Jumlah uang palsu di Bali meningkat jelang pilkada, warga mesti jeli
Merdeka.com - Menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di Bali, ada pertanda melonjaknya peredaran uang palsu. Menurut Bank Indonesia, masyarakat di Pulau Dewata mesti lebih waspada.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati, di Denpasar, Senin (7/12) mengakui ada kecenderungan peningkatan jumlah uang kertas palsu di Bali menjelang Pilkada. Menurut dia, hal itu terlihat dari data diperoleh pada triwulan III-2015.
"Kalau terjadi percobaan peredaran uang palsu akan cepat ketahuan, dan selanjutnya dilaporkan kepada pihak yang berwajib atau ke Bank Indonesia sehingga mendapat penanganan dengan baik," kata Dewi Setyowati seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu uang hilang? PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu uang hilang dan bijaksana dalam menggunakan social media.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Kenapa DPR RI ingatkan soal uang palsu? 'Untuk itu, kita harus mewaspadai hal tersebut. Apalagi motifnya semakin canggih. Ada uang yang dimutilasi, ada juga uang yang dicat ulang sehingga menyerupai pecahan uang tertentu. Khususnya pada pecahan uang rupiah baru yang sampai saat ini masih banyak masyarakat yang belum bisa membedakan dengan baik,' ucap Puteri.
-
Uang palsu apa yang diedarkan? Disampaikan Kepala Polsek Leles, AKP Agus Kustanto, keduanya mengedarkan uang imitasi dengan pecahan Rp10 sampai Rp100 ribu.
-
Kenapa uang palsu di Garut diedarkan? Polisi menangkap dua pelaku atas dugaan membuat dan mengedarkan uang palsu,“ katanya, dikutip dari ANTARA, Senin (14/8).
-
Kenapa penting hati-hati emas palsu? Sebab, investasi Anda bisa buntung bila menjadi korban pembelian emas palsu.
Menurut Dewi, dalam laporan statistik ekonomi keuangan daerah Provinsi Bali, peredaran uang kertas palsu pada triwulan III 2015 sebanyak 1.013 lembar. Jumlah itu meningkat jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya hanya 882 lembar.
Oleh sebab itu, lanjut Dewi, masyarakat perlu lebih waspada. Dia menyebutkan, pihaknya selalu bekerja sama dengan kepolisian dalam menekan peredaran uang palsu. Hal itu penting, sebab dalam kegiatan politik seperti pada Pilpres lalu, peredaran uang palsu ada kecenderungan meningkat seperti pada 2013 sebanyak 3.947 lembar, menjadi 4.733 lembar di tahun berikutnya.
Meskipun demikian, ujar Dewi, masyarakat diminta tidak terlalu khawatir. Sebab, para petugas kasir perusahaan-perusahaan berkaitan dengan perdagangan, terutama pada pasar swalayan, sudah melengkapi diri dengan alat deteksi uang kertas. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Indonesia Sulawesi Tenggara menemukan uang lembar palsu sebanyak 363 lembar pecahan Rp50.000 dan Rp100.000.
Baca SelengkapnyaPolisi mendatangi pasar untuk memantau harga pangan dan mencegah peredaran uang palsu
Baca SelengkapnyaBawaslu Bali fokus memantau penyebaran isu-isu yang muncul di Pulau Dewata.
Baca SelengkapnyaDigandeng Polri, Begini Cara BI Cek Keaslian Uang Palsu Rp22 M yang Ditemukan di Jakbar
Baca SelengkapnyaPuteri juga mengingatkan BI untuk terus mempermudah akses penukaran uang.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami dugaan telah adanya uang palsu yang beredar jelang Hari Raya Iduladha 1445 H.
Baca SelengkapnyaPersonel Polri mengingatkan warga untuk mewaspadai politik uang di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAkun WhatsApp catut nama Pj Gubernur Bali saat dilantik di Jakarta kemarin itu adalah nomor palsu.
Baca SelengkapnyaBawaslu DKI Jakarta mengingatkan warga yang kedapatan terlibat politik uang baik menerima maupun memberi bisa dikenakan sanksi pidana
Baca SelengkapnyaMelakukan penukaran uang dipinggir jalan berisiko merugikan masyarakat atas potensi peredaran uang palsu.
Baca SelengkapnyaFokus utama kepolisian yakni memberikan pesan dan imbauan kepada komunitas kebugaran atau tempat fitnes.
Baca SelengkapnyaPengungkapan berawal ketika tersangka T beraksi menggunakan sepeda motor Honda Beat bernopol H 6252 ASD.
Baca Selengkapnya