Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kabut Asap Makin Parah, Gubernur Riau Tetapkan Darurat Pencemaran Udara

Kabut Asap Makin Parah, Gubernur Riau Tetapkan Darurat Pencemaran Udara Kabut Asap Riau. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Sudah satu bulan kabut asap menyelimuti sejumlah daerah di Riau. Salah satunya Pekanbaru yang terdampak asap, hingga mengakibatkan pendidikan lumpuh dan sejumlah penerbangan dibatalkan maskapai. Ribuan masyarakat Riau juga terserang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Karena itu, Gubernur Riau Syamsuar menetapkan status darurat pencemaran atau kabut asap di udara akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). "Mulai hari ini kita tetapkan keadaan darurat pencemaran udara di Riau," ujar Syamsuar saat konferensi pers Senin (23/9).

Syamsuar menjelaskan, masa status darurat berlaku mulai hari ini hingga 31 September. Namun jika kondisi udara di Riau masih belum berubah, maka masa berlaku status tersebut akan diperpanjang.

“Semoga ada perubahan, hujan segera turun. Kita lihat dulu kondisinya," ucap Syamsuar.

Dalam penanggulangan kebakaran hutan dan kabut asap, Syamsuar menjabat sebagai Komandan Satuan Tugas Kahutla Riau itu. Dia memimpin segala upaya penanggulangan di segala aspek penanganan karhutla di Riau.

Syamsuar mengaku pemerintah sudah menyiapkan tempat untuk evakuasi bagi warga yang rentan terkena dampak asap. tempat itu berupa posko kesehatan. Bisa dimanfaatkan masyarakat, anak-anak dan ibu hamil. Namun bagi pengidap asma, akan dirujuk ke rumah sakit.

"Untuk anak-anak, ibu-ibu hamil dan orangtua yang asma akan dirujuk ke rumah sakit," jelasnya.

Untuk diketahui, kebakaran hutan dan lahan semakin memburuk selama Agustus hingga September. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mendeteksi adanya 256 titik panas atau hostpot di provinsi Riau. Dari jumlah itu, terdapat 172 titik api dipastikan berasal dari kebakaran hutan dan lahan.

Titik api itu menimbulkan kabut asap yang menyelimuti sebagian wilayah di Riau. Paling terdampak yakni Kota Pekanbaru, dengan jarak pandang hanya 500 meter akibat asap. Bandara pekanbaru dan dunia pendidikan lumpuh akibat kebakaran itu.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Riau Siaga Darurat Karhutla, Jenderal Bintang 2 Ini Perintahkan Anak Buah Gencar Patroli: Jangan Kasih Kendor
Riau Siaga Darurat Karhutla, Jenderal Bintang 2 Ini Perintahkan Anak Buah Gencar Patroli: Jangan Kasih Kendor

"Jangan kasih kendor bagi pelaku-pelaku kebakaran lahan baik perorangan maupun perusahaan," kata Kapolda Riau.

Baca Selengkapnya
Penampakan Langit Biru dan Pelangi di Pekanbaru saat Kabut Asap Hilang Diguyur Hujan
Penampakan Langit Biru dan Pelangi di Pekanbaru saat Kabut Asap Hilang Diguyur Hujan

Saat ini kondisi langit di Pekanbaru yang awalnya disebut tidak sehat, kini sudah biru dan status udara dinyatakan sehat.

Baca Selengkapnya
Potret Kota Pekanbaru Diselimuti Kabut Sebabkan Jarak Pandang Cuma 200 Meter, 4 Penerbangan Delay
Potret Kota Pekanbaru Diselimuti Kabut Sebabkan Jarak Pandang Cuma 200 Meter, 4 Penerbangan Delay

Kabut atau embun terjadi karena suhu permukaan bumi yang lebih dingin dari biasanya.

Baca Selengkapnya
Pencemaran Udara di Sumsel Nyaris Tembus Ambang Batas, Gubernur Deru Isyaratkan Tanggap Darurat Bencana Asap
Pencemaran Udara di Sumsel Nyaris Tembus Ambang Batas, Gubernur Deru Isyaratkan Tanggap Darurat Bencana Asap

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengisyaratkan bakal menetapkan status tanggap darurat bencana asap karena kualitas udara nyaris menembus ambang batas.

Baca Selengkapnya
Cegah Karhutla Meluas, Cuaca Wilayah Sumsel Dimodifikasi Selama 10 Hari
Cegah Karhutla Meluas, Cuaca Wilayah Sumsel Dimodifikasi Selama 10 Hari

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai marak di Sumatera Selatan menjadi perhatian serius pemerintah. Cuaca di wilayah itu pun dimodifikasi.

Baca Selengkapnya
Ini Penyebab Polusi Udara di Jakarta Makin Parah
Ini Penyebab Polusi Udara di Jakarta Makin Parah

Sebelumnya, Koalisi Inisiatif Bersihkan Udara Kota dan Semesta (Ibukota) menyatakan, dalam dua bulan terakhir kualitas udara di Jakarta memburuk.

Baca Selengkapnya
Kondisi DAS Citarum Membaik, Ridwan Kamil  Minta Pemerintah Pusat Terus Bantu Tanggulangi Pencemaran
Kondisi DAS Citarum Membaik, Ridwan Kamil Minta Pemerintah Pusat Terus Bantu Tanggulangi Pencemaran

Kondisi Sungai Citarum semakin membaik. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pemerintah pusat tetap berperan menanggulangi pencemaran di sungai itu.

Baca Selengkapnya
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Terburuk di Dunia
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Terburuk di Dunia

DKI Jakarta mengalahkan Dubai dan Johannesburg (Afrika Selatan).

Baca Selengkapnya
FOTO: Perjuangan Petugas Berjibaku Padamkan Karhutla di Ogan Ilir Sampai Kerahkan Helikopter
FOTO: Perjuangan Petugas Berjibaku Padamkan Karhutla di Ogan Ilir Sampai Kerahkan Helikopter

Memasuki musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan dilaporkan terjadi Ogan Ilir.

Baca Selengkapnya
Curah Hujan di Sumsel Makin Berkurang, Daerah Rawan Karhutla Diminta Waspada
Curah Hujan di Sumsel Makin Berkurang, Daerah Rawan Karhutla Diminta Waspada

Seiring dengan penurunan curah hujan, potensi titik panas (hotspot) semakin meningkat.

Baca Selengkapnya
Dampak Karhutla Meluas, Udara di Palembang Mulai Tidak Sehat
Dampak Karhutla Meluas, Udara di Palembang Mulai Tidak Sehat

Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.

Baca Selengkapnya
2 Daerah di Sumsel jadi Kota dengan Polusi Udara Terburuk di Indonesia, Nomor 1 Palembang
2 Daerah di Sumsel jadi Kota dengan Polusi Udara Terburuk di Indonesia, Nomor 1 Palembang

Hal ini dampak asap dari kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan.

Baca Selengkapnya