Kader HMI berulah di kampung orang saat kongres bikin naik pitam
Merdeka.com - Kongres Himpunan Mahasiswa Islam di Pekanbaru, Riau, tercoreng. Sejumlah kader organisasi itu berulah di kampung orang.
Peristiwa itu terjadi sejak Sabtu (21/11) malam. Saat itu, sekitar 3.000-an kader HMI dari Sulawesi Selatan dan Barat terlantar di Kota Pekanbaru. Mereka protes karena tidak dapat penginapan. Namun, mereka malah merusak sejumlah fasilitas di dalam GOR Pekanbaru.
"Makan kami tidak teratur, dari Tanjung Priok, tidak dikasih makan selama dalam perjalanan. Ada yang makan ada yang tidak. Kalau pun ada, itu yang punya duit pribadi," kata Gazali, mahasiswa HMI dari Makassar, saat berbincang dengan merdeka.com, usai aksi bakar ban di jalan jenderal Sudirman Pekanbaru, Riau.
-
Kenapa petugas kebersihan marah? Woyyyyy.. kalo buang sampah liat-liat dong. Jangan buang sampah seenaknya. Hargai saya kalo lagi kerja!
-
Apa yang bikin warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Kenapa rumah dinas bupati terbengkalai? Dilansir dari kanal YouTube Bucin TV, istana putih itu dari awal direncanakan akan menjadi rumah dinas bupati. Namun setelah selesai dibangun pada tahun 2013, rumah itu tidak pernah digunakan sama sekali.
-
Apa yang membuat orang merasa kecewa? 'Kekecewaan terbesar adalah saat orang yang kita cintai menjadi sumber kekecewaan itu sendiri.'
-
Mengapa orang merasa kecewa? Kecewa adalah puncak dari kemarahan yang sudah tidak bisa lagi dilampiaskan melalui emosi yang meluap-luap.
-
Bagaimana Bhabinkamtibmas mengungkapkan kekecewaannya? 'Saya ngga mengerti apa syarat dari kriteria khusus,' lanjutnya.
Gazali merasa kedatangannya jauh-jauh dari Sulawesi Selatan diabaikan oleh panitia Kongres HMI Pekanbaru. Gazali mengaku tidak meminta banyak, hanya makan dan tempat tidur.
"Tapi itu panitia kongres dapat Rp 3 miliar dari Pemerintah Riau, ditambah Rp 4 miliar dari senior HMI, tapi kami ditelantarin, padahal kami disuruh datang," ujar Gazali.
Sementara itu, Direktur Intelijen Polda Riau, Kombes Djati Witoyo Abadi, menyesalkan kondisi itu. "Panitia ini enggak siap menerima peserta dari Sulawesi yang banyak. Mereka datang dari jauh, sampai sini panitia enggak ada dilihat," kata Djati.
Djati menambahkan, mereka kecewa lalu cari perhatian, kemudian aksi di jalan protokol Jenderal Sudirman, tepatnya di depan Gedung Olah Raga (GOR).
"Kita sudah nego, mereka setuju untuk redam, kita cari panitia kongresnya, dan mereka janji akan mencari solusi penginapan. Ada ribuan mahasiswa dari Sulawesi pakai bus, difasilitasi, tapi sampai sini tidak mendapat perhatian," ucap Djati.
Selain merusak fasilitas umum halte bus, mereka menghancurkan lampu taman hias Gelanggang Olahraga Remaja, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. Massa ini melempari kaca halte, bahkan sempat memblokir ruas jalan dengan cara membakar tempat sampah yang terbuat dari ban.
Bahkan, mereka sempat mengancam akan menghancurkan Gelora Olahraga (GOR) Pekanbaru jika permintaannya tak dipenuhi. Massa sudah lebih dulu merusak sejumlah fasilitas umum, lampu-lampu taman dan kaca-kaca GOR.
"Kami mendesak penyelenggara segera memberikan penginapan! Kalau enggak diberikan GOR akan akan dihancurkan," teriak Panitia HMI dari Makassar, Ahmad.
Ahmad melanjutkan, rombongan kader HMI asal Makassar ini sudah mendapatkan janji dari panitia untuk menyediakan makanan dan penginapan sejak pagi. Namun belum dipenuhi hingga malam ini hingga membuat sebagian besar rombongan resah.
"Panitia janjikan tiga menit disediakan, sampai sekarang belum ada penginapan," keluh Ahmad. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Situasi kondusif setelah pihak kepolisian masuk ke ruang kongres sehingga dapat terkendali.
Baca SelengkapnyaCak Imin pun meminta kepada seluruh kader agar menjadi kader NU yang tidak pengecut.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaMunaslub itu akhirnya menetapkan Anindya Bakrie sebagai ketua dan menggeser posisi Arsjad Rasjid.
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDiketahui, sejumlah bus yang mengangkut massa menggelar demo di sekitaran lokasi Muktamar ke-VI PKB, di Nusa Dua, Bali
Baca SelengkapnyaDiskusi ini dibubarkan karena diduga berkaitan dengan temanya yang menyorot perhelatan KTT WWF di Bali.
Baca SelengkapnyaAcara itu sedianya dirancang sebagai dialog antara diaspora Indonesia di mancanegara dengan sejumlah tokoh atau aktivis.
Baca SelengkapnyaAksi demonstrasi itu dilakukan di Jalan Ir. H. Juanda, Depok.
Baca SelengkapnyaAksi Mimbar Demokrasi melawan Politik Dinasti dan Menolak Pelanggaran HAM meluas hingga Jambi.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaTempat unjuk rasa dari lokasi Muktamar PKB sekitar 1,5 kilo meter, massa aksi diadang oleh aparat kepolisian dah pecalang
Baca Selengkapnya