Jurnalisme Data, Cara Ampuh Melawan Hoaks
Merdeka.com - Aliansi Jurnalis Independen ( AJI) Indonesia meluncurkan website jurnalismedata.id di Hotel Mercure Sabang, Senin (4/2). Jurnalisme data platform baru dalam jurnalistik untuk menangkal hoaks dan disinformasi yang terjadi selama ini di Indonesia.
Ketua AJI Indonesia, Abdul Manan mengatakan, digitalisasi merupakan perkembangan yang tak dapat dielakkan. Sehingga media dan jurnalis tak punya pilihan lain, selain berdamai dengannya. Lalu memanfaatkan dampak positifnya. Di antaranya dengan mengembangkan jurnalisme data.
"Jurnalisme data adalah tools yang ampuh melawan hoaks dan disinformasi," kata Abdul Manan.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Informasi apa yang disebarluaskan? Diseminasi adalah proses penyebaran informasi, temuan, atau inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola agar dapat dimanfaatkan oleh kelompok target atau individu.
-
Mengapa penghindaran berita meningkat? Para penulis laporan ini memperkirakan kenaikan angka ini disebabkan oleh berita perang di Ukraina dan Timur Tengah. Saat ini, penghindaran berita berada pada tingkat rekor tertinggi.
-
Siapa yang membocorkan data orang Indonesia? Dalam tangkapan layarnya, akun X bernama @Fusion Intelligence Center @S memberitahukan bahwa data pribadi masyarakat Indonesia telah dibocorkan oleh sebuah channel Telegram di China.
-
Apa laporan yang dirilis tentang internet? We Are Social pada Januari 2024 lalu telah merilis laporan terbarunya tentang adopsi internet di dunia. Laporan yang bertajuk Digital 2024 Global Overview Report itu salah satunya memotret kondisi negara-negara yang masih warganya belum terkoneksi internet.
Pesatnya pengguna internet di Indonesia, mencapai 175 juta orang di tahun 2019 ini membuat informasi beredar tak sesuai fakta. Kabar atau berita palsu dengan mudah tersebar luas yang berpengaruh ke media. Akibatnya mudahnya tersebar berita hoaks, misinformasi dan disinformasi.
"Cara melawan informasi palsu dengan jurnalisme data," jelasnya.
Sementara itu Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Yanuar Nugroho mengatakan, undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik memandatkan kepada pemerintah terbuka dalam memberikan data dan informasi.
"Publik harus bisa mengakses dan memandatkan data pemerintah," jelasnya.
Katanya, jurnalis harus terlibat dalam pemanfaatan data dengan menghasilkan jurnalisme yang bermutu dan berkualitas berbasis data. Karena data berkualitas adalah bahan baku pengambilan dan perbuatan kebijakan pembangunan yang tepat bagi pemerintah dan masyarakat.
"Bukan gosip, bukan rumor. Jurnalisme yang bermutu berbasis data, tidak hanya bermanfaat sebagai bahan baku pengambilan keputusan dan pembangunan yang tepat," ungkapnya.
Menurut Yanuar, pembangunan harus diawasi oleh publik, terutama ikut mengawasi lewat jurnalisme yang berbasis data. Sehingga pembangunan di Indonesia bisa lebih berkualitas nantinya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hoaks masih menjadi ancaman nyata jelang pemilu. Masyarakat pun masih banyak yang "terjangkit" hoaks.
Baca SelengkapnyaPenyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca SelengkapnyaYouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.
Baca SelengkapnyaDaftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaSeptiaji mengatakan acara ini mengumpulkan lembaga penyelenggara pemilu, pemerintah, pakar, rekan media, hingga masyarakat sipil guna mencari solusi
Baca SelengkapnyaDisinformasi yang bersumber dari platform media sosial merembes ke forum-forum personal seperti whatsapp group.
Baca SelengkapnyaCekFakta merupakan kolaborasi antara Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO).
Baca SelengkapnyaIsu hoaks di sektor kesehatan ternyata masih marak. Hal ini terbukti dari patroli Kominfo selama 2023.
Baca SelengkapnyaMengajak masyarakat khususnya para pemilih pemula untuk tidak mudah percaya dengan informasi hoaks
Baca Selengkapnya