Kabareskrim sebut polisi joget usai praperadilan BG bentuk loyalitas

Merdeka.com - Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso membantah ada arahan dari Polri terkait reaksi beberapa anggota kepolisian di Jakarta maupun daerah yang tampak kegirangan setelah gugatan praperadilan yang diajukan Komjen Budi Gunawan diterima Pengadilan Jakarta Selatan. Menurut dia, reaksi tersebut hanya spontanitas sebagai bentuk loyalitas terhadap pekerjaan.

"Ngapain. Enggak ada intruksi dari pusat. Ini jiwa loyalitas prajurit polisi, spontanitas pasti," kata Budi Waseso saat ditemui wartawan di pelataran Mabes Polri, Jakarta, Senin (16/2).

Budi menilai, reaksi tersebut tak terlalu istimewa sehingga tidak perlu ada yang dibesar-besarkan. Dia mengatakan, semua itu bentuk solidaritas sesama polisi.

"Kayak wartawan saja, kalau seorang wartawan disentuh pasti wartawan-wartawan lainnya langsung marah. Sama. Itulah jiwa loyalitas," tandasnya.

Diketahui, sejumlah aparat kepolisian melakukan sujud syukur usai pembacaan putusan sidang praperadilan yang diajukan kuasa hukum Komjen Pol Budi Gunawan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (16/2). Dalam sidang tersebut, Hakim Sarpin Rizaldi akhirnya memutuskan untuk mengabulkan praperadilan Komjen Pol Budi Gunawan.

Tidak hanya sujud syukur, bahkan ada sejumlah polisi yang bernyanyi dan berjoget pasca putusan Pengadilan itu. Salah satu yang terlihat kegirangan dan digotong para anak buahnya yakni Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Wahyu Hadiningrat.