Kabur Dari RSJ, ODGJ di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri
Merdeka.com - Paul (54), petani di Desa Fatumonas, Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang ditemukan tewas gantung diri. Korban ditemukan di bantaran kali kering, tepatnya belakang Cafe Coklat di Jalan Fatutuan, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Korban pertama kali ditemukan seorang anak bernama Afredo (10), yang saat itu sedang bermain dengan sejumlah temannya. Mereka kaget karena menemukan mayat seorang laki-laki, dalam posisi gantung diri di batang pohon pada bantaran kali kering.
Saat ditemukan, korban tidak mengenakan baju, menggunakan celana pendek kain berwarna coklat, serta posisi leher terikat dengan ranting pohon. Sementara kepala menghadap ke atas dan kaki dari lutut sampai betis berlumuran darah.
-
Apa yang membuat pria di Bantul gantung diri? Kapolsek Dlingo, AKP Basungkowo, menyebutkan EBW diduga memilih gantung diri karena depresi. Namun ia tak menjelaskan penyebab depresi yang dirasakan EBW secara lebih lanjut.
-
Siapa yang ditemukan tewas dengan kepala tertancap kayu? Korban siswi SMP, jenazahnya ditemukan dalam keadaan terbaring dengan kepala bersimbah darah.
-
Kenapa korban gantung diri? 'Korban ditemukan tewas gantung diri di lapak pasar. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya,' ungkap Kapolres Musi Rawas AKBP Andi Supriadi.
-
Di mana lokasi kejadian bunuh diri? Motif satu keluarga bunuh diri sebuah Apartemen kawasan Pejagalan, Penjaringan Jakarta Utara, masih misterius.
-
Bagaimana korban gantung diri? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
Alfredo pun langsung pulang menyampaikan kepada orang tuanya dan melaporkan kepada ketua RT setempat. Ketua RT pun langsung datang ke lokasi untuk memastikan kejadian tersebut, karena setelah diidentifikasi bukan merupakan warga setempat.
Hal yang sama disampaikan ketua RT 003, Kelurahan Liliba, Zakarias Sopacua. Ia mendapat informasi dari warga adanya penemuan mayat di bantaran kali kering, tepatnya di belakang Cafe Coklat.
Saat berada di lokasi kejadian ia melihat korban dalam posisi gantung diri. Zakarias pun memastikan korban juga bukan warganya.
Belakangan diketahui kalau korban merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Sesuai keterangan Yorhan Tabais (35), keponakan korban yang juga warga Bumi II, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, bahwa korban mengalami gangguan jiwa sejak enam hari lalu.
Pihak keluarga kemudian membawa korban dari Kecamatan Amfoang Tengah ke Rumah Sakit Jiwa Naimata Kota Kupang, pada Minggu (29/8) petang.
Namun pada Senin (30/8) subuh sekitar pukul 02.00 Wita, korban kabur dari rumah sakit jiwa. Petugas medis di rumah sakit Jiwa Naimata Kota Kupang, sempat memposting ke media sosial soal informasi hilangnya korban beserta foto korban.
Pihak keluarga juga mendapatkan informasi dari pihak Rumah Sakit Jiwa Naimata, kalau korban melarikan diri. Pasca mendapat informasi tersebut, pihak keluarga langsung berupaya untuk mencari korban namun tidak ditemukan.
Selasa (31/8) malam, pihak keluarga mendapatkan informasi melalui postingan video dan foto di media sosial kalau korban gantung diri. Keluarga korban yang lain mendatangi lokasi kejadian untuk memastikan kebenaran informasi terkait, jenazah korban dievakuasi ke rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kota Kupang untuk divisum.
Diduga Dianiaya
Beberapa kerabat korban meragukan kalau korban tewas karena gantung diri. Mereka menduga kalau ada orang lain yang menganiaya korban.
"Kami curiga korban dianiaya karena posisi mayat yang dalam posisi kepala menghadap ke atas dan kaki yang menyentuh tanah serta kaki yang berlumuran darah," ujar Stefanus, Rabu (1/9).
Stefanus juga menduga kalau darah di kaki korban diduga karena terjatuh saat korban melarikan diri dari Rumah Sakit Jiwa Naimata Kota Kupang, karena lokasi kejadian korban gantung diri berbatu karang.
Polisi pun masih menunggu hasil pemeriksaan medis dari Rumah Sakit Bhayangkara Titus Ully Kupang, guna memastikan dan mengetahui hasil pemeriksaan medis terhadap jenazah korban, serta penyebab kematian korban apakah murni gantung diri atau terdapat indikasi lain seperti adanya tindakan kekerasan terhadap korban.
Polisi dari Polsek Oebobo dipimpin Kapolsek Oebobo, AKP Magdalena G Mere mendatangi lokasi kejadian dan memasang garis polisi.
"Proses identifikasi telah dilakukan tim identifikasi Polres Kupang Kota serta melakukan olah TKP," ungkap Magdalena, Rabu (1/9). (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
Baca SelengkapnyaKapolsek Kota Singaraja, Kompol Made Agus Dwi Wirawan mengatakan, bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (8/8) sekitar pukul 07:00 WITA
Baca SelengkapnyaKorban diduga meninggal karena kelaparan atau kemungkinan hipotermia
Baca SelengkapnyaAnggota TNI AD berinisial PSG ditemukan tewas gantung diri dalam OB RS Lapangan Yonkes Divisi Infanteri 1 Kostrad, Selasa (5/6) dini hari.
Baca SelengkapnyaSeorang pria ditemukan tewas tenggelam di aliran kali di Kali Pesing, Jalan Kali Sekertaris, Kebon Jeruk Jakbar.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan polisi yang bertugas di Pelayanan Markas Polda Kalbar.
Baca SelengkapnyaMahasiswi asal Kabupaten Sumba Timur ini diduga stres karena telah di drop out.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga pria itu tewas akibat pembunuhan dan sengaja dibuang ke sungai.
Baca SelengkapnyaIdentitas mayat pria mengapung di Sungai Musi dengan kaki terikat rantai dan pemberat batubata akhirnya terungkap.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia dengan sejumlah luka di bagian kepalanya
Baca SelengkapnyaMayat tanpa identitas itu memiliki ciri-ciri mengenakan kaos tangan pendek dan celana panjang warna hitam
Baca SelengkapnyaSeorang pria renta, SM (70) di Musi Rawas, Sumsel, diduga nekat mengakhiri hidupnya karena sakit hati diusir anak semata wayangnya.
Baca Selengkapnya