Kabut asap serang Sumatera, jarang pandang semakin turun
Merdeka.com - Dalam 24 jam terakhir, jumlah hotspot (titik panas) di sebagian wilayah pulau Sumatera terus mengalami peningkatan. Hingga saat ini, jarak pandang (Visilibity) yang diakibatkan kabut asap terus mengalami penurunan. Untuk Pekanbaru, visibility siang ini mencapai titik terendah, di angka 500 Meter.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Sugarin melalui Kepala Bidang Data BNPB Pusat, Agus Wibowo, Sabtu (13/9) mengatakan jarak pandang terpantau terus mengalami penurunan signifikan.
"Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mendominasi dengan total 264 hotspot, Bangka Belitung 22 hotspot, Lampung 15 hotspot, Riau 9 hotspot, Jambi 8 hotspot, serta Sumatera Utara dengan 1 hotspot," terang Agus, Sabtu (13/9).
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Bagaimana kabut asap ganggu mata? Hal ini karena adanya debu dan zat iritatif yang terkandung di dalam kabut asap. Oleh karena itu, sediakan obat tetes mata dan pastikan menggunakan kacamata saat beraktivitas di luar rumah, terutama saat sedang menghadaoi kabut asap.
-
Bagaimana suasana saat kabut turun di Bukit Kanaga? Keindahan Bukit Kanaga akan semakin sempurna saat turunnya kabut tipis di pagi dan sore hari. Pemandangan sekitar akan tersamarkan menjadi putih, dan hanya menyisakan batang-batang besar pohon pinus.
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Di mana polusi udara tinggi? Laman IQAir yang diperbarui menunjukkan bahwa tingkat polusi udara di Jakarta berada dalam kategori sedang.
-
Di mana wilayah yang memiliki kualitas udara terburuk? Laporan tersebut menyatakan Afrika masih menjadi benua yang paling kurang terwakili, dengan sepertiga dari populasi masih kekurangan akses ke data kualitas udara, serta kondisi iklim dan kabut asap lintas batas menjadi faktor utama di Asia Tenggara, di mana konsentrasi PM2.5 meningkat di hampir semua negara.
Agus menambahkan, titik panas ini membawa pengaruh ke beberapa daerah lain, termasuk Riau. Menurutnya, asap kiriman dari propinsi Sumsel telah mengarah ke Jambi dan Riau. "Dari pemantauannya, asap ini sudah mulai bergerak ke Jambi dan Riau, sehingga jarak pandang semakin menipis, khususnya di kota Pekanbaru,"jelas Agus.
BMKG Stasiun Pekanbaru memprediksi, sejumlah kuota dan jadwal penerbangan akan terganggu akibat tipisnya jarak pandang. "Kemungkinan, jika jarak pandang tak kunjung membaik, kita khawatirkan akan banyak pesawat tidak bisa landing atau take off di Bandara SSK II," pungkas Agus. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabut atau embun terjadi karena suhu permukaan bumi yang lebih dingin dari biasanya.
Baca SelengkapnyaJarak pandang hanya 200 meter terjadi di dua daerah.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba jarak pandang berkurang diduga akibat pengaruh angin yang membawa asap di sekitar bandara.
Baca SelengkapnyaHal ini dampak asap dari kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaSaat ini kondisi langit di Pekanbaru yang awalnya disebut tidak sehat, kini sudah biru dan status udara dinyatakan sehat.
Baca SelengkapnyaTotal sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.
Baca SelengkapnyaAsap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan IQAir, kualitas udara Jakarta pada Jumat (22/9/2023) pukul 15.00 WIB mencapai angka 152.
Baca SelengkapnyaData terupdate pukul 08.42 Wib, Palembang menjadi kota dengan kualitas udara sangat buruk se-Indonesia di level 181 AQI US.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.
Baca SelengkapnyaSebaran kabut asap akibat karhutla ini membuat kualitas udara di Palembang memburuk dan lebih parah dari polusi di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPVMBG mencatat jumlah letusan yang terjadi di gunung api tersebut sebanyak 33 kali terhitung sejak 1 Januari hingga 22 September 2023.
Baca Selengkapnya