Kabareskrim buru pemilik situs abal-abal catut namanya sebarkan hoaks
Merdeka.com - Kabareskrim Polri Komjen Arief Sulistyanto menjadi korban pencatutan situs palsu. Bahkan dia juga menjadi korban hoax atau berita bohong yang dimuat dalam situs ariefsulistyanto.com tersebut.
"Itu situs abal-abal yang mencatut dan mengatasnamakan nama saya," ujar Arief kepada wartawan, Jakarta, Rabu (12/9).
Jenderal bintang tiga itu menegaskan, semua konten berita yang ada di dalam situs tersebut adalah palsu. Dia pun memerintahkan jajarannya untuk mengusut siapa pembuat dan pemilik situs palsu tersebut.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan Kapten Muslihat? Baginya, Belanda yang sudah kalah tak boleh kembali di tanah air. Negara-negara sekutu yang ikut merebut Indonesia pun ia pukul mundur, meski akhirnya gugur usai dihujani timah panas oleh penjajah.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Kapan Kapten Muslihat meninggal? Ada satu momen yang terkenang bagi sang istri yang tengah hamil tua di masa silam. Sebelum menghembuskan nafas, Kapten Muslihat meminta agar kelak anaknya lahir bisa diberi nama Tubagus Merdeka.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
"Bersama ini saya sampaikan semua yang ada di dalam situs itu adalah palsu. Sedang kita selidiki," ucap Arief.
Hal senada juga disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo. Dia menyatakan, kasus tersebut tengah diselidiki oleh jajaran Direktorat Siber Bareskrim Polri dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
"Karena itu merupakan delik biasa, kita lakukan penyelidikan dulu untuk betul-betul mengecek keaslian siapa yang mengirim dan memviralkan pertama kali," kata Dedi.
Dari situ, Dedi menuturkan, pihaknya akan mengidentifikasi siapa pemilik dan pembuat situs sekaligus konten hoax tersebut. Hanya saja hingga saat ini, Dedi belum menerima perkembangan penyelidikan kasus tersebut.
"Sedang didalami. Nanti kita minta (keterangan) pak direktur sudah sejauh mana perkembangannya," ucapnya.
situs catut nama Kabareskrim Komjen Arief ©2018 Merdeka.com
Situs ariefsulistyanto.com memuat sejumlah konten terkait kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib pada penerbangan menuju Amsterdam, 7 September 2004 lalu. Antara lain, soal berita Kabareskrim akan panggil eks Kepala BIN Hendropriyono hingga penetapan Hendropriyono sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Munir.
Reporter: Nafiysul QodarSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komnas HAM Perika Mantan Anggota TPF Pembunuhan Munir, Apa yang Digali?
Baca Selengkapnya"Trail by the press dari orangnya bukan medianya. Orang ini ngomong, inisialnya G,” ujar Suharyono
Baca SelengkapnyaJaksa meyakini Haris bersalah dalam kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap Luhut Binsar Pandjaitan
Baca SelengkapnyaKomnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN, Erick Thohir selaku RUPS memberhentikan dengan hormat Komjen. Pol. (Purn) Ari Dono Sukmanto.
Baca SelengkapnyaKamaruddin Simanjuntak ditetapkan jadi tersangka kasus penyebaran berita bohong. Berikut profil lengkapnya.
Baca SelengkapnyaArdian menjelaskan JMW menjalankan bisnis ilegal itu atas desakan kebutuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaSaid Didu dituduh telah melanggar Pasal 28 ayat (2) dan Pasal 28 ayat (3) UU ITE, serta Pasal 310 dan Pasal 311 KUHP tentang penyebaran berita hoaks.
Baca SelengkapnyaKecurigaan itu, kata Ramzy, dari sejumlah nama Habib yang kurang familiar tercantum dalam website JMW maktabdaimi.blogspot.com/
Baca SelengkapnyaPolisi telah menangkap konten kreator asal Kampung Margasari, Kabupaten Sukabumi, yakni Gunawan 'sadbor' atas dugaan promosi situs judi online.
Baca SelengkapnyaJPU menilai pernyataan Haris melalui akun YouTube telah mencemarkan nama baik Luhut.
Baca SelengkapnyaMunarman pernah melakukan berbagai kontroversi yang tak kalah menghebohkan publik,
Baca Selengkapnya