Kabar soal beras plastik bikin resah pedagang di Kota Serang
Merdeka.com - Beredarnya beras plastik di wilayah Bekasi juga berdampak ke wilayah lain. Hal itu menyebabkan pedagang di Kota Serang, Banten, resah.
Menurut mereka keadaan itu akan sangat mempengaruhi kepercayaan konsumen saat membeli beras di pasar-pasar tradisional di Kota Serang.
"Pastinya berdampak besarlah ke kita. Takutnya nanti sepi pembeli dan pastinya para pembeli akan berhati-hati dalam membeli beras di pasaran," kata Nurkholis, seorang pedagang di Pasar Lama Kota Serang, Kamis (21/5).
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Siapa yang prihatin dengan mahalnya beras? 'Pastinya, kami turut prihatin dan merasakan betul kegelisahan masyarakat, khususnya kalangan ibu-ibu, karena harga beras yang masih mahal. Apalagi, saat ini kita sedang Ramadhan, dan sebentar lagi akan memasuki Hari Raya Idul Fitri.
-
Siapa yang berbelanja di pasar? Pada Sabtu (3/8), Ussy Sulistiawaty memposting foto-fotonya saat berbelanja ke pasar di akun Instagramnya.
-
Bagaimana cara Bulog menjual beras di pasar murah? 'Untuk beras kami jual dengan harga Rp8.500 atau Rp42.500 per lima kilogram. Jadi harganya terjangkau oleh masyarakat. Apalagi kalau harga beras di pasaran mencapai Rp10-12 ribu. Selain beras, kami juga bawa minyak, gula, dan tepung terigu,' kata Ardiansyah Kristianto, PJS Asisten Manajer Bulog Surakarta, dikutip dari YouTube Liputan6 pada Rabu (9/8).
-
Apa yang terjadi pada harga beras di Semarang? Di Pasar Simongan, Kota Semarang, harga beras jenis medium yang sebelumnya dijual dengan harga Rp10.000 per kilogram kini dijual dengan harga Rp13.500.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
Nurkholis mengatakan, sampai saat ini dia hanya menjual beras lokal diperoleh dari Pandeglang, Karawang. Omzet penjualan pun masih normal.
"Mudah-mudahan tidak ada. Kalau memang ada pedagang yang menjual beras plastik, imbas ke semua pedagang nantinya," ujar Nurkholis.
Salah satu pedagang beras di Pasar Induk Rau, Kota Serang, Hujaini mengatakan, kini para konsumen yang biasa datang ke kios berasnya sudah mulai jeli dengan memilih beras kualitas super dibandingkan yang murah. "Pembeli sekarang sudah pintar, beras jelek sedikit sudah ngomel. Tapi saya belum tahu bentuk beras plastik. Kalau bener ada, parah, bikin resah aja yah," kata Hujaini.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kota Serang, Ahmad Banbela, cuma mengimbau masyarakat waspada dan berhati hati saat membeli beras. Masyarakat juga di minta agar jeli dalam memilih beras yang akan dibelinya.
"Beras dengan harga mahal sudah pasti kualitasnya lebih bagus. Dari pada yang murah, tahunya membahayakan" kata Ahmad. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat berharap pemerintah dapat segera menurunkan harga bahan pokok tersebut.
Baca SelengkapnyaKemarau panjang membuat petani padi di berbagai daerah terancam gagal panen.
Baca SelengkapnyaHarga beras yang melambung tinggi memaksa warga antre panjang untuk membeli beras murah.
Baca SelengkapnyaAntrean warga yang menyerbu Operasi Pasar Murah di kantor Kecamatan Pamulang membeludak.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan daya beli turun dan omzet berkurang.
Baca SelengkapnyaLonjakan disinyalir akibat berkurangnya stok akibat musim kemarau dan tidak sebanding dengan permintaan pasar.
Baca SelengkapnyaHarga beras saat ini tengah melonjak sebagai dampak dari kemarau panjang.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras medium disebabkan oleh stok kiriman beras menipis.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaBadan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.
Baca SelengkapnyaMereka bahkan sampai rela berdesakan saat mengantre untuk membeli beras di bawah harga pasaran itu.
Baca Selengkapnya