Kabut Asap Masih Lumpuhkan 2 Bandara di Ibu Kota Baru
Merdeka.com - Kabut asap akibat Karhutla, masih melumpuhkan penerbangan di Bandara Kalimarau di Berau (BEJ), dan Bandara Melalan di Sendawar (MLK) kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Bahkan, kabut asap di Berau diperkirakan masih menyelimuti Berau dalam 4 hari kedepan.
Ketiadaan penerbangan di Bandara Kalimarau, berlangsung sejak Jumat (13/9) kemarin, lantaran jarak pandang (visibility), berada di bawah 1.000 meter dari minimal 3.500 meter. Hari ini, kondisinya justru semakin parah.
"Ini hari kedua, tidak ada penerbangan dari dan ke Kalimarau. Hari ini, visibility cuma 800 meter," kata Kasi Teknik Bandara Kalimarau Budi Sarwanto, dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (14/9).
-
Apa dampak kabut asap ke paru-paru? Sebuah penelitian menunjukkan bahwa efek kabut asap dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit paru-paru, seperti infeksi saluran pernapasan dan emfisema.
-
Bagaimana kabut asap ganggu mata? Hal ini karena adanya debu dan zat iritatif yang terkandung di dalam kabut asap. Oleh karena itu, sediakan obat tetes mata dan pastikan menggunakan kacamata saat beraktivitas di luar rumah, terutama saat sedang menghadaoi kabut asap.
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Apa dampak kabut asap bagi kesehatan? Partikel dan gas polutan yang terhirup telah lama dihubungkan dengan dampak negatif pada kesehatan serta berbagai penyakit dan gangguan. Paparan yang berlangsung dalam waktu singkat dapat memperburuk kondisi akut, seperti asma dan infeksi pernapasan lainnya, serta mengganggu fungsi paru-paru.
-
Kenapa kabut asap bahaya untuk jantung? Dalam jangka pendek, kabut asap dapat menyebabkan hipertensi dan stroke, sedangkan dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan penumpukan plek pada pembuluh darah atau arteriosklerosis.
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Budi memastikan, meski demikian, Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Bandara Kalimarau, tidak menutup operasional bandara. "Dari kami tidak tutup. Ini karena kabut asap, yang menurunkan jarak pandang syarat aman penerbangan," tegas Budi.
Jumat (13/9) kemarin, lanjut Budi, BMKG Stasiun Kalimarau mengeluarkan peringatan cuaca ekstrim akibat kabut asap ekstrim. "Benar, dari BMKG, memperkirakan kabut asap masih akan ada hingga 4 hari kedepan mulai Jumat kemarin," terang Budi.
Di Bandara Melalan Sendawar, hari ini ketiadaan penerbangan dari dan ke Bandara Melalan, memasuki hari ketiga. Pekatnya kabut asap, menjadikan bandara tidak bisa digunakan untuk penerbangan.
"Hari ini, hari ketiga di Bandara Melalan, kabut asap mengakibatkan penerbangan lumpuh. Tidak ada penerbangan sama sekali," kata Petugas Pusdalops BPBD Kutai Barat, Erwin, dikonfirmasi merdeka.com sore ini.
Data diperoleh merdeka.com dari pusat informasi titik panas yang diolah Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) hingga pukul 17.44 Wita sore ini, di Kalimantan Timur tercatat 447 hotspot atau titik panas. Dimana, 142 diantaranya, memiliki tingkat keyakinan lebih 80 persen adalah titik api Karhutla.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiba-tiba jarak pandang berkurang diduga akibat pengaruh angin yang membawa asap di sekitar bandara.
Baca SelengkapnyaPotret langit ibu kota yang terlihat abu-abu karena dipenuhi polusi udara.
Baca SelengkapnyaKabut atau embun terjadi karena suhu permukaan bumi yang lebih dingin dari biasanya.
Baca SelengkapnyaJarak pandang hanya 200 meter terjadi di dua daerah.
Baca SelengkapnyaPenyebab utama yang membuat udara Jakarta terlihat keruh karena adanya lapisan inversi.
Baca SelengkapnyaKualitas Udara Jakarta Memburuk 2 Bulan Terakhir, Sempat di Urutan Pertama Terburuk Dunia
Baca SelengkapnyaSandiaga menyebut dokter kepresidenan menjelaskan salah satunya karena kualitas udara buruk.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi tampil berbeda ketika meninjau kesiapan penyelenggaraan KTT ASEAN di JCC Senayan, pada Jumat (1/9) kemarin. Dia terlihat kembali memakai masker.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan IQAir, kualitas udara Jakarta pada Jumat (22/9/2023) pukul 15.00 WIB mencapai angka 152.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta perkantoran menerapkan hybrid working, work from office (WFO) dan work from home (WFH).
Baca SelengkapnyaIbu Kota Jakarta kembali Diselimuti polusi udara. Kondisi ini membuat Jakarta berada pada posisi kedua sebagai kota berpolusi terburuk sedunia.
Baca SelengkapnyaSelama sepekan terakhir, tingkat polusi udara di Jakarta ini sangat buruk di angka 156 dengan keterangan tidak sehat.
Baca Selengkapnya