Jusuf Kalla Kecewa Ambulans PMI Dituduh Bawa Batu
Merdeka.com - Beredar video yang menuduh mobil ambulans milik Palang Merah Indonesia (PMI) membawa batu dan bensin untuk massa saat bentrok dengan aparat kepolisian. Video ini diunggah di akun Twitter dan Instagram @TMCPoldaMetro. Namun, hari ini unggahan itu telah dihapus.
Pengurus PMI Pusat Bidang Relawan Muhammad Muas mengatakan, Ketua PMI Jusuf Kalla alias JK merasa kecewa dengan tuduhan ini. JK minta kasus ini tuntas agar PMI di mata masyarakat tak menjadi buruk.
"Wah iya. Dia kecewa juga. Sebagai Ketum PMI dia kecewa, bahwa hal-hal yang mungkin tidak diinginkan, kok terjadi. Gitu saja. PMI kan enggak mungkin ini ya (membawa batu). Relawan itu jujur kok," katanya di PMI Pusat, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (26/9).
-
Apa itu mobil ambulans? Ambulans hanya digunakan untuk mengantar pasien yang memerlukan perawatan medis di tempat tertentu, seperti rumah sakit atau klinik.
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
-
Bagaimana ambulans di Kutai Timur membantu masyarakat? 'Ambulans ini digunakan untuk mengangkut dan menangani pasien gawat darurat, memberikan pertolongan pertama, serta melakukan perawatan intensif selama dalam perjalanan menuju rumah sakit rujukan,' kata Ardiansyah.
-
Siapa yang mendapat bantuan? Baik Nurohmad dan Adi Sukam benar-benar merasakan adanya program ini.
-
Siapa yang menampar sopir ambulans? Namun, tiba-tiba istri pria tersebut langsung menempeleng sopir ambulans.
-
Bagaimana polisi membantu pria tersebut? Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.
Menurutnya, JK telah memerintahkan Menpan RB Syafruddin untuk mengklarifikasi bahwa tak ada ambulans milik PMI yang membawa batu dan bensin.
"(Reaksi JK) Justru ketika mendapat informasi, dia meminta bang Syafruddin. Dia diminta telepon Pak Wahyu (Wakapolda Metro Jaya). Pak JK orangnya keras loh. Tegas. Gitu saja. Pak JK tidak mau ini selesai begitu saja. Cuma dia enggak mau langsung turun. Harus kami yang turun. Yang penting dia tegas menyatakan, ini harus diselesaikan," tegasnya.
Asal Muasal Batu Dalam Ambulans
Pihak Polda Metro Jaya sudah memberikan penjelasan dan klarifikasi soal adanya tuduhan mobil ambulans milik Paling Merah Indonesia (PMI) diduga membawa batu untuk para demonstran saat aksi di Gedung DPR /MPR RI, kemarin Rabu (25/9).
Muas membantah. Tuduhan itu tidak benar. Menurutnya, itu hanya kesalahpahaman antar petugas kepolisian dengan tim medis PMI. Muas menjelaskan, saat bentrokan terjadi, PMI menurunkan lima unit kendaraan roda empat, dan tiga unit roda dua. Total relawan yang diterjunkan berjumlah 31 orang. Dia memastikan, mereka murni menolong korban kericuhan.
"Jadi, di setiap mobil ada 5 hingga 6 orang," jelasnya.
Menjelang pukul 20.00 WIB, seluruh armada bergerak berdasarkan wilayah. Ada yang ke Slipi, Palmerah, dan Hotel Mulia. Pembagian ini berdasarkan kerja sama dengan dinas kesehatan. Dinas kesehatan juga menerjunkan ambulans.
"Sekitar jam 23.40 WIB, pada waktu kejadian mencekam, konflik terjadi keras antara pihak pengamanan dan demonstran, di situlah kejadian di Slipi, mobil ambulans kita yang mau balik mereka yang terkena batu dan sebagainya, pada waktu itu mobil mau kembali ke tempat, itu batu beterbangan. Salah satunya mobil kita kena yaitu mobil PMI Jaktim, terkena lemparan batu. Terkena samping dan belakang. Itu memungkinkan batu masuk ke dalam mobil karena akibat pecahan (kaca mobil) tersebut," bebernya.
Dalam kondisi ini, ambulans akhirnya memutar dan melawan arus sehingga berada di tengah-tengah petugas kepolisian dan massa. Saat itu petugas PMI masih berusaha menolong korban. Hingga akhirnya, ada seseorang massa yang menitip sebuah kardus yang isinya tak diketahui oleh tim medis PMI.
"Jadi mobil ambulans tidak pernah membawa batu, dan kardus. Nah, penitipan itu terjadi dalam waktu cepat. Saat kardus dititipkan dan kita tidak tahu isinya apa, mobil lalu dikuasai polisi," ujarnya.
Atas temuan itu, polisi menduga kalau PMI sebagai penyuplai batu dan bensin kepada massa.
"Nah, dibawa semua mobil langsung digiring ke Polda Metro Jaya. Sampai di Polda Metro Jaya kawan-kawan tidak bisa berbuat apa-apa selain diinterogasi dan diperiksa," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari dalam mobil ambulans, petugas mengatakan sedang membawa pasien kode merah, yang artinya sangat darurat
Baca SelengkapnyaKarena disetop, mobil ambulans yang tengah membawa pasien pun tidak dapat masuk ke RSUD Murjani Sampit.
Baca SelengkapnyaSopir ambulans yang disetop saat iring-iringan rombongan Presiden Joko Widodo minta maaf
Baca SelengkapnyaPemotor yang diberhentikan di sekitar putar balik (U-turn) dinarasikan sedang membawa pasien
Baca Selengkapnya"Bismillah. Nasib di negeri Konoha, astaghfirullah. Pasien dibawa pakai ambulan, disuruh matikan sirenenya dan minggir."
Baca SelengkapnyaKedua personel berstatus di Bawah Kendali Operasi (BKO) dari Ditsamapta Kepolisian Daerah Sumbar.
Baca SelengkapnyaViral Konvoi Pesilat Halangi Laju Mobil Damkar di Sragen
Baca SelengkapnyaTidak ada tindakan yang diberikan. Justru polisi tersebut memberhentikan angkot warna merah dan meminta membawakan kardus-kardus milik pemotor itu
Baca SelengkapnyaAkibatnya seorang pasien sakit yang dibawa ambulans itu meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMobil Fortuner hitam terekam kamera mengadang ambulans yang membawa pasien sakit dari kawasan Depok 2 menuju Rumah Sakit Hermina.
Baca SelengkapnyaRisky mengaku spontan merekam insiden tersebut karena sedang membawa pasien yang tengah kritis.
Baca SelengkapnyaSeorang polisi membantu dorong mobil yang membawa pasien cuci darah.
Baca Selengkapnya