Jumlah rombongan pengantin di kapal hilang masih simpang siur
Merdeka.com - Jumlah penumpang kapal dari Pulau Raas, Sumenep, Jawa Timur, yang dikabarkan hilang dalam perjalanan ke Bali, masih simpang siur. Hal ini disampaikan Camat Raas, Moh Warsono.
"Semuanya belum pasti, baik posisi kapal maupun jumlah penumpang kapal. Semoga saja tidak terjadi apa-apa dengan kapal tersebut," kata Camat Raas, Moh Warsono seperti dikutip dari Antara, Selasa (7/10).
Kapal yang dikabarkan hilang itu berangkat dari Pulau Raas dengan tujuan Bali pada Senin (6/10) pagi dengan mengangkut penumpang yang merupakan kerabat pengantin.
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
Kemudian, pada Senin sore sekitar pukul 16.00 WIB, salah seorang penumpang kapal menghubungi kerabatnya di Pulau Raas melalui telepon genggam dan menceritakan ada masalah di kapal, yakni mengalami kerusakan mesin (mesin mati) dan kemasukan air. Sejak Senin sore itu hingga sekarang, para penumpang kapal tidak bisa dihubungi lagi melalui telepon genggam.
"Semula jumlah penumpang diinformasikan sebanyak 50 penumpang. Namun, pada Selasa siang ini, kami menerima informasi kapal tersebut juga mengangkut warga Pulau Gua Gua (Raas) alias ada penumpang di luar kerabat pengantin," ujarnya, menerangkan.
Warsono menjelaskan, hingga sekarang, pihaknya bersama stafnya masih di lapangan guna menghimpun data dari kerabat penumpang kapal.
"Saat ini, kami dalam posisi mencari informasi di lapangan, baik dari kerabat penumpang maupun pemilik kapal guna mengetahui kemungkinan adanya komunikasi dengan penumpang kapal," ucapnya.
Sementara versi Kapolres Sumenep AKBP Marjoko, jumlah penumpang kapal yang dikabarkan hilang dalam perjalanan ke Bali itu, sekitar 40 orang.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaAda dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca SelengkapnyaKorban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.
Baca SelengkapnyaKapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaInfo diterima, kapal mengalami kebocoran dan hilang kontak.
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaKM Sanjaya 86 mengangkut 16 anak buah kapal. Petugas SAR masih melakukan pencarian.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca Selengkapnya