Kabar Reshuffle Kabinet, Budi Waseso Dinilai Cocok Jadi Mentan
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan mereshuffle kabinet dalam waktu dekat. Anggota DPR dan pengamat pun menakar peluang Direktur Utama Bulog Budi Waseso jika menjadi menteri pertanian. Apalagi, Buwas, biasa dia disapa telah membuat gebrakan dengan beras saset dan menolak impor beras.
Pengamat politik UPH Emrus Sihombing menilai Buwas sangat berpotensi jadi Mentan. Apalagi jika Buwas mampu membuktikan roadmap-nya menghentikan impor produk.
"Misalnya, produksi beras Bisa digenjot. sampai tri wulan keempat bisa setop. Kalau disajikan bagus, bisa saja Jokowi mempertimbangkan jabatan itu (Mentan) untuk Buwas," kata Emrus saat dihubungi, Minggu (19/5).
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Jokowi melakukan reshuffle? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Kenapa Jokowi cek stok beras? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung Gudang Beras Bulog di Pematang Kandis,Kabupaten Merangin, Jambi. Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Kapan Jokowi cek stok beras? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung Gudang Beras Bulog di Pematang Kandis,Kabupaten Merangin, Jambi. Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Apa yang bisa dilakukan Jokowi untuk kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Apa fokus kebijakan pangan Jokowi? Kebijakan pangan dan pertanian pada era Jokowi secara umum sudah relatif bagus. Dari sisi produksi juga sudah dilakukan diversifikasi sumber, termasuk food estate dan pemberdayaan lahan rawa.
Emrus melanjutkan, road map jelas, disajikan ke publik biar dikaji bersama agar publik juga menilai layak atau tidak. Menurut dia, Buwas sudah menyajikan road map di bidang pertanian.
"Itu tidak salah bagaimana pandangan dia. Kalau bagus, itu hal yang perlu dipertimbangkan presiden untuk duduk di kementerian itu. Tetapi sajikan dulu strategis dan road map itu lebih bagus dari menteri sekarang. Bisa saja jabatan politis itu dia buat road map bagus. Katakanlah 2 tahun kita setop impor bawang putih, gandum setop impor karena produksi bagus," katanya.
Namun, lanjutnya, pergantian Mentan merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi. Dia menjabarkan, faktanya, Indonesia sudah mengimpor beras. Produksi beras tidak mencukupi untuk kebutuhan.
"Kalau mau perhatikan, bertani paling 3-4 bulan. Jabatan Mentan sampai 5 tahun, masa impor terus. Bawang putih, impor sempat mencapai harga 100 ribu per kilogram. Jadi tidak ada salahnya direshuffle," tuturnya.
Dihubungi terpisah, anggota Komisi IV DPR Fraksi PDIP, Ono Surono mengatakan andai Buwas menjadi Mentan merupakan hak prerogatif Jokowi. Ono mengatakan kinerja Mentan Amran Sulaiman sudah cukup baik terkait pasokan jelang lebaran seperti daging dan beras. Namun, yang menjadi kendala adalah bawang putih.
"Bawang putih memang kita cenderung melihat ada gebrakan dalam beberapa bidang selama kurun waktu hampir lima tahun. Tinggal ke depan bagaimana kita lebih fokus peningkatan produksi," tuturnya.
Ono pun menilai langkah Buwas yang menolak impor. Menurutnya, dengan bawang putih 97 persen impor, berarti produksi lokal memang tidak ada.
"Sehingga bukan hanya sekadar menolak impor tetapi bagaimana mendorong petani kita menanam bawang putih," katanya.
Dia melanjutkan, pada saat petani sudah menanam, misalnya sudah memenuhi kebutuhan nasional barulah Buwas tepat menolak impor. Sehingga pada saat kebijakan bawang putih itu ditetapkan bagaimana mendorong petani menanam, perusahaan punya tanggung jawab untuk membeli hasil panen dari petani.
Ono pun berharap mentan selanjutnya lebih meningkatkan produksi dan data pangan yang satu. Sehingga, tidak tumpang tindih data.
Sementara itu, Direktur Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mengatakan Mentan baru nanti diharapkan mampu memperbaiki data pangan. Apalagi kata dia, tidak ada kebijakan yang istimewa dilakukan oleh Mentan saat ini. Disinggung soal kemampuan Buwas jika pimpin Kementan, Uchok menjawab normatif.
"Akademisi dunia pertanian banyak yang layak. Kultur petani yang tidak bisa didekatkan aparat hukum dan sosialogis," ujarnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi Waseso atau Buwas menanggapi soal namanya disebut dalam Sidang Sengketa Hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi dikabarkan melakukan reshuffle kabinet. Menkominfo akan diisi pejabat baru.
Baca SelengkapnyaBudi Waseso mengaku tak mempermasalahkan dirinya digeser dari Dirut Bulog.
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin merespons kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal melakukan perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaKepala negara pun menunjuk Kepala Badan Pangan Arief Prasetyo sebagai Pelaksana tugas Menteri Pertanian.
Baca SelengkapnyaSonya mengatakan, Bulog belum mendapat arahan lebih lanjut dari kepemimpinan direktur utama yang baru yakni Wahyu Suparyono.
Baca SelengkapnyaBudi Waseso mengatakan selaku abdi negara dirinya menerima segala kebijakan dari pemerintah dan dia bersyukur telah memimpin Bulog selama 5 tahun lebih.
Baca SelengkapnyaSelain empat menteri, Jokowi dikabarkan juga akan melantik dua kepala badan di Istana besok.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut pertemuan nantinya akan digelar secara terbuka untuk awak media.
Baca SelengkapnyaJokowi dikabarkan merombak Kabinet Indonesia Maju pada Rabu besok.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan penunjukan Arief dilakukan agar Kementan lebih koordinatif dan mudah dalam bekerja terutama dalam mengurusi persoalan pangan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan reshuffle atau perombakan kabinet Indonesia Maju, Senin 19 Agustus 2024.
Baca Selengkapnya