, Kolaka Utara 71 orang Wakatobi 323 orang.
Kemudian Kabupaten Bombana 271 orang, Konawe Utara 10 orang, Buton Utara 43 orang, Kolaka Timur 40 orang, Konawe Kepulauan 8 orang, Muna Barat 47 orang dan Kabupaten Buton Tengah 214 orang.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terdapat tiga kasus cacar monyet di DKI Jakarta, kasus pertama ditemukan Agustus 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSebanyak 88 kasus Mpox di Indonesia yang terjadi sepanjang kurun 2022 hingga sekarang, semua varian 2B dan seluruhnya telah sembuh.
Baca SelengkapnyaNgabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca Selengkapnya