Kades di Cirebon geruduk Gedung Sate tuntut dana infrastruktur
Merdeka.com - Sejumlah kuwu (Kades) dari Cirebon menggeruduk Gedung Sate, Kota Bandung tempat Gubernur Jabar Ahmad Heryawan berdinas. Mereka menuntut duit Rp 100 juta per desa untuk infrastruktur yang pernah dijanjikan pemerintah.
Kekhawatiran pencarian tidak akan terealisasi memang sempat membuat para kuwu cemas, lantaran anggaran akan tarik ulur dengan penyelenggaraan PON 2016 di mana Jabar sebagai tuan rumah.
Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Jabar yang diwakilkan Enjoy Rizky Selasa (29/3) kemarin disebut telah bertemu dengan Ahmad Heryawan. Hanya saja kesepakatan itu tidak memenuhi keinginan para kuwu, di mana pencairan tahun ini disebut hanya Rp 50 juta.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Apa yang didonasikan? Seorang pria tiba-tiba menghampiri panggung dan berkata, ‘saya ingin membantu Palestina dengan motor kesayangan saya ini’,' sebutnya.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang minta bantuan dana untuk bencana Sumbar? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
Atas dasar itulah para kuwu yang mengatasnamakan Forum Komunikasi Kuwu Cirebon (FKKC) mendatangi Gedung Sate dan ingin bertemu Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan.
"Sesuai komitmen (Aher) sebesar Rp 100 juta. Ini sudah tercatat di RPJMD provinsi bahwa alokasi tersebut harus diberikan pada 5.321 desa. Bahwa bantuan itu akan dicairkan satu tahun sekali untuk pembangunan infrastruktur di pedesaan. Ini kok Pak Gubernur bukannya mendahulukan, malah menunda dan malah menghilangkan inginnya," kata Ketua FKKC M Charkim, Rabu (30/3).
Dia pun menuding Apdesi seperti main belakang dengan Aher. Sehingga pihaknya mengaku kecewa dengan sikap Apdesi Jabar yang menurutnya tidak konsisten dalam bersikap.
Selain tidak setuju dengan solusi itu, pihaknya pun kecewa karena tidak diundang saat pertemuan dengan Gubernur.
"Semalam Kang Enjoy enggak tahu diculik atau 'masuk angin', tiba-tiba kasih informasi (hasil pertemuan)," katanya seraya mengancam akan kembali menggulirkan isu perpisahan Cirebon sebagai provinsi sendiri dari Jabar.
Enjoy Rizki sendiri membenarkan pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Aher pada Selasa kemarin. Menurutnya, Pemprov Jabar bersedia mencairkan dana bantuan infrastruktur desa 2016 pada tahun ini.
"Kami diterima Pak Gubernur jam sembilan malam sampai selesai, nanti akan dicairkan pada APBD Perubahan (Rp 50 juta). Sisanya akan dicairkan pada 2017, jadi nanti Rp 150 juta," ujarnya.
Selain itu, kata dia, dalam pertemuan tersebut, Aher berjanji akan menaikkan dana kinerja aparatur desa yang saat ini sebesar Rp 15 juta per tahun. "(Dana kinerja) 2017 ada kenaikkan. Naiknya berapa, Pak Gubernur pun belum tahu. Nanti akan dihitung," terangnya.
Para kuwu yang kukuh ingin menemui perwakilan Pemprov Jabar, akhirnya diterima Kepala Kesbangpol Agus Hanafiah. Hanya saja Agus seperti mau tak mau dan bahkan terkesan 'cuci tangan'.
"Saya ini kepala Kesbangpol bukan pemerintahan desa," ujarnya ketus.
Menurutnya kedatangan para kuwu ke Gedung Sate bukan terkait pencairan dana desa, melainkan hanya ingin bersilaturahmi dengan Ahmad Heryawan. Dirinya meminta keterangan tersebut pada Enjoy Rizki.
"Ini sih bukan soal pencairan dana bantuan desa, ingin bertemu gubernur saja," dalih Agus pada wartawan. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepolisian memastikan pengusutan kasus ini semata-mata agar dapat mengawasi jalannya proyek pembangunan di tiga daerah tersebut.
Baca Selengkapnya“Aparatur-aparatur negara, atau penegak hukum yang lain, hentikanlah. Kami punya cukup temuan-temuan berjenjang," kata Haris.
Baca Selengkapnya"Dari 13 yang diperiksa sudah dua wilayah kita minta klarifikasi,” kata Dirreskrimsus Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio
Baca SelengkapnyaBupati Karanganyar Rober Christanto buka suara ihwal pemanggilan para kepala desa (kades) oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPejabat itu mengungkap wajib setor ke Bupati Garut Rp2,5 juta per bulan
Baca SelengkapnyaPemanggilan tersebut terkait pertanggungjawaban program bantuan dana provinsi tahun 2020-2022.
Baca SelengkapnyaKepala desa bernama Suhendri itu ditangkap Polres Brebes setelah terbukti melakukan korupsi dana desa Rp977,5 miliar.
Baca SelengkapnyaMabes Polri Pastikan Proses Hukum Kades di Jateng Terkait Dugaan Pemotongan Dana Aspirasi
Baca SelengkapnyaProses tersebut dilakukan pihaknya setelah menerima laporan resmi dari pelapor.
Baca SelengkapnyaInvestigasi yang dilakukan tim kuasa hukum PDIP kubu Luthfi-Yasin sangat masif mengerahkan aparat desa.
Baca SelengkapnyaDalam video tersebut, seseorang bicara tentang dukungan terhadap Andra Soni dan Ratu Zakiyah
Baca SelengkapnyaGubernur Kalteng dan pejabat dilaporkan ke Bawaslu atas dugaan konspirasi mempengaruhi pemilihan, melibatkan program bantuan sosial dan calon kepala daerah.
Baca Selengkapnya