Kabur dari panti jompo, kakek 90 tahun ditemukan tewas membusuk
Merdeka.com - Tak betah dirawat di panti jompo, seorang kakek di Blitar, Jawa Timur melarikan diri. Setelah dua minggu lari sang kakek yang bernama Muji Kardono (90) ditemukan tewas membusuk di gubugnya di tengah kebun tebu di wilayah Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar, Sabtu (3/10).
Sunyoto, salah satu cucu Muji menjelaskan, mengetahui kalau kakeknya meninggal dari Petugas Pelayanan Sosial Lanjut Usia (PSLU) Wlingi. Petugas saat itu datang ke gubuk tempat tinggal korban untuk mengetahui kondisi kesehatan korban setelah dua minggu keluar dari panti.
"Saya baru tahu kalau kakek meninggal setelah di telepon orang panti untuk melihat kondisi kesehatan kakek. Bahkan saya kaget kalau Kakek sudah dua minggu ini lari dari panti jompo dan sekarang di temukan sudah meninggal," ungkap Sunyoto.
-
Dimana mayat pria itu ditemukan? Kisah dimulai ketika mayat pria tersebut ditemukan di samping jalur kereta api di Sofia pada tanggal 3 September.
-
Di mana mayat tersebut ditemukan? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
-
Di mana mayat ditemukan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Dimana mayat ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
Setelah mendapat laporan dari petugas panti, polisi yang mendapatkan laporan segera menuju TKP dan melakukan identifikasi pada tubuh korban.
Kasubag Humas Polres Blitar AKP Wishnu Wardhana menjelaskan, dari pemeriksaan diketahui jika pada tubuh korban tidak ada tanda-tanda penganiayaan. "Kematian korban diduga karena sakit TBC dan serangan jantung, dan saat ditemukan mayat korban sudah membusuk selama tiga hari," ujar Wishnu.
Berdasarkan keterangan dari masyarakat setempat dan keluarga diketahui jika korban pernah dua kali dirawat di Pelayanan Sosial Lanjut Usia (PSLU) Wlingi, hanya saja korban membandel dan memilih pulang ke rumahnya yang merupakan bangunan milik desa yang sudah ditempatinya selama 25 tahun. Korban meninggalkan 3 orang anak dan 3 orang cucu. Keterangan keluarganya diketahui jika korban memilih tinggal menyendiri setelah istri yang dicintainya meninggal dunia.
Karena keluarga tidak bersedia dilakukan visum terhadap jasad korban, rencananya usai di lakukan identifikasi korban segera dimakamkan.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban ditemukan tewas pada Senin (1/1) sekira pukul 02.45 WIB.
Baca SelengkapnyaUntuk bertahan hidup, kakek Samudi hanya melakukan usaha sebisanya yakni dengan berjualan daun singkong.
Baca SelengkapnyaJenazah korban ditemukan saat tetangga mencium aroma busuk dari rumah BT.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku sempat cekcok beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaPerempuan Tua Ditemukan Tewas Berlumuran Darah dalam Rumahnya di Bekasi
Baca SelengkapnyaKakek berusia 80 tahun tersesat di bawah tanah Masjid Nabawi yang gelap dan sepi. Ia pun diantar pulang oleh pasutri asal RI tinggal di Madinah.
Baca SelengkapnyaPerpisahan tak pernah jadi momen yang mudah untuk dilewati seseorang.
Baca SelengkapnyaSesosok mayat pria ditemukan dalam kondisi membusuk dalam kamar kos di Jalan Jambu, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok, Kamis (8/2).
Baca SelengkapnyaKisah pilu seorang lansia bernama Guritno (70) ditemui di kawasan Kabupaten Bandung.
Baca SelengkapnyaKisah lansia 80 tahun rela berjualan kerupuk demi hidupi anak ODGJ ramai disorot warganet. Begini informasinya.
Baca SelengkapnyaSeorang pria tua tewas dalam rumahnya di Perumnas III, Kelurahan Arenjaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (7/9). Di perutnya tertancap sebilah pisau.
Baca Selengkapnya