Jumlah Pasien Sembuh dari Covid-19 per 19 April 2021
Merdeka.com - Perkembangan pasien sembuh per 19 April 2021, jumlahnya sudah melebihi angka 1,4 juta orang atau angka tepatnya bertambah menjadi 1.461.414 orang dengan persentasenya di angka 90,8%. Angka kesembuhan kumulatif ini meningkat dengan adanya penambahan pasien sembuh harian sebanyak 6.349 orang.
Terdapat lima provinsi menambahkan pasien sembuh harian tertinggi. Diantaranya Jawa Tengah menambahkan 1.876 orang dan kumulatifnya 153.155 orang, DKI Jakarta menambahkan 988 orang dan kumulatifnya yang tertinggi mencapai 386.537 orang, Jawa Barat menambahkan 853 orang dan kumulatifnya 235.256 orang, Kalimantan Utara menambahkan 317 orang dan kumulatifnya 10.553 orang, serta Bali menambahkan 248 orang dan kumulatifnya 40.333 orang.
Lalu, pada perkembangan program vaksinasi COVID-19 per hari ini jumlah penerimanya meningkat melebihi 10 juta orang atau angka tepatnya 10.966.934 orang. Peningkatan ini dengan adanya tambahan penerima vaksin harian sebanyak 138.515 orang. Sedangkan yang menerima vaksinasi kedua jumlahnya meningkat menjadi 6.050.732 orang. Untuk target sasaran vaksinasi berjumlah 40.349.049 orang.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang ikut tes kesehatan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
Selanjutnya, melihat jumlah kasus aktif atau pasien yang masih membutuhkan perawatan, per hari ini berkurang sebanyak 1.540 kasus dan jumlah totalnya menurun menjadi 104.319 kasus dengan persentasenya di angka 6,5%. Meski demikian pasien terkonfirmasi positif melalui metode pemeriksaan RT-PCR/TCM dan rapid antigen, hari ini bertambah sebanyak 4.952 kasus. Dengan jumlah kumulatifnya, atau pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga hari ini, mencapai 1.609.300 kasus.
Pada penambahan kasus terkonfirmasi positif harian terdapat 5 provinsi dengan angka tertinggi. Yakni Jawa Barat menambahkan 1.421 kasus dan kumulatifnya 268.308 kasus, DKI Jakarta menambahkan 973 kasus dan kumulatifnya masih yang tertinggi mencapai 400.048 kasus, Jawa Tengah menambahkan 678 kasus dan kumulatifnya 179.134 kasus, Jawa Timur menambahkan 253 kasus dan 144.679 kasus serta Riau menambahkan 227 kasus dan kumulatifnya 39.110 kasus.
Untuk pasien meninggal hari ini juga bertambah sebanyak 143 kasus dan kumulatifnya mencapai 43.567 kasus atau persentasenya di angka 2,7% dari pasien terkonfirmasi positif. Terdapat 5 provinsi dengan angka kematian tertinggi harian diantaranya Jawa Timur menambahkan 30 kasus dan kumulatifnya yang tertinggi sejumlah 10.407 kasus, Jawa Tengah menambahkan 16 kasus dan kumulatifnya 7.618 kasus, Sumatera Selatan menambahkan 15 kasus dan kumulatifnya 921 kasus, DKI Jakarta menambahkan 14 kasus dan kumulatifnya 6.513 kasus serta Riau menambahkan 9 kasus dan kumulatifnya 967 kasus.
Selain itu, dari hasil uji per hari jejaring laboratorium berbagai wilayah, spesimen selesai diperiksa RT-PCR/TCM dan rapid antigen per hari sebanyak 54.728 spesimen dan kumulatifnya 13.870.157 spesimen. Sementara jumlah kumulatif spesimen positif per hari ini sebanyak 2.789.362 spesimen. Jumlah kumulatif spesimen negatif sebanyak 9.418.768 spesimen. Positivity rate spesimen harian di angka 18,67% dan positivity rate spesimen mingguan (11 - 17 April 2021) di angka 16,77%. Sementara spesimen invalid dan inkonklusiv (per hari) berjumlah 191 spesimen.
Untuk jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 37.267 orang dan kumulatifnya 9.317.272 orang. Lalu pada hasil terkonfirmasi negatif jumlah kumulatifnya meningkat menjadi 7.707.972 orang termasuk tambahan hari ini sebanyak 32.315 orang. Sementara positivity rate orang harian di angka 13,29% dan positivity rate orang mingguan (11 - 17 April 2021) di angka 12,13%. Untuk jumlah suspek tercatat ada 61.694 kasus. Dan sebaran wilayah masih berada di 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi, jumlah kasus cacar monyet di Indonesia bisa mencapai 3.600 kasus dalam satu tahun.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaNgabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.
Baca SelengkapnyaKemenkes memprediksi jumlah kasus cacar monyet di Indonesia bisa mencapai 3.600 kasus dalam satu tahun.
Baca SelengkapnyaBPJS Kesehatan mencatat, jumlah peserta JKN pada 2022 mencapai 248,7 juta jiwa, naik dibandingkan 2021 yang mencapai 235,7 juta jiwa.
Baca SelengkapnyaSeluruh pasien merupakan laki-laki berusia 23-50 tahun. Semuanya tertular melalui kontak seksual.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaKasus cacar monyet di DKI Jakarta kembali mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya