Jumlah Penumpang Berbeda, Ini Penjelasan Operator Kapal yang Terbakar di NTT
Merdeka.com - PT Pelayaran Darma Indah yang mengoperasikan KM Express Cantika 77 menjelaskan terkait perbedaan manifest penumpang pada kapal rute Kupang-Alor. Kepala Cabang PT Pelayaran Darma Indah Kupang, Syeren Patrisia mengungkapkan, jumlah penumpang sesungguhnya adalah 226 orang. Jumlah ini terdata sesuai manifest upload sistem penjualan tiket di loket Cantika.
"Jumlah ini yang real. Kalau jumlah 167 orang selama ini sesuai manifest awal itu adalah kesalahan teknis pada penjualan tiket kami, karena operator satu saja yang berfungsi. Yang satunya itu error sehingga dia melakukan penjualan secara manual," kata Syeren kepada wartawan, Kupang, Rabu (26/10).
Menurut Syeren, ketika data penumpang terunggah dan informasi diterima bahwa kapal mengalami kebakaran, pihaknya tidak lagi mengupload manifest ke sistem penjualan tiket kami.
-
Siapa yang mengoperasikan kapal di Pelabuhan Kamal? Mengutip asrtikel Pelabuhan Kamal Tahun 1996-2009 karya Arifatul Jannah (Jurnal AVATARA Unesa, 2016), pada tahun 1949 Pelabuhan Ujung-Kamal membangun Dermaga Couster. Ada empat kapal yang beroperasi yakni KMP Bangkalan, KMP Paramaria, KMP Pamekasan, dan KMP Dahlia.
-
Dimana kapal transit? Pukul 14.09, kapal feri tiba di Pelabuhan Tarebung, Pulau Sapudi. Di pulau ini, kapal akan transit selama satu jam.
-
Siapa korban kebakaran kapal di Cilacap? Ia mengatakan, mayat nakhoda itu ditemukan pada Jumat (26/4). Menurut Sarjono, korban meninggal dunia yang merupakan nakhoda salah satu kapal yang terbakar itu langsung dibawa ke Ruang Jenazah RSUD Cilacap.
-
Dimana kebakaran kapal itu terjadi? Kebakaran itu diketahui terjadi di Dermaga 3 PPS Cilacap sekitar pukul 18.45 WIB.
-
Dimana Pelabuhan Kamal berada? Sejak tahun 1940-an, Pelabuhan Kamal di Kabupaten Bangkalan merupakan jalur penyeberangan utama yang menghubungkan Pulau Madura dengan Pulau Jawa, tepatnya dengan Pelabuhan Ujung di Kota Surabaya.
-
Kenapa kapal terbakar di Cilacap? Ia mengatakan bahwa penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan.
"Setelah evakuasi dengan mengerahkan kapal 9E ke TKP, baru besoknya kami upload nama-nama penumpang ke sistem manifest penjualan tiket kami," jelasnya.
Syeren Patrisia kembali menegaskan, data sesungguhnya penumpang yang membeli tiket di loket Cantika itu 226 dan manifestnya ada. Sedangkan kapasitas KM Cantika Express 77 berjumlah 416 penumpang.
"Selain itu kami tidak tahu, karena kalau pengecekan tiket barcode itu, kami diawasi oleh easybook untuk penjualan tiket. Tidak tahu ada kelebihan penumpang, karena manifest real sesuai barcode dan setelah kita upload ke sistem manual ke sistem penjualan, itu hanya 226 orang," ungkapnya lagi.
Sebelumnya, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan (KSOP) Tenau Kupang menyatakan, sebelum kapal tersebut diberangkatkan, pihaknya menerima laporan pihak operator melalui sistem inaportnet terkait manifest penumpang sebanyak 176 orang.
Namun, Perwakilan KSOP Tenau Kupang Toni kepada wartawan mengatakan, kenyataan di lapangan ditemukan jumlah korban melebihi data jumlah penumpang yang ada dalam manifest yang dilaporkan ke KSOP Tenau Kupang.
Di mengatakan, jumlah penumpang kapal yang melebihi manifest itu tidak diketahui pihak KSOP Kupang karena pemeriksaan dilakukan oleh petugas dari pihak operator kapal.
KSOP, kata dia, bertugas memeriksa aspek keselamatan dan keamanan kapal untuk mencegah hal seperti adanya penumpukan penumpang yang masuk dari terminal ke kapal.
"Kami tidak melakukan cecker karena itu bukan tugas kami lagi untuk melakukan ceck di depan kapal. Ada petugas dari operator," kata Toni.
Berdasarkan laporan dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, jumlah korban yang sudah berhasil dievakuasi hingga Rabu (26/10) pagi sebanyak 320 orang, yang di antaranya sebanyak 18 orang yang dinyatakan meninggal dunia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebakaran kemungkinan besar bermula dari dek kendaraan di dalam kapal.
Baca SelengkapnyaLima orang penumpang dibawa ke rumah sakit Krakatau Medika Cilegon karena mengalami sesak napas.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, penyebab kebakaran dan jumlah awak kapal wisata Sea Safari yang berada di dalamnya masih belum diketahui.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca SelengkapnyaPihak perusahaan sangat prihatin dengan kejadian tersebut dan janji kooperatif selama proses penyelidikan berlangsung.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaProses pemadamannya dilakukan oleh lima unit tug boat pemadam milik PT. PELINDO Semarang.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaBasarnas Kendari mengerahkan tim Rescue Pos SAR Wakatobi dengan mengunakan Rigid Inflatable Boat (RIB).
Baca SelengkapnyaBelum diketahui penyebab kemunculan asap di dalam KM Umsini.
Baca SelengkapnyaPenyebab kebakaran masih diselidiki termasuk nilai kerugian dari peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca Selengkapnya