Juru Parkir di Denpasar Pakai Masker Batok Kelapa, Alasannya Biar Tak Cepat Kotor
Merdeka.com - Seorang juru parkir di Kota Denpasar, Bali, Nengah Budiasa (44), menjadi sorotan karena mengenakan masker terbuat dari batok kelapa. Aksi pria asal Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Bali itu pun banyak dibagikan di media sosial.
Masker yang terbuat dari batok kelapa yang dikenakan Budiasa diberikan peluit pada bagian tengah, sehingga tidak harus dibuka saat harus meniupnya.
"Nyaman sekali pakai ini. Ngomong juga enak," kata Budiasa, Kamis (2/9).
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Masker sebaiknya digunakan sekitar 1-3 kali seminggu, tergantung jenis kulit. Misalnya, masker clay cocok untuk kulit berminyak dan sebaiknya digunakan setelah toner. Sementara sheet mask bisa diterapkan setelah toner tetapi sebelum serum untuk memberikan hidrasi tambahan.
-
Siapa yang bisa menggunakan masker ini? Masker ini biasanya sesuai untuk kebanyakan jenis kulit, tetapi bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, sangat disarankan untuk melakukan tes patch terlebih dahulu.
-
Kenapa Atta pake masker? Atta Lagi Kurang Sehat Netizen penasaran kenapa Atta pake masker. Ada yang bilang Atta lagi kurang fit dan katanya udah sembuh.
Budiasa sehari-hari bertugas di Jalan WR Supratman Kesiman Kertalangu, Denpasar, Bali. Saat bertugas, ia mengaku membuat masker batok kelapa karena kerap ditegur pengguna jalan karena masker medis yang digunakannya sering kotor.
Ia mengakui sering diberi masker baru. Namun tetap saja cepat kotor.
Penggunaan masker medis juga menyulitkannya. "Kan susah kalau pakai masker medis, saya harus pakai peluit untuk lalu lintas, cepat kotor, terus pelanggan banyak protes juga," imbuhnya.
Karena sering ditegur, para Jumat (27/8) lalu, Budiasa membuat masker dari batok kelapa dengan bentuk mirip masker. Bagian tengahnya dilubangi dan diberi peluit.
"Saya berpikir daripada saya malu, sekalian saya bikin seperti ini. Dari Jumat kemarin saya bikin. Terus hari Senin (30/9) kemarin saya pakai," ungkapnya.
Budiasa memakai masker itu hanya saat bertugas dari pagi hingga pukul 15.00 Wita. Usai bekerja, ia lalu mencuci maskernya untuk menjaga kebersihannya.
"Setelah selesai kerja langsung dicuci dan dijemur, besoknya dipakai lagi," jelasnya.
Selain itu, dirinya juga berniat akan membuat dua hingga tiga masker sebagai cadangan. "(Masker ini dibuat) dari sisa batok kelapa, tak beliin peluit, langsung saya lem, dipake langsung nyaman," ujarnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang bule angkat barbel di tengah jalan Bali saat macet jadi sorotan warganet.
Baca SelengkapnyaBanyak netizen yang memberi dukungan aksi pemotor baret mobil parkir sembarangan. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaAksi tukang parkir itu mencuri perhatian serta dibanjiri pujian dari warganet.
Baca SelengkapnyaTukang parkir mempunyai paras yang dinilai mirip Bruno Mars
Baca SelengkapnyaPara bule ini terlihat bergaya dengan kompak menggunakan kaca mata, lalu mengacungkan jari saat aksi konvoinya direkam.
Baca SelengkapnyaSeorang turis asing terekam kamera warga mengamuk lantaran tak terima hendak ditilang polisi karena tak pakai helm.
Baca SelengkapnyaAksi bule di Bali kembali curi perhatian. Kali ini bule membuat baret mobil di Legian, Bali.
Baca SelengkapnyaKejadian tersebut diketahui terjadi di kawasan Stasiun Solo Balapan, Surakarta, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaJika biasanya tukang bakso cukup berkaos dan celana panjang, namun hal tersebut berbeda dengan penjual yang satu ini.
Baca SelengkapnyaKegiatan balap liar masih marak dilakukan remaja di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHeboh video tukang parkir bantu parkir mobil polisi sampai dikira intel. Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaThamrin mengaku petugas parkir di depan Asrama Haji Sudiang adalah warga sekitar.
Baca Selengkapnya