Jurnalis Senior Aristides Katoppo Tutup Usia
Merdeka.com - Dunia jurnalistik berduka. Hari ini, wartawan senior dan salah satu pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Aristides Katoppo berpulang.
"Turut berduka cita atas meninggalnya Aristides Katoppo, jurnalis dan salah satu pendiri AJI. Semangatmu untuk berani memberitakan kebenaran akan selalu menjadi semangat AJI," demikian cuitan AJI Jakarta (@AJI_JAKARTA) di Twitter, Minggu (29/9).
Aristides Katoppo menjadi wartawan pada 1957 dan merupakan salah satu tokoh media Sinar Harapan, yang sempat dilarang beredar pada 1986. Dia kemudian mendirikan Suara Pembaruan dan bersama dengan Presiden RI ketiga Abdurahman Wahid mendirikan Forum Demokrasi.
-
Kenapa Dirjen APTIKA Kominfo mundur? 'Keputusannya untuk mundur menunjukkan tanggung jawab moral yang patut diapresiasi. Namun, kami juga perlu menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap insiden ini untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang,' ujar Muhammad Arif dalam keterangannya, Kamis (4/7).
-
Apa kabar duka yang dibagikan Irjen Krishna Murti? Kabar duka datang dari Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri (Kadiv Hub Inter) Irjen Krishna Murti. Sang ayah tercinta, Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto Bin Soejitno meninggal dunia pada Rabu (10/7).
-
Siapa yang mundur dari APTIKA Kominfo? Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif, mengapresiasi keputusan Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kominfo, Semuel A. Pangerapan mundur dari jabatannya.
-
Siapa yang meninggal dunia? Berdasarkan keterangan dari Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol. Artanto, AKBP Muhammad Yoga tutup usia pada Minggu malam pukul 20.00 WIB.
-
Siapa yang meninggal? Dokter tim yang sangat berdedikasi, Rafi Ghani, telah meninggal dunia pada Senin malam, 23 Desember 2024, di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
Pria kelahiran Tomohon, Sulawesi Utara pada 14 Maret 1938 itu meninggalkan kesan mendalam terhadap beberapa koleganya.
Redaktur Pelaksana Kantor Berita Antara Sapto Heru Purnomojoyo, mengatakan dia adalah wartawan lingkungan yang selalu tidak pernah kehabisan semangat membahas dan memperkenalkan isu lingkungan, mulai dari zaman dulu saat isu itu belum sehangat sekarang hingga saat ini ketika masalah lingkungan menjadi fokus.
Dia menyebutkan pernah tidak terencana menemani pria yang akrab disapa Tides itu berjalan kaki di tengah kebun sawit di Sumatera Utara selama sekitar satu setengah jam.
"Saat itu dipenuhi cerita Pak Tides tentang gajah liar, tentang isu lingkungan yang sebelumnya seperti masalah abstrak dan mesti pintar meramu agar pembaca mengerti, hingga meyakinkan kalangan pemerintahan bahwa isu lingkungan juga masalah yang penting," ujar Sapto.
Kesan Aristides Katoppo sebagai visioner ditegaskan oleh mantan koleganya di Sinar Harapan, Kristanto Hartadi.
"Beliau juga seorang yang berani melawan arus bahkan bila perlu berjalan sendiri. Kita kehilangan salah satu tokoh yang pernah mewarnai dunia pers Indonesia dan sejarah Republik Indonesia," ungkap mantan dewan redaksi Sinar Harapan itu, yang menjadi kolega Aristides Katoppo pada 2001 sampai 2010.
Aristides meninggal pada usia 81 tahun, Minggu, 29 September 2019, pukul 12.05 WIB di RS Abdi Waluyo. Jenazahnya saat ini disemayamkan di Rumah Duka RSPAD Gatot Subroto.
Rencananya, jenazah Tides dikremasi pada Selasa, 1 Oktober 2019, di Oasis Lestari, Tangerang, Banten.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahkan almarhum semasa hidupnya memiliki integritas yang tinggi
Baca SelengkapnyaAlmarhum menghembuskan napas terakhir karena penyakit gagal ginjal kronis.
Baca SelengkapnyaLahir di Tarutung, Tapanuli, Sumatra Utara pada 26 Agustus 1914, Albert sudah menekuni dunia jurnalistik sejak usianya menginjak remaja.
Baca SelengkapnyaDaftar wartawan di Indonesia yang tewas dibunuh usai meliput kasus sensitif.
Baca SelengkapnyaKami hanya bisa mendoakan, semoga surga Allah untukmu. Dan keluarga yang ditinggalkan, diberi ketabahan dan kekuatan selalu.
Baca SelengkapnyaTerungkapnya dugaan keterlibatan wartawan dalam mengintervensi kasus ini bermula dari pengakuan seorang kerabat keluarga korban berinisial S.
Baca SelengkapnyaRumah seorang jurnalis bernama Rico Sempurna Pasaribu di Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara terbakar.
Baca SelengkapnyaAnggota Dewan Pers Totok Suryanto memaparkan sejumlah temuan fakta di balik tewasnya jurnalis Tribrata TV, Rico Sempurna Pasaribu.
Baca SelengkapnyaKetika menjadi mahasiswa, Karni pernah melalui masa sulit karena sisa uang yang dimilikinya hanya Rp5.000. Tak banyak hal yang dapat dia lakukan.
Baca SelengkapnyaBebas Ginting yang disebut-sebut sebagai Ketua AMPI Tanah Karo dipastikannya sudah tidak menjabat sejak 2021.
Baca SelengkapnyaTokoh yang satu ini sudah menjadi jurnalis sejak usia 25 tahun dan salah satu pendiri Kelompok Kompas Gramedia bersama temannya, Jakob Oetama.
Baca SelengkapnyaAnak eks Kapolri Jenderal (Purn) Idham Azis sampaikan kabar duka.
Baca Selengkapnya