Kabut asap dari Sumsel kotori langit provinsi lain hingga Singapura
Merdeka.com - Selain membuat kotor udara di dalam wilayah sendiri, asap akibat kebakaran hutan dan lahan terjadi di Provinsi Sumatera Selatan juga menutupi langit sejumlah provinsi di Sumatera seperti Jambi dan Riau.
Bahkan, asap dari Sumsel juga terbawa angin menuju Singapura dan mengotori udara negeri singa itu.
Kasi Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Agus Santosa mengatakan, asap mengepung wilayah Palembang selama ini mayoritas berasal dari kebakaran hutan terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Ogan Ilir. Sementara kebakaran di Banyuasin dan Musi Banyuasin menyebabkan asap mengarah ke timur laut Sumatera.
-
Apa itu Api Tak Kunjung Padam di Pamekasan? Salah satu wisata alam di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, yang mencuri perhatian ialah kawasan Api Tak Kunjung Padam (Apoi Dhangka). Sejak ratusan tahun lalu, setiap kali tanah di kawasan ini digali, selalu muncul api.
-
Mengapa api di Pamekasan tak kunjung padam? Saat digali, tanah di sini memunculkan api
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Kapan kebakaran terjadi? Namun, pada Rabu (30/10/2024), kejadian tragis dialami Supriadi. Pada hari itu, Supardi terjebak dalam kobaran api yang ia nyalakan sendiri.
"Itu terpantau dari peta satelit. Asap dari Sumsel menyebar ke sebagian Jambi, Riau, dan Bangka Belitung," kata Agus, Minggu (13/9).
Parahnya lagi, kata Agus, asap berasal dari Sumsel juga sampai ke negeri tetangga, Singapura. Hal itu disebabkan embusan angin mengarah ke timur laut dan asap terbawa ke Singapura dan mengotori udaranya.
"Ya, kalau dilihat dari sebaran asap, memang sudah sampai ke Singapura," lanjut Agus.
Agus menambahkan, titik api di wilayah Sumsel terpantau hari ini sebanyak 374 titik. Terbanyak di Musi Banyuasin (195) dan Ogan Komering Ilir (138) dan juga terdapat di Ogan Ilir, Banyuasin serta Muara Enim. Jumlah hotspot terakhir jauh berkurang dibanding hari sebelumnya yang mencapai 700 titik.
"Hotspot masih menyebar di lima daerah, terbanyak di kawasan gambut," pungkasnya. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Total sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.
Baca Selengkapnya"Jangan sampai hal kecil seperti karhutla menyebar ke negara tetangga membuat harga diri bangsa jatuh,"
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi wilayah Sumsel tak akan diguyur hujan hingga 67 hari yang berpotensi memicu bencana kekeringan dan karhutla.
Baca SelengkapnyaKarhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca SelengkapnyaProses pemadaman hingga kini terus masih dilakukan
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.
Baca SelengkapnyaHal ini dampak asap dari kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaMemasuki musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan dilaporkan terjadi Ogan Ilir.
Baca SelengkapnyaAsap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Baca SelengkapnyaAnak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.
Baca Selengkapnya