Kabut asap tebal, ujian mid semester sekolah di Pelalawan ditunda
Merdeka.com - Pagi ini, titik panas di Pulau Sumatera meningkat lagi. Berdasarkan Satelit Modis (Terra dan Aqua) BMKG Stasiun Pekanbaru pada Jumat (18/09) pagi, terpantau sebanyak 213 titik panas di Pulau Sumatera. Terbanyak, berada di Provinsi Sumatera Selatan dengan 189 titik panas. Akibatnya, ujian mid semester pelajar di kabupaten Pelalawan ditunda.
Kabid Kurikulim Dinas Pendidikan Kabupaten Pelalawan Ayang Salbiah membenarkan penundaan tersebut karena menimbang kesehatan para pelajar.
"Ya semestinya anak-anak saat ini sudah melaksanakan ujian Mid semester, namun karena kondsi belum memungkinkan untuk sekolah, terpaksa Mid Semester di tunda atau diundur," ujarnya.
-
Bagaimana kebakaran dipadamkan? Sesampainya di lokasi, petugas pun langsung melakukan upaya pemadaman api terhadap bangunan tersebut. Untuk dapat memadamkan api itu membutuhkan waktu selama sekitar tiga jam.'Total pengerahan 20 unit ditambah penunjang. Jumlah personel 95 orang,' ujarnya.
-
Bagaimana mengurangi gas rumah kaca? Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dengan menginvestasikan dan menggunakan energi terbarukan seperti tenaga surya, tenaga angin, dan hidroenergi.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Apa dampak kabut asap ke paru-paru? Sebuah penelitian menunjukkan bahwa efek kabut asap dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit paru-paru, seperti infeksi saluran pernapasan dan emfisema.
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Untuk menutupi ketertinggalan jam belajar siswa, Salbiah meminta masing-masing sekolah menginstruksikan anak-anak untuk belajar di rumah dengan memberikan Pekerjaan Rumah (PR), agar anak-anak tetap belajar di rumah melalui bimbingan orangtua.
"Kita meminta orangtua juga pro aktif membimbing anaknya di rumah, selama proses libur akibat kabut asap ini," kata dia.
Atas kondisi kabut asap yang menyebabkan udara di Pelalawan berbahaya dan jarak pandang hanya 200 meter, para siswa masih belum bisa mengikuti proses belajar mengajar di sekolah.
"Belum bisa kita pastikan kapan jadwal kembali anak- anak masuk sekolah. Jadwal awal kita umumkan Senin (21/9) anak-anak kembali belajar, tetapi kita lihat lagi kondisi cuaca menjelang itu, sembari kita juga menunggu instruksi Dinas Pendidikan Provinsi Riau," jelas Salbiah.
Namun, lanjut dia, jika kabut asap berkurang dan kondisi udara mulai membaik, pihaknya akan menyampaikan ke masing-masing sekolah untuk melanjutkan proses belajar mengajar. "Tapi, jika udara masih tidak baik, libur akan di perpanjang lagi," terangnya.
Untuk menutupi ketertinggalan jam pelajaran anak-anak, pihak dinas Pendidikan Kabupaten Pelalawan dalam waktu dekat akan mengadakan Rapat, untuk penambahan jam belajar.
"Jika anak-anak sudah aktif belajar nanti, kita akan mengusulkan untuk di lakukan penambahan jam belajar setiap harinya. Ini dilakukan untuk menutupi ketertinggalan, minimal 1 Jam perhari," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin mengatakan, selain di Sumsel, titik panas juga tersebar di Provinsi Lampung, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung.
"Meningkat dibanding hari sebelumnya. Terbanyak di Sumsel. Ada 189 hotspot terdeteksi," kata Sugarin.
Sementara di Riau, kata Sugarin, hotspot yang terdeteksi satelit sebanyak 5 titik. Di Pelalawan 3 titik, Inhil 1 titik dan Inhu 1 titik. Namun, secara umum cuaca wilayah Provinsi Riau berawan disertai kabut asap.
"Jarak Pandang di kotamadya Dumai hanya 300 meter dan di kabupaten Pelalawan hanya 200 meter pagi ini. Sementara di Pekanbaru mencapai 1.500 meter," terangnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses belajar mengajar di sekolah kembali dilaksanakan secara tatap muka setelah kondisi udara membaik.
Baca SelengkapnyaPemerintah kota Jambi mewajibkan anak-anak menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Baca SelengkapnyaGuru dan murid sekolah di Palembang harus kembali menjalani pembelajaran jarak jauh gara-gara kabut asap karhutla yang tak kunjung teratasi.
Baca SelengkapnyaGubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengisyaratkan bakal menetapkan status tanggap darurat bencana asap karena kualitas udara nyaris menembus ambang batas.
Baca SelengkapnyaUntungnya saat kejadian sore hari itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Baca SelengkapnyaKabut atau embun terjadi karena suhu permukaan bumi yang lebih dingin dari biasanya.
Baca SelengkapnyaKadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.
Baca SelengkapnyaSiswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00
Baca SelengkapnyaTiba-tiba jarak pandang berkurang diduga akibat pengaruh angin yang membawa asap di sekitar bandara.
Baca SelengkapnyaAkibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.
Baca SelengkapnyaNantinya, venue KTT ASEAN difokuskan di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaSaat ini kondisi langit di Pekanbaru yang awalnya disebut tidak sehat, kini sudah biru dan status udara dinyatakan sehat.
Baca Selengkapnya