Jutaan ikan mati di Ancol, Pemprov tak mau spekulasi soal racun
Merdeka.com - Jajaran Sub Direktorat (Subdit) Sumber Daya Lingkungan (Sumdaling) Ditkrimsus Polda Metro Jaya, Tim Labfor Bareskrim Polri, dan Badan Pengelolaan dan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Pemerintah Pemprov (Pemprov) DKI Jakarta melakukan investigasi di lima titik lokasi Perairan Teluk Jakarta. Penyelidikan ini terkait jutaan ikan yang mati di pinggir pantai Ancol pada Senin (1/12).
"Ada lima titik di Perairan Teluk Jakarta untuk melakukan pengecekan kandungan air dan lumpur. Kita ambil sampel di sana," kata Kepala Sub Bidang Penanganan dan Pengaduan BPLHD DKI Jakarta Ardian Prahara.
Dia menjelaskan, kelima titik tersebut antara lain titik C5 di Perairan Cilincing perbatasan Marunda, titik B2 di Perairan Kamal Muara atau perbatasan dengan Tangerang, titik C3, D3, dan D4 di Kawasan Muara Ancol.
-
Di mana ikan mati akibat gelombang panas? Foto udara memperlihatkan seorang nelayan mengumpulkan ikan mati akibat pekerjaan renovasi dan kondisi cuaca panas yang sedang berlangsung dari waduk di Provinsi Dong Nai, Vietnam, pada 30 April 2024.
-
Apa penyebab matinya ratusan ribu ikan? Menurut laporan penduduk setempat dan media-media lokal, gelombang panas brutal dan pengelolaan waduk adalah penyebabnya matinya ratusan ribu ikan tersebut.
-
Dimana ikan mengerikan itu ditemukan? Ikan yang sangat langka dengan bentuk mengerikan ditemukan terdampar di pesisir pantai selatan Cannon, Negara Bagian Oregon, barat laut Amerika Serikat.
-
Apa jenis ikan yang ditemukan? Ikan berjenis ikan siput 'genus Pseudoliparis' ini ditemukan di kedalaman sekitar 8.336 meter di bawah laut.
-
Bagaimana cara menangani ikan mati? Pihak berwenang sedang menyelidiki insiden tersebut, sambil berupaya segera mengeluarkan ikan yang mati tersebut.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
"Untuk sample pertama, tadi kita ambil dua sample yakni air dan lumpur di Pantai Benda yang lokasinya tak jauh dari Kuburan Belanda Kawasan Ancol. Selanjutnya kita ambil di beberapa lokasi lagi," tuturnya.
Nantinya sampel-sampel itu dibawa ke laboratorium untuk diteliti lebih lanjut, apakah mengandung kandungan berbahaya bagi ekosistem ikan dan kehidupan bawah laut lainnya atau tidak. Ardian tidak bisa menargetkan kesimpulan hasil penelitian sampel yang diambil.
"Hal itu tergantung dari banyaknya parameter (Kandungan) air dan lumpur tersebut. Ada tidaknya racun atau zat lainnya yang berbahaya, kami tidak bisa menduga-duga ya. Takut jadi persepsi yang salah. Kalau hasil penelitian sampel kita juga tidak tahu butuh waktu berapa lama, tergantung dari banyak tidaknya kandungan sampel itu. Apabila banyak, ya makin lama," paparnya.
Meski begitu, Ardian mengungkapkan ada kemungkinan kandungan air laut di Perairan Teluk Jakarta telah bercampur dengan racun berasal dari lumpur yang mengandung hidrogen sulfida dan amoniak yang naik ke permukaan laut, lantaran terdorong karena curah hujan yang tinggi.
"Ada kemungkinan juga terjadi seperti itu. Intinya kita harus tahu hasil lab dulu. Karena perlu diketahui, dari setiap pencemaran ada standar baku mutu ditetapkan. Belum bisa dipastikan. Intinya sampai saat ini kami masih melakukan investigasi atau penyelidikan mendalam, dengan tujuan mendapatkan data kondisi kualitas muara dan perairan laut teluk Jakarta secara fisik kimia dan bilogi," tutupnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nelayan penangkap ikan, Sutrisno, menceritakan kronologi saat proses penangkapan ikan tersebut.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI menemukan cacing pada lambung kucing yang tewas di Sunter.
Baca SelengkapnyaSementara itu, teman Udin sekaligus ojek online, Mumu, menimpali bahwa jumlah ikan yang hanyut mencapai ratusan.
Baca SelengkapnyaDitjen PSDKP, kata Adin, juga memusnahkan ikan yang membahayakan dan/atau yang merugikan jenis aligator.
Baca SelengkapnyaPara nelayan diiming-iming gaji besar dibandingkan fokus terhadap keterampilan melaut.
Baca SelengkapnyaKompolnas mendorong Polda Metro Jaya dan Polres Metro Bekasi untuk melaksanakan penyelidikan dengan didukung scientific crime investigation
Baca SelengkapnyaSuasana Kali Bekasi tepatnya di titik kawasan Jatiasih Pondok Gede mendadak ramai petugas, Minggu (22/9).
Baca SelengkapnyaLima orang mengaku sebagai keluarga korban sudah mendatangi RS Polri.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar puluhan kucing tersebut mati diracun.
Baca SelengkapnyaPelaku ilegal fishing itu bahkan mengakali perizinan dengan mengajukan izin ke pemerintah daerah.
Baca SelengkapnyaPolisi menilai keterangan para saksi dan hasil olah TKP sangat penting untuk mengungkap penyebab kematian para korban.
Baca SelengkapnyaUntuk kemungkinan tewasnya empat bocah, karena kekurangan makanan atau mati karena kelaparan.
Baca Selengkapnya