Kabut asap kian pekat, Bandara Pekanbaru lumpuh total
Merdeka.com - Sejak Jumat (4/9) pagi pukul 05.00 WIB hingga sore ini pukul 16.30 WIB, tak ada satu pesawat pun yang berani terbang, aktivitas bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru lumpuh total akibat tebalnya kabut asap. Akibatnya, jarak pandang pun hanya mencapai 500 meter.
General Manager Angkasa Pura II, Dani Indra mengatakan, sejak pagi hingga sore ini, aktivitas bandara SSK II masih dinyatakan lumpuh alias tidak bisa beroperasi, akibat dari pekatnya kabut asap di landasan pacu (Runway).
"Tadi pagi jam 06.00 WIB, jarak pandang sempat 1.500 meter, tapi beberapa jam kemudian turun hingga 500 meter, bahkan sampai sore ini. Jadi penerbangan kita hentikan sementara," ujar Dani.
-
Apa dampak kabut asap ke paru-paru? Sebuah penelitian menunjukkan bahwa efek kabut asap dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit paru-paru, seperti infeksi saluran pernapasan dan emfisema.
-
Mengapa kualitas udara Jakarta memburuk? Memang, belakangan kualitas udara Jakarta jadi sorotan. Sebelumnya, Koalisi Inisiatif Bersihkan Udara Kota dan Semesta (Ibukota) juga mencatat dalam dua bulan terakhir kualitas udara di Jakarta memburuk.
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Apa efek rumah kaca itu? Efek rumah kaca adalah proses yang terjadi ketika gas di atmosfer bumi memerangkap panas matahari.
-
Kenapa kualitas udara Jakarta buruk? Belakangan ini, kualitas udara Jakarta jadi sorotan masyarakat. Kualitas udara di DKI Jakarta terpantau masuk kategori tidak sehat pada Senin (14/8/2023) pagi ini. Dilihat dari situs IQAir, indeks kualitas udara DKI Jakarta 153 AQI US.
-
Mengapa polusi udara di Jakarta berbahaya? Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif yakni dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Akibatnya, keberangkatan para penumpang terpaksa ditunda. Sebagian juga ada yang mengembalikan tiket ke pihak maskapai (refund). Antrean panjang puluhan pemegang tiket pun mulai memadati tiap pos maskapai di bandara.
"Ada yang refund (kembalikan tiket). Kita sudah koordinasi dengan maskapainya," katanya.
Indra belum bisa memastikan, total kerugian Angkasa Pura akibat lumpuhnya aktivitas bandara, sebab pihaknya masih melakukan penghitungan.
"Sekarang fokus kita adalah bagaimana kondisi membaik, sehingga pesawat bisa take off dan landing dengan semestinya," jelasnya.
Di papan informasi, terlihat ada sekitar 12 penerbangan, baik Domestik dan Internasional mengalami penundaan akibat pekatnya kabut asap di udara Pekanbaru. Seluruh maskapai tidak dapat lepas landas ataupun melakukan pendaratan sejak pagi hingga sore, karena jarak pandang yang terbatas.
"Kita berharap masalah (asap) ini bisa segera ditindak cepat, agar tidak membahayakan penerbangan. Karena jika jarak pandang tidak memadai dan pilot tidak bisa melihat landasan pendaratan, itu akan sangat membahayakan. Maka sebagian pesawat yang menuju Pekanbaru terpaksa kita alihkan ke bandara lain," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabut atau embun terjadi karena suhu permukaan bumi yang lebih dingin dari biasanya.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba jarak pandang berkurang diduga akibat pengaruh angin yang membawa asap di sekitar bandara.
Baca SelengkapnyaSebaran abu vulkanik dapat membahayakan dan menghentikan kerja mesin pesawat terbang.
Baca SelengkapnyaJarak pandang hanya 200 meter terjadi di dua daerah.
Baca SelengkapnyaHal ini dampak asap dari kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaBandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) terpaksa ditutup sementara pada Kamis (29/2).
Baca SelengkapnyaSebagian besar penumpang melakukan reschedule dan refund ke masing masing maskapai penerbangannya.
Baca SelengkapnyaPolusi udara telah merubah langit biru Jakarta menjadi kabut pekat. Bahkan IQAir melaporkan hampir 8.000 warga meninggal dunia akibat polusi udara tersebut.
Baca SelengkapnyaPetugas mengatakan destinasi pesawat yang dibatalkan tersebut yaitu ke Bandara Cengkareng, Ternate, Makassar, Surabaya, Sorong, dan Weda (Ternate).
Baca SelengkapnyaMenhub mengatakan, salah satu penyebab utama adalah penurunan drastis populasi pesawat di dunia, yang membuat banyak pabrikan tidak beroperasi dengan baik.
Baca SelengkapnyaFaktor ini jadi penyebab kebakaran TPA terbesar di Bali tersebut
Baca SelengkapnyaPenutupan dilakukan dengan pertimbangan aspek keselamatan para penumpang pesawat terbang.
Baca Selengkapnya